Sunday, February 5, 2017

on Leave a Comment

Hikmah Penciptaan menurut kalam dan filsafat, sekalipun tujuan penciptaanNya itu adalah DiriNya sendiri, akan tetapi pasti memiliki hikmah kebaikan pada makhlukNya

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1125450834235039


Slm ustadz,
KALAM mengakui Tuhan tdk pux tujuan untk diriNya,krn klw puya tujuan kebaikan untuk diriNya berarti Ia membutuhkn kebaikan itu.yg berarti sblmx kebaikan itu tdk ada lalu mencipta supaya ada untuk diriNya.
Yg aku blm paham klw tujuan kebaikan untuk selainNya bs sj Tuhan pux kebaikan tp untk makhlukNya.jd sblm mencipta kebaikan itu ada lalu mencipta..??
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Ali Asytari Maaf ustad...
Dlm penjelasan ustad nantix tdk ush menjelaskan dr sisi perbuatan buruknya.krn sdh sangat jelas kemustahilan perbuatan buruk Tuhan.
Krn klw tujuan kebaikan sj mustahil,terlebih buruknya.

Ini Untuk mempringkas pennjelasan ustad.
Trimksh

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Tapi afwan, saya tidak memahami apa yang antum tanyakan. Silahkan berikan penjelasan agar saya dapat memahami maksud pertanyaan antum sebelum memberikan jawabannya. Terimakasih.

Ali Asytari Yg blm aku pahami filsafat mengatakan bahwa tujuan penciptaan untuk selainNya adalah mustahil.
Tp aku memahaminya tdk mustahil. Krn bs sj Tuhan sblm mencipta kebikan itu ada lalu memberikan kebaikan itu melalui perbuatan mencipta.sehingga tujuan penc...Lihat Selengkapnya

Sinar Agama Ali Asytari, filsafat justru yang berkata bahwa penciptaan ini mesti ada tujuan baiknya, tapi tujuan baik itu tidak boleh untuk Allah swt sebab akan menjadikanNya terbatas, melainkan mesti untuk makhlukNya atau selainNya. Antum salah memahami filsafat.

Ali Asytari Maaf ustadz sinar agama...
Yg aku pahami,Kalam mengakui adanya Tujuan kebaikan pd MakhlukNya bukan pd DiriNya,supaya dlm perbuatanNya tdk menjadikan sia2.

Tp Filsafat menolak semua itu krn Tuhan dlm mencipta adlah krn CINTA DIRINYA.
Yaitu dg kaidah setiap sesuatu mencintai dirinya.
Dn semua perbuatan Tuhan adalah pasti baik,sehingga tanpa dituju at disengaja kebaikan itu pd makhlukNya.mrk mendapt manfaat krn yg dilakukan Tuhan adalah pasti baik. Krn yg disengaja Tuhan adlah diriNya.tp Krn KetakTerbatasan dn Kesempurnaan Tuhanlah yg mustahilnya muncul kebatilan...at kesia2an.
Nah...filsafat hanya menerima CINTA DIRI/AL BAHJATU AL DZATIYAH.
dn kalam mengakui bahwa tujuan kebaikan itu untuk makhlukNya.klw ga di tuju at disengaja....mk perbuatan Tuhan menjadi sia2.
Pdhl ketidak-sia2an itu bukan di tuju at disengaja...tp krn Tuhan adlah Zat Tak terbatas yg slelau mengeluarkan Cahaya /Kebaikan.

Maaf ustad...mohon di koreksi pemahamn sy.
Trimksh....

Sinar Agama Ali Asytari, ahsaaannn. Antum sudah benar memahami filsafat dan tergolong kokoh. Alhamdulillah. Sekali lagi, ahsantum.

Sinar Agama Ali Asytari, sekarang saya akan mencoba menjawab pertanyaan awal antum.

1- Pertanyaan yang ini:

"Tp aku ga ngeerti apakh itu maksud filsafat yg dikatakan mustahil drp apa yg dikatakan kalam demi menghindari kesia2aan perbuatan Tuhan dlm mencipta."

Jawabannya adalah:

a- Sama sekali tidak demikian. Yakni filsafat tidak bermaksud untuk menolak pendapat Kalam untuk menafikan kesia-siaan pada perbuatan Tuhan.

b- Perbedaan pandangan itu semata perbedaan belaka dalam membahas makrifat Tuhan. Karena Tuhan dan Sifat-sifat serta Fi'ilNya (perbuatanNya) merupakan bahasan yang paling mulia dan ilmu tentang semua itu merupakan paling muliaya ilmu dalam pandangan Islam dan akal sehat argumentatif. Sebab manusia yang tidak kenal Tuhannya, Sifat Tuhan dan Perbuatan Tuhannya, tidak akan mengerti agamaNya, mauNya dan tidak akan bisa menaatiNya, mensyukuriNya dengan yang sebenar-benarnya.

