Bismillah
Berikut kami nukilkan diantara hadist yang menyebutkan nama-nama 12 Imam Maksum, serta keutamaan mereka sebagai Khalifah yang lurus, Amirul mukminin.. sebagai pengganti Nabi saww dalam membimbing umat, pewaris ilmu Nabi saww yang mendapat jaminan oleh Allah swt dan Rosulnya akan selalu benar 100% Hakikat Sirothol Mustaqim, mengikuti mereka adalah berada dijalan yang lurus, Sebagai pasangan dari Al Quran dalam bentuk manusia yang keduanya tidak akan terpisah hingga kembali menemui Nabi saww di telaga kausar.
1. Hadits 1#
Berikut kami nukilkan diantara hadist yang menyebutkan nama-nama 12 Imam Maksum, serta keutamaan mereka sebagai Khalifah yang lurus, Amirul mukminin.. sebagai pengganti Nabi saww dalam membimbing umat, pewaris ilmu Nabi saww yang mendapat jaminan oleh Allah swt dan Rosulnya akan selalu benar 100% Hakikat Sirothol Mustaqim, mengikuti mereka adalah berada dijalan yang lurus, Sebagai pasangan dari Al Quran dalam bentuk manusia yang keduanya tidak akan terpisah hingga kembali menemui Nabi saww di telaga kausar.
1. Hadits 1#
قَالَ الرَسُولُ () : حُبِّي وَ حُبُّ أَهْلِ بَيْتِي نَافِعٌ
فِي سَبْعَةِ مَوَاطِنَ أَهْوَالُهُنَّ عَظِيمَةٌ عِنْدَ الْوَفَاةِ وَ فِي الْقَبْرِ
وَ عِنْدَ النُّشُورِ وَ عِنْدَ الْكِتَابِ وَ عِنْدَ الْحِسَابِ وَ عِنْدَ الْمِيزَانِ
وَ عِنْدَ الصِّرَاطِ.
بحار الأنوار (ط - بيروت)، ج7، ص: 248
Rasulullah saaw : kecintaan
kepadaku dan kepada ahlulbaitku memberikan keuntungan dalam 7 keadaan yang
mengerikan: 1. Ketika wafat 2. Ketika di dalam kubur 3. Ketika dibangkitkan kembali
4. Ketika diberikan kitab amal 5. Ketika dihitungnya amal 6. Ketika
ditimbangnya amal 7. Ketika melewati sirath.
2. Hadits 2#
Sinar Agama :
Ringkasan Hadits Ghadir (nama danau jejadian kalau hujan dan kering kalau tidak ada hujan, tempat dimana Nabi saww melantik imam Ali as di sepulang beliau as dari haji Wada'/terakhir, Sebagai penguasa/wali atas semua mukminin dan mukminat):
Sinar Agama :
Ringkasan Hadits Ghadir (nama danau jejadian kalau hujan dan kering kalau tidak ada hujan, tempat dimana Nabi saww melantik imam Ali as di sepulang beliau as dari haji Wada'/terakhir, Sebagai penguasa/wali atas semua mukminin dan mukminat):
Rasulullah saww bersabda:
"...Wahai manusia (kalian semua), sesungguhnya Allah adalah waliku (yang berkuasa atasku) Sedang aku wali semua mukminin dan lebih wali/utama/menguasai terhadap mereka dari diri mereka sendiri. Barang siapa yang aku adalah walinya, maka Ali adalah walinya juga.
Ya Allah, bantulah yang menjadikannya -Ali- Sebagai walinya dan musuhilah yang memusuhinya. Wahai manusia, sesungguhnya aku akan mendahului kalian (meninggalkan dunia) dan kalian akan memasuki Haudh (telaga) yang lebarnya antara Bushraa (kota di Suriah atau Bashrah di Iraq?) sampai ke San-'aa', diantara keduanya terdapat cawan-cawan dari perak sebanyak bintang-bintang, dan aku akan bertanya kepada kalian tentang Tsaqalain (dua hal yang berat) itu dikala kalian mendatangiku, bagaimana kalian menjaga keduanya Setelah aku.
Berat yang pertama adalah Kitabullah 'Azza wajallah dimana satu ujungnya di Tangan Allah dan ujung lainnya di tangan kalian, karena itu peganglah ia dengan erat hingga kalian tidak sesat dan janganlah kalian berubah. Dan Berat yang ke dua adalah Ahlulbaitku. Sesungguhnya telah dikabarkan kepadaku dari Yang Maha Lembut dan Maha Tahu, bahwa keduanya tidak akan pernah berpisah sampai keduanya menjumpai aku di telaga."
3. Hadits 3#
Sinar Agama Andika,
1- Dari sekian hadits yg antum maksudkan itu hadits di kitab2 apa saja? Apakah antum atau mereka sdh mengeceknya di kitab2 syi'ah, atau hanya mengikuti hadits2 sunni yg dinukil dari orang syi'ah?
2- Banyak hadits yg jg menyebut nama2 imam secara satu persatu. Bentuk haditsnya jg banyak, spt:
((الفضل بن شاذان , عن عبد الرحمن بن أبي نجران , عن عاصم بن حميد , عن أبي حمزة الثمالي .
وعن الحسن بن محبوب , عن أبي حمزة الثمالي , عن سعيد بن جبير , عن ابن عباس , انه قال : قال رسول الله (ص) : (لما عرج بي إلى السماء بلغت سدرة المنتهى ناداني ربي جل جلاله فقال : يا محمد .
فقلت : لبيك لبيك يا رب .
قال : ما أرسلت رسولاً فانقضت أيامه إلا أقام بالأمر بعده وصيّه , فأنا جعلت علي بن أبي طالب خليفتك وإمام أمتك , ثم الحسن , ثم الحسين , ثم علي بن الحسين , ثم محمد بن علي , ثم جعفر بن محمد , ثم موسى بن جعفر , ثم علي بن موسى الرضا , ثم محمد بن علي , ثم علي بن محمد , ثم الحسن بن علي , ثم الحجة بن الحسن .
يا محمد , ارفع رأسك .
فرفعت رأسي , فإذا بأنوار علي والحسن والحسين وتسعة أولاد الحسين والحجة في وسطهم يتلألأ كأنه كوكب دري.
فقال الله تعالى : يا محمد , هؤلاء خلفائي وحججي في الأرض وخلفاؤك وأوصياؤك من بعدك , فطوبى لمن أحبهم والويل لمن أبغضهم ))
Dari kitabnya Fadhl bin Syaadzaan (shahabat imam Ali al-Ridha as dan al-Jawaad as) yg berjudul Kitaabu al-Ghaibah, yg diriwayatkan dari Abdu al-Rahmaan bin Abi Najraan, dari 'Aashim bin Hamiid, dari Abu Hamzah al-Tsumaalii, dan juga dari al-Hasan bin Mahbuub, dari Abu Hamzah al-Tsumaalii (jalur ke dua ke Abu Hamzah al-Tsumaalii), dari Sa'iid bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, bhw Rasulullah saww bersabda:
Ketika aku dimi'rajkan ke langit dan sampai pada sidratu al-muntahaa, Tuhanku memanggilku: "Wahai Muhammad!"
Aku menjawab: "Labbaika, labbaika ya Rob"
Ia berfirman: "Tidak Kuutus seorang rasul dan menetapkannya (membantu) hari2nya, kecuali urusan2nya itu diteruskan setelahnya oleh washinya. Dan Aku telah mengangkat Ali bin Abi Thaalib khalifahmu (penerusmu) dan imam bagi umatmu, kemudian al-Hasan, lalu al-Husain, lalu Ali bin al-Husain, lalu Muhammad bin Ali, lalu Ja'far bin Muhammad, lalu Musa bin Ja'far, lalu Ali bin Musa al-Ridha, lalu Muhammad bin Ali, lalu Ali bin Muhammad, lalu al-Hasan bin Ali, lalu Al-Hujjah bin al-Hasan. Ya Muhammad, angkatlah kepalamu!"
Akupun mengangkat kepalaku seketika itu aku lihat cahaya Ali, al-Hasan, al-Husain dan sembilan dari putra2 al-Husain dan al-Hujjahnya (imam Mahdi as yg akan memenangkan Islam ke seluruh dunia dg ijinNya) ada di tengah2 mereka menyala bagai bintang al-Durri, lalu Allah berfiman:
"Wahai Muhammad, mereka itu para khalifahKu dan hujjah2Ku di atas bumi, dan merupakan khalifahmu dan washimu setelahmu, mk selamatlah bagi yg menyintai (cinta hakiki yg disertai ketaatan) mereka dan celakalah bagi yg membenci mereka."
