Tuesday, March 28, 2017

on Leave a Comment

Alam kita sekarang ini sudah merupakan alam yang ke "sejuta alam".

Salam ust, izin bertanya...
Saya pernah baca bahwa setelah kiamat, nanti akan dimulai lagi penciptaan yang baru, mulai dari alam akal hingga alam materi, dan tercipta manusia lagi, turun para Nabi as. lagi, dan seterusnya hingga kiamat lagi, dan lalu kembali penciptaan lagi, dan begitu seterusnya.
Juga bahwa penciptaan yang sekarang ini adalah sudah yang ke-8 sejak penciptaan Adam yang pertama.
Yang menjadi pertanyaan saya:
- Bagaimana keadaannya dengan orang-orang yang sudah masuk alam barzakh/alam imajinal di surga dan neraka pada penciptaan sebelumnya? Atau juga yang sudah berhasil masuk ke alam akal? Apakah mereka akan kembali dilahirkan di dunia pada penciptaan berikutnya, atau bagaimana?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Sekedar membenahi sebelum menjawab pertanyaannya:


a- Alam kita sekarang ini sudah merupakan ke sejuta alam. Dalam hadits dikatakan seperti itu. Dan sejuta ini bisa berarti sejuta matematika tapi bisa berarti bahasa kiasan, yakni sudah tidak terhitung kalinya. 

b- Kiamat yang disertai dengan peniadaan terjadi hanya pada Alam Materi. Yaitu dengan mengembalikan mereka kepada Alam Barzakh.

c- Kiamatnya Alam Barzakh dan Alam Akal hanya dengan penfanaa'an mereka. Yaitu Allah swt menZhahirkan Ismu/Nama Bathin/BatinNya setingkat di atas kemampuan mereka hingga mereka tidak sadar atas keberadaan mereka sendiri seperti tidak sadarnya para wanita Mesir ketika melihat nabi Yusuf as hingga mereka bahkan mengiris tangan-tangan mereka dengan pisau buah tanpa terasa sedikitpun. 

d- Karena yang ditiadakan dalam kiamat hanyalah Alam Materi, maka penciptaan ulang itu hanya terjadi pada Alam Materi. 

e- Karena itu pula, maka Alam Barzakh dan Alam Akal, tidak pernah dicipta ulang karena tidak pernah ditiadakan seperti Alam Materi. 

f- Kalau kiamat/qiamat atau bangkitnya Alam Barzakh dan Akal dengan sadarnya kembali dari Fanaa', beda halnya dengan kebangkitannya Alam Materi setelah ditiadakan. Yaitu dengan menghilangkan kemasihberhubungannya dengan materi. Sudah sering dijelaskan bahwa setiap benda di Alam Materi ini memiliki badan dan ruh. Ketika mati, maka sisa hubungan ruh dan badannya menipis, yaitu hanya pada urusan ketambangannya yang biasa diurus oleh ruh di kekuatan pengaturan tambangnya yang biasa kita sebut dengan ruh-daya-tambang. 

Karena kemasihberhubungan ruh dengan badannya yang walaupun sedikit itulah maka kita disunnahkan mengucapkan salam kepada orang-orang mukmin yang ada di kuburan manakala kita mendatangi atau melewati kuburan mereka. Hal itu karena ruh mereka ada di kuburan karena masih berhubungan dengan sisa-sisa tulang belulangnya. 

Nah, ketika qiamat atau kebangkitan tiba, maka Alam Materi dimusnahkan. Kala itulah maka ruh-ruh itu sama sekali sudah tidak berhubungan lagi dengan badannya karena Alam Materinya sudah tidak ada lagi dimana menyebabkan kuburan dan apapun yang tersisa dari badannya sudah menghilang. 

Kebangkitan yang dikatakan dalam Qur an seperti belalang yang berterbangan adalah disebabkan lepasnya kemasihtersisanya hubungan ruh dari sisa-sisa badannya itu. 

2- Jawaban Soal:

a- Orang yang masuk neraka, bisa selamanya dan bisa dimasukkan ke surga setelah bersih dicuci di neraka itu. 

b- Orang yang masuk surga (Surga Mukminin), maka selamanya berada di surga. 

c- Orang yang masuk Akal (Surga Tuhan -Jannatiy- atau Surga Muqarrabuun) maka ruhnya memiliki dua derajat. Pertama ruh Barzakhinya. Ruh ini berada di Surga Mukminin. Ke dua, ruh Aklinya maka berada di Alam Akal sesuai dengan derajatnya masing-masing. 

d- Semua orang di atas, selamanya berada di maqam mereka masing-masing dan tidak akan pernah keluar lagi seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah swt dalam Qur an dan sebagaimana juga dapat dipahami oleh akal manusia dengan bimbiangan Allah swt dan para nabi as serta para imam as. 

Intinya mereka tidak akan pernah diciptakan lagi ke Alam Materi. Sebab mengeluarkan dari maqam mereka sama dengan Allah swt ingkar janji (na'udzubillah) dan juga penurunan derajat yang bisa dikatakan zhalim atau aniaya yang sama sekali tidak akan pernah dilakukan Allah Yang Maha Adil.

Andri Herdiyanto Terima kasih jawabannya, ust...





Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1179178035528985

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.