c- Nah, banyak perbedaan yang terjadi di kalamangan muslimin dan ulama tentang Tuhan, SifatNya dan PerbuatanNya. Salah satu perbedaannya adalah yang antum tanyakan itu, yaitu apakah penciptaanNya itu memiliki tujuan atau tidak. Di Ilmu Kalam dikatakan memiliki tujuan yang baik tapi untuk makhlukNya. Sedang di filsafat dikatakan memiliki tujuan tapi tujuannya adalah DiriNya sendiri, bukan selainNya sebab kalau selainNya, sekalipun berupa penyampaian kebaikan untuk selainNya, maka penyampaiannya itu juga perbuatan yang perlu dipertanyakan memiliki tujuan atau tidak. Kalau tujuan penciptaan untuk mencapaikan kebaikan pada makhluk, lalu tujuan mencapaikan kebaikan kepada makhluk itu apa?

2- Kalau pertanyaan yang ini:

"Tp aku memahaminya tdk mustahil. Krn bs sj Tuhan sblm mencipta kebikan itu ada lalu memberikan kebaikan itu melalui perbuatan mencipta.sehingga tujuan penciptaan bukan untuk diriNya tp untuk selainNya."

Jawabannya adalah:

Sebelum penciptaan itu tidak ada kebaikan apapun selain hanya dan hanya DiriNya sendiri. Kalau kebaikan yang antum maksud itu ada dan selainNya, maka berarti dia juga makhlukNya. Lalu pertanyaannya adalah "Apa tujuan Tuhan mencipta kebaikan itu?"

Kalau jawabannya untuk kebaikan itu sendiri, atau untuk makhluk yang akan diciptakanNya, maka pertanyaannya akan semakin memusingkan antum, yaitu:

a- Kalau tujuan dan perbuatanNya itu sama, yaitu kebaikan itu sendiri, maka berarti mencari atau menuju yang sudah ada. Ini sangat mustahil karena hanya akan dilakukan oleh orang bodoh, gila atau lupa dan naif. Mana ada orang membuat kopi atau teh, untuk kopi dan teh itu sendiri. Yakni tujuannya sama persis dengan perbuatan atau obyek perbuatannya. Dengan kata lain, sama dengan tidak memiliki tujuan. Dan hal ini sangat mustahil dilakukan orang berakal, apalagi Tuhan.

b- Kalau kebaikan yang dicipta sebelum penciptaan itu untuk makhlukNya, maka pertanyaannya adalah: "Apa tujuan Tuhan memberikan kebaikan kepada makhlukNya itu?"

Kalau jawabannya untuk perbuatanNya itu sendiri (memberikan kebaikan pada makhlukNya) maka hal sama tidak punya tujuan sebagaimana makslum di atas.

Kalau untuk hal lain, maka yang lain itu apa? Dan mengapa juga Tuhan ingin menyampaikan kebaikan pada yang lain itu?

Pertanyaan-pertanyaan di atas, tidak bisa dihentikan. Karena itulah Filsafat menjawab maka jawaban yang paling benar dan kokoh argumentasinya adalah:

Tujuan perbuatan itu Tuhan itu tidak lain selain DiriNya sendiri, Cinta DiriNya, Cinta Sifat-sifatNya seperti Maha Kuasa, Maha Pencipta, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, Maha Pemberi Rejeki, Maha Pemberi Hidayah, Maha Pengatur, Maha Penyembuh, Maha Adil dan semacamnya dimana Sifat-sifat tersebut mengkonsekuensikan penciptaan.

Karena itulah Filsafat berkata bahwa sebenarnya ada dua hal:

- Kalau membahas penciptaanNya sehubungan dengan sebab hakikinya, bisa dikatakan bahwa perbuatanNya atau penciptaanNya memiliki Tujuan, yaitu DiriNya sendiri.

- Kalau membahas penciptaanNya sehubungan dengan makhlukNya, maka tidak bisa dikatakan tujuan sebab akan membuat DiriNya menjadi butuh atau memerlukan dimana hal itu merupakan sifat sesuatu yang terbatas sementara Tuhan Tidak Terbatas. Tapi karena pasti memberikan kebaikan sebab perbuatan Yang Maha Tidak Terbatas itu tidak mungkin berupa keburukan karena keburukan itu adalah kekurangan yang bertentangan dengan ketidakterbatasan, maka hubungan penciptaanNya sehubungan dengan makhlukNya itu bisa dikatakan sebagai "Hikmah Penciptaan", bukan tujuan sebagaimana maklum.

Jadi, sekalipun tujuan penciptaanNya itu adalah DiriNya sendiri, akan tetapi pasti memiliki hikmah kebaikan pada makhlukNya. Wssalam.

Ali Asytari Lalu apa perbedaan makna TUJUAN PENCIPTAAN dn HIKMAH PENCIPTAAN....?

Sinar Agama Ali Asytari, perbedaannya sudah dijelaskan di atas.

Ali Asytari Oh iya ustadz......





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.