Saturday, December 3, 2016

on Leave a Comment

Obat Strees dan segala macam penyakit adalah kembali kepada Islam.

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1071562602957196


Salam ustad.....
Bagaimana cara mengatasi stress....?
Trimksh
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Tergantugn sebab-sebab dan kondisinya.

Ali Asytari Maaf ustadz SA...
Stres yg aku tanya yg secara umum sering terjadi di masyarakat.mislnya anak yg nakal,istri suka marah,....dll.

Apakah ada sejenis amalan mislnya membaca surat2 tertentu ustad.....???

Sinar Agama Ali Asytari, tergantung keadaan masing-masing. Sebab amalan itu walau bagi antum semacam doa, tapi bagi saya semua amal termasuk menasihatinya. Karena itu setiap kesetresan, mesti dilihat sebabnya masing-masing dan diobati dengan obatnya masing-masing, yakni yang sesuai dengan kondisinya itu.

Obat yang paling ampuh adalah kembali kepada Islam. Yaitu dengan belajar akidah dan fiqih dengan baik, lalu menguatkan imannya dengan dalil serta amal-amal fiqihnya. Kalau semua itu dilakukan, maka seburuk apapun keadaan manusianya, maka akan tersembuhkan. Karena Islam memang diturunkan untuk menyembuhkan penyakit manusia atau mencegah dari penyakit tersebut.

Tentu saja, setelah hal-hal pokok itu dilakukan, maka Islam juga mengajarkan amalan-amalan ranting dimana akan berguna kalau dasar-dasar dan pokok-pokok itu sudah kokoh. Misalnya doa-doa tertentu, makan ini dan itu dan semacamnya.

Ali Asytari Jd secara umumnya di akidah dn fikih.tp stlah mantep keduanya dn aflikasinya.

kdang kita mencari amalan khusus(ranting) smantra amalan pokok nya blm mantep.

Ok ustad...trimaksih penjelasan dn nasehatnya.

Sinar Agama Ali Asytari, ayatullah Jawadi hf dalam sebuah pengajaran beliau hf yang disiarkan ke seluruh dunia pernah mengatakan:

"Kalau ada orang atau golongan mengatakan bahwa di thariqat tidak perlu lagi syari'at, berarti dia tidak mengerti hikmah atau sebab akibat. Ketika orang naik ke thariqat itu dari syari'at, maka berarti syari'at adalah sebabnya. Kalau setelah di thariqat dia hilangkan syari'at, maka dia akan jatuh kembali ke tempat semula."

Keterangan pengajaran beliau hf:

a- Saya sudah pernah menerangkan (kalaulah tidak bisa dikatakan sering) bahwa hadits Nabi saww tentang syari'at, thariqat dan haqiqat itu seperti ini:

Nabi saww bersabda:

قال ص الشريعة أقوالي و الطريقة أفعالي و الحقيقة احوالي

"Syari'at itu adalah pengajaranku (ucapanku), thariqat itu adalah perbuatanku dan haqiqat itu adalah capaianku." (Mustadraku al-Wasaa-il, hadits ke: 12672; 'Awaali al-Laalii, 4/125; dan lain-lainnya).

b- Syari'at (fiqih) adalah yang diajarkan Nabi saww. Maksud dasarnya adalah yang meliputi akidah dan fiqih. Thariqat adalah yang dilakukan Nabi saww, baik itu hal-hal keimanan, kewajiban fiqih atau sunnah-sunnah fiqih dan semacamnya. Haqiqat adalah yang dicapai oleh beliau saww.

c- Dilihat dari susunan hadits dan juga akal hikmah yang sehat, maka jelas yang pertama merupakan sebab bagi yang ke dua dan keduanya sebab bagi capaian yang ke tiga. Kalau ada orng yang berkata bahwa setelah di thariqat atau di haqiqat tidak perlu lagi kepada syari'at, maka disamping dia tidak mencontoh Nabi saww dan melakukan hal baru, dia juga tidak mengerti hukum sebab akibat dan/atau akal hikmah yang sehat. Karena ketika sebab itu hilang, maka jelas akibatnya juga akan hilang, seperti pijaran lampu listrik yang diakibatkan oleh arus listrik dimana kalau arus listriknya hilang/diputus, maka jelas pijaran lampu listriknya akan hilang dan ruang yang bercaha sebelumnya itu akan menjadi gelap gulita lagi.

d- Kesimpulan:
Kalau yang sudah sampai ke thariqat dan haqiqat saja akan runtuh kembali manakala mepakaskan syari'at (fiqih), apalagi orang yang belum sampai ke thariqat dan haqiqat lalu tanpa fiqih mau ke arena keduanya, maka jelas sampai ngeden/ngotot seperti apapun, tidak akan bisa.

Ali Asytari Betul sekali ustadz.....
Dulu,sblm aku kenal ustad fb....aku anggap fikih ga penting.bahkan ada seorang cendikiawan yg ga ush sy sebut namanya,dia sih ga pernah mengatakan fikih ga penting...tp klw diadakan soal jawb klw ada yg bertanya mslh fikih,spertix males di tanggapi.tp klw mslh filsafatt sangat smangat menjawabnya.tp itu hanya kesimpulan sy.

Dn stlh kenal ustadz....pentingnya fikih,br aku sdr, ..."ya....betul, masa fikih ga penting....?"
apalagi jg ustadz pernh mengatakn bahwa ga ush belajar filsafat dulu sblm bagus akidah dn fikihnya.

Jd.....trimkash banget ustad.

Sinar Agama Ali Asytari, ahsantum. Semoga Tuhan selalu menyelimuti antum dan semua teman-teman serta saya juga, dengan kehangatan selimut hidayah dan ampunanNya, amin.

Ali Asytari Amiiiiiin






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.