1- Dari sekian hadits yg antum maksudkan itu hadits di kitab2 apa saja? Apakah antum atau mereka sdh mengeceknya di kitab2 syi'ah, atau hanya mengikuti hadits2 sunni yg dinukil dari orang syi'ah?
2- Banyak hadits yg jg menyebut nama2 imam secara satu persatu. Bentuk haditsnya jg banyak, spt:
((الفضل بن شاذان , عن عبد الرحمن بن أبي نجران , عن عاصم بن حميد , عن أبي حمزة الثمالي .
وعن الحسن بن محبوب , عن أبي حمزة الثمالي , عن سعيد بن جبير , عن ابن عباس , انه قال : قال رسول الله (ص) : (لما عرج بي إلى السماء بلغت سدرة المنتهى ناداني ربي جل جلاله فقال : يا محمد .
فقلت : لبيك لبيك يا رب .
قال : ما أرسلت رسولاً فانقضت أيامه إلا أقام بالأمر بعده وصيّه , فأنا جعلت علي بن أبي طالب خليفتك وإمام أمتك , ثم الحسن , ثم الحسين , ثم علي بن الحسين , ثم محمد بن علي , ثم جعفر بن محمد , ثم موسى بن جعفر , ثم علي بن موسى الرضا , ثم محمد بن علي , ثم علي بن محمد , ثم الحسن بن علي , ثم الحجة بن الحسن .
يا محمد , ارفع رأسك .
فرفعت رأسي , فإذا بأنوار علي والحسن والحسين وتسعة أولاد الحسين والحجة في وسطهم يتلألأ كأنه كوكب دري.
فقال الله تعالى : يا محمد , هؤلاء خلفائي وحججي في الأرض وخلفاؤك وأوصياؤك من بعدك , فطوبى لمن أحبهم والويل لمن أبغضهم ))
Dari kitabnya Fadhl bin Syaadzaan (shahabat imam Ali al-Ridha as dan al-Jawaad as) yg berjudul Kitaabu al-Ghaibah, yg diriwayatkan dari Abdu al-Rahmaan bin Abi Najraan, dari 'Aashim bin Hamiid, dari Abu Hamzah al-Tsumaalii, dan juga dari al-Hasan bin Mahbuub, dari Abu Hamzah al-Tsumaalii (jalur ke dua ke Abu Hamzah al-Tsumaalii), dari Sa'iid bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, bhw Rasulullah saww bersabda:
Ketika aku dimi'rajkan ke langit dan sampai pada sidratu al-muntahaa, Tuhanku memanggilku: "Wahai Muhammad!"
Aku menjawab: "Labbaika, labbaika ya Rob"
Ia berfirman: "Tidak Kuutus seorang rasul dan menetapkannya (membantu) hari2nya, kecuali urusan2nya itu diteruskan setelahnya oleh washinya. Dan Aku telah mengangkat Ali bin Abi Thaalib khalifahmu (penerusmu) dan imam bagi umatmu, kemudian al-Hasan, lalu al-Husain, lalu Ali bin al-Husain, lalu Muhammad bin Ali, lalu Ja'far bin Muhammad, lalu Musa bin Ja'far, lalu Ali bin Musa al-Ridha, lalu Muhammad bin Ali, lalu Ali bin Muhammad, lalu al-Hasan bin Ali, lalu Al-Hujjah bin al-Hasan. Ya Muhammad, angkatlah kepalamu!"
Akupun mengangkat kepalaku seketika itu aku lihat cahaya Ali, al-Hasan, al-Husain dan sembilan dari putra2 al-Husain dan al-Hujjahnya (imam Mahdi as yg akan memenangkan Islam ke seluruh dunia dg ijinNya) ada di tengah2 mereka menyala bagai bintang al-Durri, lalu Allah berfiman:
"Wahai Muhammad, mereka itu para khalifahKu dan hujjah2Ku di atas bumi, dan merupakan khalifahmu dan washimu setelahmu, mk selamatlah bagi yg menyintai (cinta hakiki yg disertai ketaatan) mereka dan celakalah bagi yg membenci mereka."
4. Hadist 4#
Dalam Ikmal al-Din terdapat sebuah hadits melalui Jabir al-Jufri yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah yang berkata: “Ya Rasulullah kami telah mengetahui Allah dan Rasul-Nya, lalu siapakah ulil amri yang Allah jadikan ketaatan kepada mereka sama dengan ketaatan kepadamu?”
5. Hadist 5#
Dalam Kitab Yanabiul Mawaddah (j.3, h.100-101) dan Yanabiul Mawaddah (j.3 h.284, Tahqiq oleh Sayyid Ali Jamali Asyraf Al Husayni), riwayat dari Jabir al-Anshari (ra) berkata:
6. Hadist 6# Sahih Muslim :
Dalam Ikmal al-Din terdapat sebuah hadits melalui Jabir al-Jufri yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah yang berkata: “Ya Rasulullah kami telah mengetahui Allah dan Rasul-Nya, lalu siapakah ulil amri yang Allah jadikan ketaatan kepada mereka sama dengan ketaatan kepadamu?”
Lalu
Nabi SAW bersabda: “Wahai Jabir, mereka adalah penerusku dan para pemimpin
muslimin. Yang pertama dari mereka adalah ‘Ali bin Abi Thalib, kemudian (Imam)
Hasan dan (Imam) Husain, kemudian ‘Ali bin Husain, kemudian Muhammad bin ‘Ali,
yang dikenal dalam taurat dengan nama al-Baqir, yang engkau akan jumpai kelak.
Wahai jabir! Apabila engkau menjumpainya, sampaikanlah salamku padanya.
Setelahnya adalah ash-Shadiq, Ja’far bin Muhammad; kemudian Musa bin Ja’far,
kemudian ‘Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin ‘Ali, kemudian ‘Ali bin Muhammad,
kemudian Hasan bin ‘Ali, setelahnya adalah al-Qa’im yang nama asli dan gelarnya
sama denganku. Dia adalah hujjah Allah di bumi dan pengingat hamba-hamba-Nya.
Dia anak (Imam) Hasan bin ‘Ali (al-’Askari). Pribadi inilah yang menyebabkan
tangan Allah akan membukakan arah Timur dan Barat dunia dan pribadi ini jugalah
yang akan digaibkan dari para pengikut dan pencintanya. karena inilah (kegaiban
-penerj) keimamahannya tidak dapat dibuktikan oleh pernyataan siapapun kecuali
oleh orang yang keimanannya telah Allah uji.” Jabir berkata: “Aku bertanya
padanya: ‘Wahai Rasulullah! Apakah para pengikut (syi’ah)-nya akan mendapatkan
manfaat dari kegaibannya?’ Dia menjawab: ‘Ya. Demi Zat yang mengutusku dengan
kenabian, mereka akan mencari cahaya dan taat kepadanya pada masa gaibnya
sebagaimana manusia mendapat manfaat dari (cahaya) matahari ketika awan
menutupnya.. ” (Ikmal al-Din, jilid 1, hal. 253, Yanabi’ al-Mawaddah,
hal.117).
5. Hadist 5#
Dalam Kitab Yanabiul Mawaddah (j.3, h.100-101) dan Yanabiul Mawaddah (j.3 h.284, Tahqiq oleh Sayyid Ali Jamali Asyraf Al Husayni), riwayat dari Jabir al-Anshari (ra) berkata:
Jundal
bin Janadah berjumpa Rasulullah (saww) dan bertanya kepada beliau beberapa
masalah. Kemudian dia berkata :
"Beritahukan
kepadaku wahai Rasulullah tentang para washi anda setelah anda supaya aku
berpegang kepada mereka."
Beliau
(saww) menjawab : “Washiku dua belas orang.”
Lalu
Jundal berkata : “Begitulah kami dapati di dalam Taurat.”
Kemudian
dia berkata : “Namakan mereka kepadaku wahai Rasulullah.”
Maka
Beliau (saww) menjawab :
“Pertama adalah penghulu dan ayah para washi
adalah Ali. Kemudian dua anak lelakinya Hasan dan Husain. Berpeganglah
kepada mereka dan janganlah kejahilan orang-orang yang jahil itu
memperdayakanmu. Kemudian Ali bin Husain Zainal Abidin, Allah akan mewafatkan
(Ali bin Husain) dan menjadikan air susu sebagai minuman terakhir di dunia
ini.”
Jundal
berkata :
“Kami
telah mendapatinya di dalam Taurat dan di dalam kitab-kitab para Nabi (as)
seperti Iliya, Syibra dan Syabir. Maka ini adalah nama Ali, Hasan dan Husain, lalu
siapa setelah Husain..? siapa nama mereka..?”
