Tuesday, March 14, 2017

on 2 comments

TATA CARA MANDI BESAR

Bismillahirrohmanirrohim..
Alfatihah ma'a Sholawat

1. Junub dan Mandi Junub Oleh: Ustad Sinar Agama
https://www.facebook.com/notes/itrah-institute-palu/junub-dan-mandi-junub-oleh-ustad-sinar-agama/503489846331008

2. Mandi Haidh dan Junub Oleh: Ustad Sinar Agama
https://www.facebook.com/notes/itrah-institute-palu/mandi-haidh-dan-junub-oleh-ustad-sinar-agama/505605772786082

3. Hukum Menyentuh MAYAT Dan Tatacara Mandi Besar
http://catatanustadsinaragama.blogspot.co.id/2016/10/hukum-hukum-sehubungan-dengan-menyentuh.html

4. Ketika Dalam Keadaan Junub, Bolehkah Membaca Doa Kumayl? Bolehkan Membaca Alquran Lebih Dari 7 Ayat? Jika Berhubungan Suami Istri Dua Kali Apakah Mandi Junubnya 2 Kali Juga?
http://catatanustadsinaragama.blogspot.co.id/2017/04/ketika-dalam-keadaan-junub-bolehkah.html

5. Mandi Besar, Hal Yang Menyebabkan Mandi Besar. Mandi Besar Disebabkan Junub Mengandungi Wudhu'
http://catatanustadsinaragama.blogspot.co.id/2017/04/mandi-besar-hal-yang-menyebabkan-mandi.html

6. Ketika Lupa Mandi Junub, Lupa Niat Dan Basuhannya Setelah Mandi, Apakah Harus Mandi Lagi? Atau Menunggu Kering Dulu Baru Mandi Lagi?
http://catatanustadsinaragama.blogspot.co.id/2017/05/ketika-lupa-mandi-junub-lupa-niat-dan.html





Video cara Mandi Besar :

Link Youtube berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=ofCzrYjRXKA






Ustad Sinar Agama :

Tambahan: Mandi besar itu bukan hanya menyiram badan akan tetapi ada caranya sendiri, yaitu:


a- Niat mandi besar yang disebabkan Fulan (misalnya karena menyentuh mayat yang sudah dingin dan belum dimandikan, atau karena junub/bersetubuh, atau karena haidh dan nifas dan seterusnya) karena Allah atau qurbatan ilallaah.

b- Setelah niat mandi besar karena Allah di atas (dengan menentukan sebab mandinya), barulah menyiramkan air ke kepala dan leher sampai rata.

c- Setelah itu menyiramkan air sampai rata ke badan bagian kanan dari bahu sampai ke kaki.

d- Menyiramkan air ke badan sebelah kiri sampai rata dari bahu sampai ke kaki.

Catatan:

a- Pemerataan air bisa dengan siraman dan bisa dengan pengusapan (mengusap-usapkan).

b- Dengan niat hati-hati (bukan dengan mandi besar dan demi mengenainya air ke seluruh tiga bagian yang dimaksudkan itu) maka penyiraman dan/atau pengusapannya dilebihkan ke anggota lainnya. Misalnya ketika menyiram bagian kanan dilebihkan ke leher dan bagian kiri.

c- Kemaluan, dengan niat hati-hati seperti di atas, disiram atau diratai air seluruhnya ketika menyirami bagian badan bagian kanan dan juga ketika menyirami badan bagian kiri.

d- Ingat, urutan di atas, tidak boleh diloncat-loncat karena mandi besarnya akan menjadi batal. Itulah mengapa setiap pelebihan itu hanya diniatkan sebagai kehati-hatian demi mencapainya air dengan meyakinkan ke seluruh bagian yang sedang disirami atau dibasahi.

e- Air yang jatuh ke bagian tubuh yang lain, asal tidak diniati sebagai mandi besar, maka tidak akan merusak urutan/tertib di atas hingga karena itu tidak akan membatalkan mandi besarnya. Karena itu, ketika menyiram kepala dan leher, tidak perlu jongkok menghindari jatuhnya air ke badan bagian kanan dan kiri.




Link terkait  :

FIQIH HARIAN



2 comments:

Andika Karbala. Powered by Blogger.