Berkata
(Rasulullah) saww :
Setelah
wafatnya Husain, imam setelahnya adalah putranya Ali dipanggil Zainal Abidin setelahnya adalah
anak lelakinya Muhammad, dipanggil al-Baqir. Setelahnya anak lelakinya Ja’far
dipanggil al-Shadiq. Setelahnya anak lelakinya Musa dipanggil al-Kadzim.
Setelahnya anak lelakinya Ali dipanggil al-Ridha. Setelahnya anak lelakinya
Muhammad dipanggil al Taqy Az Zaky. Setelahnya anak lelakinya Ali dipanggil
al-Naqiy al-Hadi. Setelahnya anak lelakinya Hasan dipanggil al-Askari.
Setelahnya anak lelakinya Muhammad dipanggil al-Mahdi al-Qa’im dan al-Hujjah. Beliau ghaib dan akan
keluar memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana itu dipenuhi
dengan kefasadan dan kezaliman. Alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang
bersabar semasa ghaibnya. Dan alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang
bertaqwa terhadap Hujjah mereka. Dan mereka itulah orang yang disifatkan oleh
Allah di dalam firmanNya “Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa yaitu mereka yang
beriman kepada yang ghaib.”(1) Kemudian beliau membaca “Maka sesungguhnya
partai Allah itulah yang pasti menang.”(2) Beliau bersabda : Mereka adalah dari
partai Allah (hizbullah).”
6. Hadist 6# Sahih Muslim :
اِنِّي تَارِكٌ فِيكُمُ الثَّقَلَيْنِ: كِتَابَ الله،ِ وَ عِتْرَتِي اَهْلَ بَيْتِي، مَا اِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا اَبَدًا، وَانَّهُمَا لَنْ يَفْتَرِقَا حَتیّ يرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ.
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya aku telah meninggalkan buat kalian dua hal yang berharga; Kitab Allah dan Itrah; Ahlul Baitku. Selama berpegang pada keduanya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Dan keduanya juga tidak akan berpisah hingga menjumpaiku di telaga Kautsar kelak di Hari Kiamat."
(H.R. Sahih Muslim : jilid 7, hal 122. Sunan Ad-Darimi, jilid 2, hal 432. Musnad Ahad, jilid 3, hal 14, 17, 26 dan jilid 4, hal 371 serta jilid 5, hal 182 dan 189. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3, hal 109, 147 dan 533, juga terdapat di dalam kitab-kitab induk hadis yang lain)
_________________________________________________________________________
Khutbah Al-Ghadir
(Pengangkatan Imam Ali as sebagai Amirul Mukminin):
Ketika pulang dari Haji Wada’ Nabi saww dan rombongan besar
muslimin sampai di suatu lembah yang bernama Ghadir Khum, Kemudian Rosulullah
memerintahkan kaum muslimin untuk berhenti dan memerintahkan agar yang didepan
kembali kebelakang, yang terlambat agar segera menyusul dan yang jauh untuk
mendekat.. kemudian Rosulullah berkhutbah yang dalam riwayat mencapai 90.000
sahabat dan dalam riwayat lain mencapai 120.000 sahabat yang menyaksikan, di bawah terik matahari yang sagat panas. Hadis Al Gadhir adalah hadis yang paling mutawatir dari semua hadis. Bahkan bisa dikatakan tidak ada satupun hadis yang lebih mutawatir dari hadis ini karena disaksikan oleh puluhan ribu sahabat : Di Ghadir kum Rosulullah Saww bersabda :
--------------------------
--------------------------
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
Segala Puji
bagi Allah yang tinggi dalam keesaan-Nya, dekat dalam ketunggalan-Nya, Perkasa
dalam kekuatan-Nya, Agung dalam keberadaan pembantu-pembantu utama-Nya, Maha
Tahu akan segala sesuatu, sementara Dia tetap ditempat-Nya; menundukkan seluruh
mahluk dengan kekuasaan-Nya dan (kekuatan) bukti-bukti-Nya.
Dialah Tuhan
yang kesucian-Nya abadi dan pujian bagi-Nya tak pernah terhenti. Pencipta
langit-langit yang menjulang dan lapisan bumi yang membentang. Penguasa bumi
dan langit, Maha Kudus dan Maha Suci. Tuhan Malaikat dan Al-Ruh yang kepada
seluruh ciptaan-Nya bersifat sangat pemurah, dan kepada seluruh mahluk-Nya
bersifat Maha Derma. Dia melihat setiap pandangan, tanpa pandangan-pandangan
itu melihat-Nya, Dialah Maha Pemurah, Maha Tabah dan Maha Kasih.
(Dialah)
Penabur rahmat yang meliputi segala sesuatu, pelimpah nikmat yang memberkati
seluruh mahluk, tidak mempercepat siksa-Nya dan tidak segera menimpakan azab
kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Dia tahu setiap rahasia yang
tersembunyi dan segala apa yang tersimpan dalam hati. Tiada rahasia yang luput
dari-Nya, dan tiada misteri yang mengelirukan-Nya.
Dia Maha Tahu
akan segala sesuatu, menundukkan segala sesuatu, perkasa atas segala sesuatu,
berkuasa atas segala sesuatu, tiada sesuatu yang menyerupai-Nya.
Dialah yang
menciptakan sesuatu ketika belum ada yang disebut sesuatu. Dialah yang Maha
Abadi, berkuasa atas dasar keadilan. Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Mulia
dan Maha Bijaksana, Maha Suci Tuhan dari dilihat oleh pandangan mata, dan
Dialah yang meliputi pandangan mata. Dia Maha Kasih dan Maha Mengetahui.
Tiada siapa
yang menceritakan sifat-Nya lantaran (pernah) melihat-Nya, tiada siapa yang
mengetahui-Nya bagaimana Dia secara lahir dan batin, melainkan apa yang
dikatakan oleh Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung itu sendiri.
Aku bersaksi
bahwa Dia Allah yang kudus-Nya memenuhi masa, cahaya-Nya meliputi Alpha dan
Omega, perintah-Nya terlaksana tanpa musyawarah, takdir-Nya ditentukan tanpa
bersama-Nya mitra.
Tiada cela
dalam pengaturan-Nya, tiada contoh dan ciptaan yang dibentuk-Nya, tiada bantuan
dari setiap apapun, tiada kerja keras dan tiada tipuan atas apa yag
diciptakan-Nya, Dia ciptakan mahluk-Nya dan jadilah Ia, dan karena cahaya
wujud-Nya maka tampaklah semua.
Dialah Allah
yang tiada Tuhan melainkan Dia, Maha Rapi dan Maha Indah dalam mencipta, Maha
Adil yang tidak menganiaya, dan Maha Pemurah yang kepada-Nya kembali seluruh
hajat dan perkara.
Aku bersaksi
bahwa Dialah Tuhan yang kepada kekuasaan-Nya segala sesuatu tunduk, dan kepada
keagungan-Nya segala sesuatu membungkuk. Dialah empunya seluruh kekayaan, Raja
dari seluruh kerajaan. Pencipta planet-planet serta bintang gemintang di
langit, pengendali matahari dan bulan dimana kesemuanya mengorbit untuk batas waktu yang telah ditentukan.
Menggilirkan malam setelah siang, dan siang setelah malam saling berganti.
Dialah penghancur para tiran yang membangkang dan pemusnah setan-setan yang
terkutuk menentang.
Tiada
bersama-Nya lawan dan kawan Dia Maha Esa, Tunggal. Satu dan tempat bertumpu
segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada sesuatupun
yang setara dengan-Nya. Dialah Tuhan yang satu, pemelihara yang Agung dan Pemurah.
(Bila) berkehendak ia akan terlaksana, (Bila) kerkeinginan ia akan terwujud.
Dia mengetahui segala sesuatu dengan rinci. Dia yang mematikan dan menghidupkan,
membuat orang menjadi fakir dan kaya, tertawa dan menangis, menyimpan dan
memberi.
Di
tangan-Nyalah kerajaan, bagi-Nya segala Fujian, ditangan-Nya semua kebaikan dan
Dia-lah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Malam dimasukkan-Nya kedalam siang, dan
siang ke malam. Tiada Tuhan melainkan Dia. Maha Perkasa dan Maha Pengampun,
pengijabah doa, Pemberi yang tulus, Maha Tahu secara rinci segala hembusan
nafas, Tuhan seluruh mahluk, baik dari golongan jin maupun golongan nas (manusia).
Tiada perkara sulit dihadapan-Nya, Tiada gemuruh suara orang-orang yang
berteriak menganggu-Nya atau desakan orang-orang yang mendesak mencemaskan-Nya.
Dialah pemelihara orang-orang sholeh, penyebab berjayanya orang-orang yang
sukses, pelindung penghuni alam semesta. Dan yang paling berhak untuk disyukuri
dan dipuji oleh setiap mahluk ciptaan-Nya. Aku memuji-Nya pada saat suka dan
duka juga pada saat sempit dan lapang. Aku beriman kepada-Nya, kepada para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. Aku mendengar perintah-Nya,
patuh dan segera bangkit malaksanakan segala yang diredhoi-Nya, menerima total
ketentuan-Nya, semangat dalam mematuhi-Nya dan takut akan siksa-Nya. Sebab
Dialah Tuhan yang tiada seorangpun akan merasa aman dari makar-Nya atau
khawatir dari kezaliman-Nya. Aku ikrarkan pada diriku akan kehambaanku
dihadapan-Nya, dan juga bersaksi akan ketuhanan-Nya (untuk diriku).
Kini akan
kusampaikan (kepada kalian) apa yang Tuhan wahyukan kepadaku, sebab bila tidak
kulakukan itu, niscaya azabnya akan mengenaiku, sedemikian sehingga tiada
siapapun yang akan dapat menolak-Nya dariku, (sebesar apapun kekuatannya).
Tiada tuhan melainkan Dia. Dia telah memberitahuku, apabila tidak
kusampaikan apa yang diturunkanNya kepadaku, itu berarti sama dengan aku
tidak menyampaikan seluruh risalah (pesan)Nya, dan Dia juga akan menjamin
untuk memeliharaku (dari upaya orang-orang yang menentang). Bagiku cukuplah
Allah Yang Maha Pemurah sebagai penjamin.
Firman-Nya untukku : Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, “Wahai Rosul (Muhammad), sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari
tuhanmu. Apabila tidak kau lakukan itu, berarti sama dengan engkau tidak
menyampaikan seluruh risalah (pesan)-Nya, dan Allah (akan) memeliharamu dari
(gangguan) manusia-manusia lain”. (Q.S 5:67).
Wahai umat manusia! Aku tidak pernah salah, alpha atau lalai dalam
menyampaikan segala sesuatu yang diturunkan Allah kepadaku. Kini aku jelaskan
kepada anda semua sebab turunnya ayat ini : Malaikat Jibril (as) turun
menjumpaiku sebanyak 3 kali, memerintahkan aku –berdasarkan perintah
Tuhanku- untuk berdiri ditempat keramaian ini dan menyatakan kepada bangsa
putih dan hitam bahwa Ali bin Abi Tholib (as) adalah saudaraku, washiku
(penerima wasiatku), penggantiku dan Imam setelahku, yang kedudukannya disisiku
sama dengan kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tiada nabi selepasku. Dia
adalah wali (pemimpin) kamu setelah Allah dan RosulNya. Allah swt juga telah
menurunkan kepadaku sebuah ayat dalam kitabNya berkenaan dengan itu :
“Sungguh wali (pemimpin) kamu adalah Allah, RosulNya dan
orang-orang yang beriman yang mendirikan sholat, dan menunaikan zakat sementara
mereka dalam keadaan rukuk.” (QS 5:55).
Ali bin Abi Tholib (as) adalah orang yang mendirikan sholat dan
mengeluarkan zakatnya dalam keadaan ruku’ seperti yang dimaksud oleh Allah
(Swt) itu.
(Pada mulanya) Aku memohon kepada Malaikat Jibril agar dia
memintakan kepada Allah untuk membebaskan aku dari menyampaikan perintah ini
kepada kamu, karena aku tahu betapa sedikitnya orang-orang yang bertaqwa, dan
betapa banyaknya orang yang munafik, penebar fitnah dan mengolok-olok Agama
Islam sebagaimana yang disifatkan oleh Allah karakter-karakter mereka dalam
Alquran : “ … kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui
sedikitpun juga. Dan kamu menganggapnya sesuatu yang ringan, padahal disisi
Allah adalah berat.” (QS 24:15).
Masih segar dalam ingatanku bagaimana mereka menyebutku sebagai
udzun (orang yang tidak teliti dan cepat percaya setiap berita yang
didengarnya). Mereka menduga ku demikian lantaran seringnya mereka mendapati
dia (Ali) duduk bersamaku dan besarnya penghormatanku kepadanya sehingga untuk
itu Allah Azza wa Jalla menurunkan firmannya :” Diantara mereka (orang-orang
munafik) ada yang menyakiti nabi dan mengatakan : “ Nabi mempercayai semua apa
yang didengarnya . “ Katakanlah, “Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia
beriman kepada Allah dan mempercayai orang-orang mukmin. “ (QS 5:56).
Seandainya aku mau sebutkan nama-nama mereka niscaya mereka akan
kusebutkan, atau seandainya aku mau tunjuk wajah-wajah mereka niscaya akan
kutunjukkan. Namun –Demi Allah- aku telah dan akan terus bersikap sangat
bersahabat dan dewasa terhadap mereka. Bagaimanapun Allah tetap mendesakkan dan
tidak akan rela padaku melainkan aku sampaikan apa yang di turunkanNya padaku
tentang maksud ayat : “Wahai Rosul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu, apabila kamu tidak mengerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti
kamu tidak menyampaikan seluruh risalahmu. Allah akan memelihara kamu dari
gangguan manusia”. (QS 5:67)
Ketahuilah –wahai umat manusia- sesungguhnya Allah telah
menetapkannya (Ali) sebagai wali, pemimpin dan Imam bagi kalian. Mematuhinya
adalah wajib, baik bagi kalangan muhajirin, Anshar, generasi-generasi yang baik
yang akan datang setelahnya, orang-orang desa, kota, ajam (non arab), Arab,
orang yang merdeka, hamba sahaya, kecil, besar, putih, hitam dan bagi setiap
orang yang menyatakan tauhid kepada Allah (swt). Keputusan hukum yang
diambilnya (Ali) adalah sah. Kata-katanya wajib di dengar dan perintahnya wajib
dipatuhi. Orang yang menentangnya akan terkutuk, yang mengikutinya akan
memperoleh rahmat dan yang mempercayainya adalah mukmin. Allah telah mengampuni
orang yang mendengarnya dan mematuhinya.
Wahai umat manusia ini adalah kali terakhir aku berdiri ditempat
karamaian ini. Dengarlah, patuhilah dan ikutilah perintah Tuhan kamu, karena
Allah Azza wa jalla adalah Tuan, Pelindung dan Tuhan kamu. Berikutnya adalah
Muhammad (Saww) yang sekarang tengah berdiri dan berbicara dihadapan kamu sebagai
wali dan pemimpin kamu. Setelah aku, Ali adalah Wali dan Imam kamu berdasarkan
perintah Tuhanmu kemudian Imamah dan kepemimpinan (berikutnya) ada pada Zuriat
keturunanku dari putra-putranya sehinggalah tiba suatu hari dimana kamu akan
berjumpa dengan Allah dan RosulNya.
Sungguh tiada suatu yang halal melainkan apa yang dihalalkan oleh
Allah, dan tiada yang haram melainkan apa yang diharamkan oleh-Nya. Dialah yang
telah mengajariku mana yang halal dan mana yang haram. Kemudian aku
mengajarkannya kepada Ali apa yang diajarkan oleh Tuhanku padaku dari kitab-Nya
dan hukum halal dan haram-Nya.
Wahai umat manusia! seluruh ilmu yang diajarkan-Nya kepadaku
adalah ilmu-ilmu yang rinci. Dan dari setiap ilmu yang kuketahui itu, telah
kuajarkan pula secara rinci pada imam orang-orang yang bertakwa ini. Sungguh
tiada ilmu melainkan telah aku sampaikan kepada Ali, sang Imam yang agung.
Wahai umat manusia! Jangan kalian tersesat karena meninggalkannya,
jangan kalian berpaling darinya, dan jangan kalian takabur dan enggan
untuk menerima kepemimpinannya. Karena dia akan membawa kepada kebenaran dan
mengamalkannya, serta menghancurkan kebatilan dan mencegahnya, tanpa dia peduli
pada celaan para pencela dalam menjalankan perintah Tuhannya. Dialah orang
pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya; dialah orang yang mengorbankan
jiwanya demi Rasul-Nya; dialah satu-satunya dari kaum lelaki yang pertama kali
menyembah Allah bersama Rasul utusan-Nya.
Wahai umat manusia! Utamakanlah
dia. Karena Allah telah mengutamakannya.
Terimalah dia, karena Allah
yang telah mengangkatnya.
Wahai umat manusia! Dialah Imam yang ditunjuk oleh Allah. Allah
tidak akan mengampuni orang orang yang ingkar terhadap wilayah dan
kepemimpinannya dan tidak akan pernah memaafkannya sekali-kali. Sungguh, Allah
telah memastikan diri-Nya untuk melakukan itu bagi mereka yang menentang
perintah-Nya dalam perkara ini, dan akan menimpakan kepadanya azab yang pedih,
Maha dahsyat dan selama-lamanya. Awas! jangan kalian mengingkarinya karena itu
akan menghantar kalian ke dalam api neraka, yang bara apinya terdiri dan
manusia dan batu-batuan yang telah disiapkan bagi orang-orang kafir.
Wahai umat manusia! Demi Allah,
para nabi dan rasul terdahulu telah memberitakan kepada kaumnya akan
kedatanganku. Aku adalah akhir dan penutup seluruh nabi dan rasul. Aku adalah
bukti Allah (hujjah) bagi segenap makhluk-Nya. di langit dan di bumi.
Barangsiapa ragu-ragu tentang
itu, maka dia adalah orang kafir sekafirnya orang jahiliyah terdahulu.
Barangsiapa meragukan sebagian ucapanku, itu berarti meragukan keseluruhannya.
Orang yang ragu-ragu seperti itu baginya adalah api neraka.
Wahai umat manusia! Anugerah Allah kepadaku akan keutamaan-keutamaan
ini adalah karena kasih sayang-Nya dan ihsan-Nya yang agung kepadaku. Tiada Tuhan
melainkan Dia. BagiNya pujian dariku pada setiap keadaan sepanjang masa dan
selama-lamanya.
Wahai umat manusia! Utamakanlah
Ali, sebab dia adalah manusia yang paling utama setelahku, baik dari kalangan
laki-laki ataupun perempuan. Karena kamilah kemudian Allah menurunkan
rezeki-Nya (kepada kalian) dan (karena kami jugalah maka) seluruh makhluk
memperoleh kehidupan. Terkutuk dan sungguh terkutuk; dimurkai dan sungguh
dimurkailah mereka yang menolak ucapanku ini dan merasa tidak berkenan di dalam
hatinya. Ketahuilah bahwa Jibril telah memberitahuku tentang itu berdasarkan
firman Allah (SWT) kepadanya:
“Barangsiapa memusuhi Ali dan
tidak mewila’nya (menjadikannya sebagai wali) niscaya dia akan memperoleh
laknat-Ku dan murka-Ku “.
Karena itu hendaklah setiap
jiwa melihat apa yang akan disiapkannya untuk hari esok. Takutlah kamu kepada
Allah, dan hindarilah dari menentang-Nya. karena akibatnya kalian akan tergelincir,
padahal sebelumnya kalian berada pada jalan yang lurus. Sungguh Allah Maha Tahu
atas apa yang kamu kerjakan.
Wahai manusia! Sungguh Ali lah
yang dimaksudkan Allah sebagai Hak Allah (yang harus dipenuhi haknya) seperti
yang disebutkan dalam kitab suciNya. Allah berfirman : “Amat besar penyesalanku
atas kelalaianku dalam menunaikan hak-hak Allah ..” (QS. 39:56)
Wahai manusia tadabburlah
(renungkanlah) kita suci Al Quran, pahamilah ayat-ayatnya, perhatikanlah
ayat-ayat muhkamat dan jangan kalian ikuti (secara lahiriah) makna ayat-ayat
mutasyabihat-nya. Demi Allah, tidak ada yang bisa menjelaskan batas-batasnya
atau menerangkan tafsirnya kepada kalian melainkan orang yang kupegang
tangannya ini, yang kunaikkan dia disisiku ini dan yang kuangkat lengannya ini. Kini aku umumkan kepada kalian,
barang siapa yang menjadikan aku sebagai Maula atau pemimpinnya, maka inilah
Ali sebagai Maula dan pemimpinnya. Dia –Ali bin Abi Tholib- adalah saudaraku
dan washiku. Perintah untuk mengangkatnya sebagai Maula ini turun dari Allah
Azza wajalla kepadaku.
Wahai
umat manusia! Sungguh Ali dan putra-putraku yang suci adalah peninggalan
beratku yang besar. Masing-masing mereka akan memberitakan satu sama lain dan
saling membenarkan. Keduanya (Alquran dan Ahlulbait
Nabi) tidak akan pernah berpisah sehingga mereka menjumpaiku di telaga (syurga)
kelak.
Mereka (para Imam, penerj) ini adalah orang-orang kepercayaan Allah yang ada
diantara MahlukNya. Sungguh telah kutunaikan (perintah ini). Sungguh telah
kusampaikan, sungguh telah kuperdengarkan, sungguh telah kujelaskan.
Ketahuilah bahwa Allah Azza wa
Jalla telah memfirmankannya dan aku telah mengucapkannya dari sisiNya.
Ketahuilah, sungguh tidak ada orang yang di sebut sebagai Amir Al Mukminin
(pemimpin orang-orang yang beriman) melainkan saudaraku ini. Siapapun tidak diperkenankan untuk
menyandang gelar dan status ini melainkan dia semata-mata.
(kemudian Nabi saw mengambil
lengan Ali yang sejak tadi berdiri bersama Nabi di atas mimbar dan
mengangkatnya tinggi-tinggi, sebegitu dekatnya sehingga kakinya sejajar persis
dengan lutut Rosulullah saw). Nabi kemudian berkata : “ Wahai manusia! Ini
adalah Ali, saudaraku, dan washiku, pemelihara ilmuku, kholifahku bagi umatku
dan wakilku dalam menafsirkan kitab Allah Azza wa Jalla.
Dialah penyeru kepada Allah,
Melaksanakan segala apa yang di redhoiNya, memerangi musuh-musuhNya, penganjur
kepada ketaatan, pencegah maksiat, khalifah Nabi utusan Allah, Amir Al
Mukminin, Imam yang member petunjuk, yang memerangi –berdasarkan perintah
Allah- kelompok Nakitsin, Qosithin dan Mariqin.
Kini kusampaikan kepada kalian
–berdasarkan perintah tuhanku sesuatu yang tidak dapat kuubah. Aku nyatakan “Allahumma ya
Allah berilah dukungan dan Wila’Mu kepada orang yang mewila’ Ali, musuhilah
orang yang memusuhinya, kutuklah orang yang mengingkarinya dan murkailah orang
yang mengabaikan haknya, Ya Allah Engkaulah yang menurunkan firmanMu
kepadaku bahwa Imamah setelahku adalah milik Ali kekasihMu, disaat kujelaskan
perkara itu (kepada mereka) dan kuangkat dia (sebagai pemimpin) yang dengannya
engkau sempurnakan untuk mereka nimatMu, dan engkau redhoi bagi mereka Islam
sebagai agamanya. Engkau telah berfirman : “ Barang siapa menjadikan selain
Islam sebagai agamanya, niscaya dia tidak akan diterima dan kelak di akherat ia
termasuk orang-orang yang merugi.” (QS 3:89). Ya Allah kumohon
kesaksianMu dan cukup bagiku Engkau sebagai saksi bahwa aku telah sampaikan
(perintahMu ini).
Wahai umat manusia! Sesungguhnya
Allah telah menyempurnakan agama kalian ini dengan Imamah Ali. Barangsiapa
tidak mengikutinya atau tidak mengikuti pengganti-penggatinya putra-putraku
yang datang dari sulbinya yang tetap ada
sampai hari kiamat dan hari perjumpaan dengan Allah Swt niscaya amal-amal baik mereka akan gugur dan
mereka akan kekal dalam api neraka, tanpa keringanan dan tanpa harapan (untuk
bebas darinya).
Wahai umat manusia! Inilah Ali,
seorang yang paling banyak membelaku diantara kalian, yang paling berhak
atasku, yang paling dekat denganku dan yangpaling mulia disisiku. Allah Swt dan
aku redho padanya. Tiada ayat tentang redho Allah yang turun melainkan ia
berkaitan dengan Ali, tiada ayat dimana Allah berbicara dengan orang-orang beriman melainkan Dia memulainya dengan Ali,
tiada ayat Fujian dalam al-quran yang turun melainkan berkaitan dengan Ali,
Tiada kesaksian akan syurga (seperti) dalam ayat “hal ata’alal insanii”
melainkan Ali-lah yang dimaksudkannya, ayat tersebut tidak turun untuk selain
Ali.
Wahai umat manusia!
Ali adalah pembela agama Allah dan pelindung Rosul utusan Allah. Dialah orang
bertaqwa, suci, petunjuk jalan Allah dan memperoleh petunjuk dari-Nya. (Aku)
Nabi kalian adalah sebaik-baik nabi, dan (Ali) washi kalian adalah sebaik-baik
washi, sementara putra-putranya juga sebaik-baik washi.
Wahai umat manusia ! sungguh zuriat
setiap nabi berasal dari sulbinya, tetapi zuriat keturunanku adalah berasal
dari sulbi Ali.
Wahai umat Manusia! Sungguh
karena dengkilah maka Iblis mengeluarkan Adam dari Surga. Oleh karena itu
hindarilah dari mendengki Ali, karena ia akan menyebabkan amal-amal kalian
gugur dan kaki-kaki kalian tergelincir, Ingat bahwa Nabi Adam telah diturunkan
(oleh Allah) ke bumi ini hanya lantaran satu kesalahan, padahal Ia adalah
manusia pilihanNya. Apalagi kalian manusia biasa dimana diantara kalian ada
juga musuh-musuh Allah. (Wahai umat manusia) hanya orang-orang durhaka sajalah
yang membenci Ali sementara orang-orang yang taqwa akan mendukungnya dan
menjadikannya sebagai wali dan orang-orang yang beriman yang tulus akan beriman
kepadanya.
Demi Allah! Berkenanaan dengan
Ali lah surat Al-Asr berikut turun “Bismillahir
Rohmaanir Rohiim, Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal sholeh..”.
Wahai umat manusia! Biarlah
Allah sebagai saksiku bahwa aku telah sampaikan tugas risalah ini. Sungguh
tugas Rasul hanya menyampaikan firman Tuhan semata-mata.
Wahai umat manusia! Bertaqwalah
kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan jangan (sampai) kamu mati
melainkan kamu benar-benar sebagai orang muslim.
Wahai umat manusia! Berimanlah
kamu kepada Allah, Rosul-Nya dan cahaya (Al-quran) yang diturunkan bersamanya,
sebelum kami mengubah mukamu lalu kami putarkan kebelakang (yakni mati).
Wahai umat manusia! Telah mengalir
dalam jiwaku ini cahaya dari sisi Allah. Kemudian (ia mengair juga) ke dalam
(tanah) Ali, dan berikutnya kedalam zuriat keturunannya sehinggalah ke (Imam)
Al-Qoim Al Mahdi, yang akan mengembalikan hak Allah dan seluruh hak-hak kami
ketempatnya semula. Sebab Allah Azza Wa Jalla telah menjadikan kami sebagai
hujjah dan bukti-Nya terhadap orang-orang yang ingkar, penentang, pembangkang,
pengkhianat, pendosa dan penzalim dari seluruh mahluk jagad raya ini.
Wahai umat manusia! Ku ingatkan
kalian bahwa aku ini adalah Rasul utusan Allah. Sebelumku telah ada rasul-rasul
yang lain. Apakah kalian akan berpaling dariku (dan tidak bersabar) setelah aku
mati atau terbunuh? Sungguh barang siapa berpaling, maka dia tidak akan
merugikan Allah sedikitpun, dan Allah akan membalas orang-orang yang bersyukur.
Ketahuilah bahwa yang dimaksudkan dengan mereka yang menyandang sifat sabar dan
syukur di atas adalah Ali dan putra-putranya yang akan datang dari sulbinya.
Wahai umat manusia! Janganlah kalian
mengungkir-ngungkit dan membusungkan dada dihadapan Allah akan keislaman
kalian, sebab itu akan mendatangkan murka Allah dan azab-Nya. Sungguh Dia
benar-benar mengawasi kamu.
Wahai umat manusia! Akan datang
setelahku para pemimpin yang menyeru kepada api neraka, dan mereka tidak akan
memperoleh pembelaan kelak pada hari kiamat.
Wahai umat manusia! Sungguh
Allah (Swt) dan aku tidak bertanggung jawab atas nasib mereka dan tidak akan
sekali-kali melindungi mereka.
Wahai umat manusia! Sungguh
mereka dan pembela-pembelanya serta para pengikutnya akan berada ditingkat
terendah dari api neraka, sebuah tempat yang paling hina bagi orang-orang
takabur (akan kebenaran). Sungguh merekalah ashabus shahifah. Dengan demikian,
hendaklah kalian melihat buku amalnya masing-masing meskipun yag benar-benar
peduli terhadapnya hanya segelintir orang saja.
Wahai umat manusia! Sungguh, aku serahkan
masalah Imamah (umat ini) dan pewarisan(nya) dalam zuriat keturunanku sampai
hari kiamat. Sungguh telah kusampaikan kepada kalian kewajiban yang
diperintahkan kepadaku ini, menjadi hujjah atau bukti Tuhan bagi setiap orang,
baik yang hadir ataupun yang gaib (tidak hadir), yang menyaksikan perhelatan
ini ataupun yang tidak menyaksikannya, yang sudah lahir atau yang belum lahir. hendaklah
mereka yang hadir menyampaikan pesanku ini kepada yang tidak hadir, si
ayah menyampaikan kepada anaknya, demikian seterusnya sampai hari kiamat meskipun -tidak lama berselang-
sejumlah orang akan merampasnya dan menjadikannya sebagai dinasti kerajaan.
ketahuilah bahwa laknat Allah pasti ditimpakan kepada perampas itu. Disaat itu
" Kami akan perhatikan sepenuhnya
terhadap kamu wahai mahluk manusia dan jin..., dimana (akan) dilepaskan nyala
api dan cairan tembaga (kepada kalian) sedemikian sehingga kamu tidak akan
dapat menyelamatkan diri darinya (Qs. 55:31,35)
Wahai umat manusia! Sungguh Allah Aza Wajallah tidak akan membiarkan kamu berada dalam keadaan seperti ini sampai dia akan membedakan (untuk kamu) mana yang buruk (munafik) dan yang baik (mukmin) dan Allah sekali-kali tidak memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib.
Wahai umat manusia! Sungguh Allah Aza Wajallah tidak akan membiarkan kamu berada dalam keadaan seperti ini sampai dia akan membedakan (untuk kamu) mana yang buruk (munafik) dan yang baik (mukmin) dan Allah sekali-kali tidak memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib.
Wahai uamat manusia! Tiada desa
yang selamat dari murka Allah dan penduduknya dibinasakan kecuali karena
pendustaan mereka terhadap kebenaran. Demikianlah Tuhan yang membinasakan
penduduk sebuah tempat lantaran perlakuan mereka yang zalim, seperti yang disebut-sebut
oleh Allah (Swt). Inilah Ali, Imam
kalian dan Wali Kalian.
Dialah orang dimana seluruh
janji atau ancaman Allah turun karenanya, dan Allah pasti menepati seluruh
janji-Nya. Wahai umat manusia! Telah banyak orang-orang terdahulu sebelum kamu
jatuh sesat. Allahlah yang membinasakan orang-orang terdahulu itu sebagaimana
Dia jugalah yang akan membinasakan orang-orang yang akan datang kemudian. Allah berfirman : “ Bukankah kami telah membinasakan
orang-orang yang terdahulu, lalu Kami sertakan (juga) mereka yang datang kemudian.
Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang pendusta. “(QS. 77:16-19).
Wahai Umat Manusia!,
Allah telah menurunkan perintahNya dan laranganNya untukku, dan aku (kemudian)
menyampaikan perintah dan larangan itu kepada Ali. Dengan demikian dia
mengetahui perintah dan larangan (Allah) dari Tuhannya yang Maha Suci dan Maha
Perkasa. Oleh karena itu hendaklah kalian mendengar perintahnya niscaya kalian
akan selamat, patuhilah dia niscaya kalian akan memperoleh petunjuk, ikutilah
apa yang dilarangnya niscaya kalian akan memperoleh bimbingan, bersikaplah
seperti yang diinginkannya dan jangan kalian berpisah dari jalannya lantaran
banyaknya jalan lain. Wahai umat manusia! Aku adalah Shirotol Mustaqim
(Jalan yang lurus) yang kalian diperintahkan untuk mengikutinya, setelahku
adalah Ali, kemudian dilanjutkan oleh putra-putraku yang datang dari sulbinya.
Mereka adalah para Imam yang membimbing kepada kebenaran dan dengan kebenaran
itulah mereka menjalankan keadilan.
Kemudian Nabi membaca surat Alfatihah sampai akhir dan melanjutkan khotbahnya berikutnya :
Ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah berkenaan denganku dan mereka (Ali dan Putra-putranya). Ia meliputi seluruh mereka dan khusus untuk mereka. Merekalah kekasih-kekasih Allah yang tidak pernah merasa takut dan sedih. Sungguh musuh-musuh Ali-lah sebagai kelompok pendurhaka, munafik, licik, pelampau batas, dan saudara-saudara setan yang saling membisikkan perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Sungguh, para kekasih dan pendukung Ali dan putra-putranya adalah mereka yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya berikut : “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akherat saling kasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.. “ (QS. 58:22). Sungguh, mereka juga adalah orang-orang yang disifatkan oleh Allah Swt :” Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 6:82). Sungguh mereka juga adalah orang-orang yang disifatkan oleh Allah berikut : “ yang masuk ke dalam syurga dengan penuh keamanan, dan disambut oleh para malaikat dengan salam sambil berkata, Kalian adalah orang-orang suci, maka masuklah kedalam surga untuk selama-lamanya. Sungguh, para kekasih dan pendukung mereka adalah orang-orang yang difirmankan oleh Allah Azza Wa Jalla berikut, Mereka masuk ke dalam syurga tanpa hisab….
Dan sungguh, musuh-musuh mereka akan masuk ke
dalam api neraka. Sungguh musuh-musuh mereka adalah orang-orang yang mendengar
suara neraka yang mengerikan, (suara) api yang menggelegak dan yang dikelilingi
oleh algojo-algojonya. Sungguh musuh-musuh mereka adalah orang yang disifatkan
oleh Allah sebagai umat yang saling mengutuk saudaranya ketika masuk kedalam
api neraka. Sungguh musuh-musuh mereka adalah orang yang seperti di firmankan oleh
Allah berikut : “Setiap kali dilemparkan ke dalam api neraka satu kumpulan,
maka penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka, apakah belum pernah datang
kepada kamu seorang pemberi peringatan. Mereka menjawab : “benar ada, telah datang kepada kami seorang yang memberikan
peringatan, namun kami telah mendustakannya dan kami katakan :”Allah tidak
menurunkan suatu apapun, Kamu tidak lain hanyalah didalam kesesatan yang besar.”
(QS.67:8,9).
Sungguh
para kekasih mereka adalah orang-orang yang takut akan Tuhannya secara ghaib,
bagi mereka ampunan dan ganjaran yang besar.
Wahai umat manusia! Sungguh jauh perbedaan antara neraka dan surga. Musuh kami adalah orang-orang yang dicela dan dikutuk Allah dan kekasih kami adalah orang-orang yang difuji dan dicintai Allah.
Wahai umat manusia! sungguh, Aku adalah (Nabi) yang memberi peringatan, sementara Ali adalah pembimbing.
Wahai umat manusia, Sungguh aku adalah Nabi dan Ali adalah washi (penerima wasiat)ku. sungguh, penutup para Imam adalah dari kami, (bergelar) Al-Qoim Al Mahdi, yang akan menegakkan keadilan dan memperoleh petunjuk Allah Swt.
Sungguh, dia adalah pembela agama. Sungguh, dialah yang akan membalas kezaliman orang-orang yang zalim. sungguh dialah yang akan membebaskan benteng-benteng yang kuat dan akan menghancurkannya. Sungguh dialah penghancur kelompok-kelompok kemusrikan. Sungguh dialah yang akan membalas darah-darah kekasih Allah yang tumpah. Sungguh, dialah pembela agama Allah. Sungguh dialah penegak air lautan (makrifat dan hakikat) yang dalam.
Sungguh Dialah yang menunjukkan
keutamaan orang-orang yang mempunyai keutamaan dan kebodohan orang-orang yang
bodoh. Sungguh dialah manusia pilihan Allah dan kekasih-Nya. Sungguh dialah
pewaris semua ilmu dan menguasai segala ilmu.
Sungguh dia adalah pembawa
berita dari Tuhan Azza Wa Jalla, dan yang memberi tahu tentang perkara Iman. Sungguh,
dia adalah manusia yang senantiasa memperoleh petunjuk (Allah) dan selalu
dijayakan-Nya.
Sungguh dialah manusia yang
diserahkan oleh Allah urusan mahluk ciptaan-Nya. Sungguh dia adalah manusia
yang kedatangannya telah diberitakan oleh para Imam sebelumnya. Sungguh dia
adalah hujjah Allah terakhir yang masih hidup, dimana tiada hujjah lain
setelahnya, tiada kebenaran melainkan bersamanya dan tiada cahaya melainkan ada
disisinya.
Sungguh dia adalah wali Allah
yang ada di bumi-Nya, penguasa yang haq dan benar di sekitar mahluk
ciptaan-Nya, dan mereka kepercayaan-Nya (Para martabat) zahir dan bathin-Nya.
Wahai umat manusia! Aku telah jelaskan kepada kalian sejelas-jelasnya (tentang perkara ini) dan inilah Ali yang akan menjelaskannya kepada kalian setelahku.
Usai khutbahku ini, aku menyeru kalian untuk pertama-tama mengulurkan tangannya kepadaku, kemudian kepada Ali sebagai tanda bai'at dan pernyataan setia.
Ketahuilah bahwa aku telah memberikan bai'atku kepada Allah, dan Ali telah memberikan bai'atnya kepadaku, kini berdasarkan perintah Allah Azza Wajallah, aku mengajak kalian untuk membai'at, barang siapa mengingkari bai'atnya berarti dia telah membinasakan dirinya sendiri.
Wahai umat manusia! Sungguh
haji, syafa, marwah dan umroh adalah bagian dari syi’ar Allah. “ Barang siapa menunaikan ibadah haji an
umrah ke rumah Allah, maka hendaklah ia mengerjakan sai’ diantara keduanya.”
(QS. 2:158)
Wahai umat manusia! Tunaikanlah
ibadah haji ke rumah Allah. Tiada suatu keluarga yang datang ke rumah Allah in
melainkan ia akan dicukupkan oleh-Nya, dan tiada suatu keluarga yang berpaling
meninggalkannya melainkan ia akan mengalami kefakiran.
Wahai umat manusia! Tiada
seorang yang mukmin yang wukuf atau berdiri di tempat-tempat mulia tersebut
melainkan Allah akan ampunkan seluruh dosa-dosanya yang lalu maupun yang baru.
Demikianlah sehingga apabila ibadah hajinya selesai maka (perhitungan) amalnya
dimulai lagi dari awal.
Wahai umat manusia! Para jamaah
haji memperoleh bantuan dari Allah, dan ongkos perjalanan mereka terhitung
sebagai simpanan (untuk hari akherat kelak). Sungguh Allah tidak menyia-nyiakan
ganjaran-Nya bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
Wahai umat manusia! Tunaikanlah
ibadah haji kerumah Allah dengan pemahaman yang sempurna akan ajaran-ajaran
agama ini. Jangan kaian meninggalkan tempat-tempat mulia itu melainkan setelah
kalian benar-benar taubat dan menyesali dosa-dosa kalian.
Wahai umat manusia, Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat, seperti diperintahkan oleh Allah Azza wajallah atas kalian, Apabila dikarenakan lamanya waktu berlalu kemudian kalian menjadi jahil atau lupa, maka Ali-lah sebagai Imam kalian yang di tunjuk Allah setelahku, yang akan menjelaskan (seluruh hukum-hukum) itu kepada kalian. dia adalah orang yang dijadikan oleh Allah sebagai penggantiku menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian dan menjelaskan kepada kalian segala apa yang kalian tidak ketahui.
Sungguh, perkara-perkara yang halal dan yang haram adalah lebih banyak dan yang dapat kuhitung satu persatu dan kuberitahukan (kepada kalian). Untuk itu secara singkat kukatakan bahwa apa yang kuperintahkan pasti adalah perkara yang halal dan yang kularang adalah sesuatu yang haram. kemudian aku perintahkan untuk mengambil bai'at dan janji setia dari kalian agar menerima segala apa yang kubawa dari Allah Azza wajallah berkenaan dengan Ali selaku Amirul mukminin dan para Imam yang datang setelahnya. Mereka adalah putra-putraku dan putra-putra Ali, para Imam yang menegakkan kebenaran sampai hari kiamat, yang diantaranya adalah Al-Mahdi, yang akan memerintah (dunia ini) dengan kebenaran.
Wahai umat manusia! Setiap perkara halal yang kuajarkan kepada kalian, atau perkara haram yang kucegah kalian darinya, adalah sesuatu yang tidak mungkin kuubah atau kucabut. Karena itu hendaknya kalian mengingatnya, memeliharanya dan saling mengajarkannya. Janganah sekali-kali kalian mengubahnya atau menggantinya.
Kini ku ulangi lagi perkataanku, hendaklah kalian mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, Ketahuilah bahwa pangkal amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah penerimaan kalian akan kata-kataku sebagai sesuatu yang final, dimana kalian yang hadir menyampaikannya kepada yang tidak hadir serta memerintahkan mereka untuk menerimanya dan mencegah mereka dari menentangnya. Sebab ini adalah perintah dari Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung, dan dariku. (Ketahuilah) bahwa upaya melakukan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar tidak akan berarti melainkan sepengetahuan atau bersama Imam Maksum (terpelihara dari dosa).
Wahai umat
manusia kitab suci Al-Quran telah menyatakan bahwa para Imam setelah Ali adalah
putra-putranya. Aku juga telah mengatakan kepada kalian bahwa Ali adalah bagian
dariku dan aku adalah bagian darinya, seperti yang difirmankan oleh Allah
dalam kitab-Nya : “(bahwa Ibrahim) telah menjadikan kalimat tauhid sebagai kalimat
yang kekal pada keturunannya…” (QS. 43:28). Aku juga berkata :”Selagi kalian
berpegang teguh pada keduanya : (Al-Quran dan Itrah, Ahlul baith Nabi) niscaya kalian tidak akan tersesat
selama-lamanya.
Wahai umat
manusia! Bertaqwalah, sekali lagi bertaqwalah kalian kepada Allah, Ingatlah
akan dahsyatnya hari kiamat, seperti yang ditafsirkan oleh Allah dalam
firman-Nya : “ Sungguh gempa hari kiamat adalah sesuatu yang maha dahsyat” Ingatlah saat-saat mati, hisab, timbangan dan pengadilan
Allah terhadap kalian, (Demikian juga) pahala dan dosa. Barangsiapa melakukan
amal keabjikan, maka ia akan mendapatkan pahalanya, sementara mereka yang
melakukan perbuatan buruk maka sedikitpun dia tidak akan memperoleh syurga.
Wahai umat
manusia! Jumlah kalian sedemikian banyaknya sehingga tidak mungkin kalian bisa mengulurkan
tangan bai’atnya kepadaku satu persatu. Namun demikian, Allah Azza Wa Jalla telah
memerintahkan aku untuk mengambil ikrar dan lisan kalian tentang pengangkatan
Ali sebagai Amirul Mukminin, dan para Imam dari keturunanku dan keturunannya
yang datang setelahnya, seperti yang pernah kuberitahukan kepada kalian bahwa
zuriat keturunanku adalah berasal dari sulbinya (Ali).
Katakan
secara serentak : “ Kami telah mendengar, kami patuh, rela dan ikut secara
penuh atas apa yang telah engkau sampaikan dari Tuhan kami dan Tuhanmu
berkaitan dengan kepemimpinan Ali dan kepemimpinan putra-putranya yang datang dari
sulbinya, untuk itu kami membai’atmu
dengan hati, jiwa, lisan, dan tangan kami. Berdasarkan itu pula kami hidup,
mati dan dibangkitkan tanpa mengubah, mengganti, ragu, mencabut janji, atau
membatalkan ikrar dan pernyataan kami. Kami mematuhi Allah dan mematuhi engkau
(Nabi, serta mematuhi Ali sebagai Amirul Mukminin). Demikian juga putra-putranya, para Imam yang
kau katakan berasal dari zuriat keturunanmu, yang datang dari sulbi Ali, Hasan
dan Husein.”
Tantang
Hasan dan Husain ini telah kukenalkan kepada kalian kedudukan mereka disisiku,
tempat mereka dihadapanku dan martabat mereka diharibaan Tuhanku yang Maha
Mulia dan Maha Agung. Semua itu teah kusampaikan kepada kalian. Sungguh, mereka
berdua adalah penghulu pemuda-pemuda syurga, Imam-Imam pasca ayahnya, Ali dan
aku adalah ayah mereka sebelum Ali menjadi Ayahnya.
Katakanlah secara serentak : "Kami mematuhi perintah Allah, mematuhimu, Ali, Hasan dan
Husein, serta para Imam setelahnya. Mereka adalah orang-orang yang kau ikat
hati, jiwa dan lisan kami untuk berjanji setia, berikrar dan berbai'at lewat
tangan Amirul Mukminin (Ali). Sebagian dari kami membai'at tangannya dan
sebagian yang lain dengan pernyataan lisannya. Sungguh kami tidak ingin
berpaling darinya selama-lamanya. Kami jadikan Allah sebagai saksi dan cukuplah
Allah sebagai saksi. Demikian juga engkau (Nabi), semua orang yang patuh pada
Allah, yang hadir, dan yang tidak hadir, para Malaikat Allah,
Tentara-tentaraNya, dan hamba-hambaNya, semua adalah saksi-saksi kami. Namun
Allah adalah lebih besar dari semua saksi. "
Wahai umat manusia! Apa yang
kalian katakan? Sungguh Allah Maha Mendengar setiap suara dan Maha Tahu akan
setiap jiwa yang tersembunyi. Barangsiapa memperoleh petunjuk, maka itu adalah
keberuntungan bagi dirinya, dan barang siapa yang tersesat, maka itu kemalangan
bagi dirinya. Mereka yang berbai’at, sebenarnya telah memberikan bai’atnya
kepada Allah dan tangan Allah berada diatas tangan mereka semua. (48:10).
Wahai umat manusia! Bertaqwalah kalian kepada Allah, berbaiatlah kalian kapada Ali Amirul Mukminin, Kepada Hasan dan Husain serta para Imam (keturunannya). Mereka adalah kalimat Tayyibah yang masih sisa di atas muka bumi ini. Kelak Allah akan membinasakan orang-orang yang menghianati mereka, dan merahmati orang-orang yang setia kepada mereka. "Barang siapa melanggar janji dan bai'atnya, niscaya itu akan menimpa dirinya sendiri." (48:10)
Wahai umat manusia! ucapkanlah apa yang telah kukatakan kepada kalian. Salamilah Ali selaku Amirul Mukminin, Katakanlah :" (Tuhan kami)! Kami dengar dan akan patuh (pada perintahMu) Ampunilah kami wahai Tuhan kami. Sungguh kepadaMu-lah segala sesuatu akan kembali. " Katakanlah : "Segala fuji bagi Allah yang telah membimbing kalian ke jalan ini. Sungguh, kami tidak memperoleh bimbingan tanpa bimbingan dari Allah." (7:43)
Wahai umat manusia! Sungguh keutamaan Ali bin Abi Thalib (a.s) di sisi Allah dan yang ada dalam Al-Quran adalah lebih banyak dari pada yang bisa kusebutkan secara rinci di tempat ini. Siapapun yang meriwayatkannya dan memberitahukannya kepada kalian, maka percayailah dan terimalah ia.
Wahai umat manusia! Barangsiapa
patuh pada Allah, Rasul-Nya, Ali dan para Imam yang telah kusebutkan itu
niscaya dia akan lulus dengan hasil yang amat sangat gemilang.
Wahai umat manusia! Mereka yang
segera berangkat memberikan bai’at kepadanya dan menjadikannya sebagai walinya
serta menerimanya sebagai Amirul Mukminin, mereka adlah orang-orang selamat dan
kelak akan berada di dalam syurga yang penuh nikmat.
Wahai Umat Manusia ! Ucapkanlah kata-kata yang menyebabkan Allah rela terhadap kalian. Seandainya kalian dan semua penghuni bumi ini kufur kepadaNya niscaya itu tidak akan merugikanNya sedikitpun (QS 3:144) Ya Allah! Berikanlah ampunan-Mu kepada orang-orang mukmin, dan murka-Mu kepada orang-orang kafir. dan segala fuji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Kemudian Khalayak menyahut seruan Nabi dan berkata : "Kami telah dengar dan akan patuh pada perintah Allah dan Rasul-Nya dengan sepenuh hati, lidah dan kekuatan kami."
Mereka kemudian berhimpit-himpitan mengelilingi Nabi saww dan Imam Ali as untuk bersalaman dan mengulurkan tangan bai’atnya, mengucapkan selamat kepada Imam Ali as karena telah diangkat oleh Nabi sebagai Khalifah, Amir Al Mukminin pengganti Rosulullah saww, yang pertama adalah Abu Bakar, kemudian Umar, lalu Usman, berikutnya adalah orang-orang muhajirin, Anshar, dan seterusnya sesuai dengan tingkatan martabat mereka, sehinggalah tiba waktu maghrib, setelah sholat Maghrib dan Isya yang dijamak dalam satu waktu mereka kemudian meneruskan ikrar bai’atnya. Setiap kali orang berbai’at, Nabi kemudian berkata :”Segala puji bagi Allah yang telah mengutamakan kami diatas seluruh penghuni alam semesta.”
Sumber
: Khutbah Al Ghadir Rosulullah saww : Visi komprehensif kepemimpinan Islam. Diterjemahkan
dan di terbitkan ICC
Download Khutbah Al Ghadir :
Download Khutbah
http://www.mediafire.com/file/jd2xg9sg8rfqkc6/Khutbah_Rasul_di_Ghadir_Khum.pdf.pdf/file
0 comments:
Post a Comment