Friday, December 30, 2016

on Leave a Comment

Filsafat mengapa doa tidak terkabulkan sedangkan Allah swt memerintahkan untuk berdoa dan hikmah perjuangan Imam Husein di Karbala.

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1109486322498157


Salam. Semoga Ustadz selalu diberi rahmat dan rida-Nya. Afwan Ustadz, ada beberapa pertanyaan yang ingin diajukan.
1. Mengapa ada orang yang hobinya posting yang isinya fitnah2 tentang syiah? Bagi saya itu sangat tidak masuk akal? Apakah mereka itu sadar bahwa mereka itu sedang melakukan kesalahan atau tidak? Sadar seperti saya misalnya mencuri atau berzinah, itu saya sangat sadar kalau saya telah melakukan dosa, tapi saya tidak kuasa untuk menghindarinya. Apa sadar seperti itu, atau mereka sebenarnya hanya korban informasi yang salah saja sehingga mereka menganggapnya sedang melakukan hal yang benar?
2. Kata antum doa itu kan pasti dikabul Allah Swt. Akan tetapi, kalau memang dikabul, kenapa harus ada waktu-waktu dan tempat-tempat ijabah? Trus kalau doanya khusus misalnya ustadz, berdoa agar setelah putus kontrak kerja di tempat yang sekarang, nyambung lagi dapat kerjaan di tempat baru. Nah, kalau kenyataannya tidak nyambung, berarti doanya tidak diqabul dong ustadz? Kan permintaannya ketersambungan pekerjaan bukan yang lain. Kalau diganti seperti yang kata antum itu misalnya dengan hal lain atau ditangguhkan di akhirat itu kan bukan permintaan dari doanya itu?
3. Apakah hukum memindahkan jenazah dari satu kuburan ke kuburan yang lain?
4. Kalau lagi salat kita menengok ke arah kanan atau kiri, tapi cuma kepalanya saja tanpa diikuti badan, apakah batal atau tidak?
5. Melihat film Imam Hasan as, saya jadi ingin tahu alasan Aisyah melarang jenazah Imam Hasan dimakamkan dekat Rasul itu apa ya Ustadz yang disampaikan kepada kaum muslimin waktu itu?
6. Melihat film Imam Ali as yang sebelum berangkat ke Shifin menemukan mata air di tengah2 kondisi sedang pada kehausan. Saya jadi teringat bagaimana kondisi Imam Husain as di Karbala yang sama sekali tidak diberi air. Yang ingin saya tanyakan kenapa Allah tidak menolong Imam Husain Ustadz? Apakah memang secara takwini syahidnya imam husain itu memang akan membawa kebaikan? Kalau secara tasyrii kan ga mungkin Allah menghendaki Imam Husain terbunuh secara keji di Karbala?
Syukron
PSA
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Tergantung keadaan masing-masing.

2- Allah itu Maha Kasih dan Maha Tahu selain Maha Penerima Doa. Karena itu, kalau manusia minta racun, kesesatan, harta yang memaksiatkan, pekerjaan yang menjauhkannya dari iman, ilmu dan ketaqwaan atau bahkan menjerumuskan ke dalam maksiat, jodoh yang akan mengakibatkan keburukan dunia-akhirat, dan semacamnya, maka apa yang seyogyanya dilakukanNya? Menolak doanya atau mengganti permintaannya? Kalau menolak doanya, maka Dia sudah menginkari janjiNya yang mengatakan akan menerima Doa manusia tanpa syarat seperti yang difirmkanNya di QS: 40:60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

"Dan Tuhan kalian berkata: 'Mintalah kepadaKu, niscaya Aku akan mengistijabah doa kalian!'."

Kalau diterimaNya, maka jelas akan menyebabkanNya keluar dari keMahaKasihNya.

Menurut antum bagaimana semestinya?

3- Tergantung keadaan.

4- Batal.

5- Secara hakikinya kita serahkan kepada Allah. Sedang secara lahiriahnya dia mengatakan seperti ini:

نحوا ابنكم عن بيتى فانه لا يدفن فيه شئ ولا يهتك على رسول الله حجابه

"Cegahlah putra kalian (imam Hasan as) dari masuk ke rumahku sesungguhnya dia tidak bisa dikuburkan di dalamnya dan hendaknya hijab/aurat Rasulullah saww tidak terkoyakkan."

Karena itulah Imam Husain as menyangkalnya dengan dimasukkannya Abu Bakar dan Umar di dekat kubur Nabi saww.

6- :

a- Antum mesti belajar tentang Allah sebanyak-banyaknya. Kalau ada hari tanpa menaikkan pengetahuan tentangNya, maka antum mengalami kerugian yang maha besar.

b- Selain belajar tentang Tuhan, antum juga mesti belajar yang banyak dan rajin tentang hakikat manusia dan diri sendiri. Ini penting sekali.

c- Selain itu, juga mesti belajar tentang filsafat agama dan penciptaan dengan seluruh pahit manisnya.

d- Salah satu yang mungkin menjadikan antum kurang jeli, adalah SEMACAM menggantikan posisi Tuhan dalam menghadapi masalah manusia dan alam semesta. Karena itulah antum merasa heran mengapa ini tidak begitu, mengapa itu tidak begini.

e- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya mengapat Tuhan tidak menolong para nabi as dan para imam as yang terbunuh atau teraniaya hingga hanya sedikit saja dari mereka yang memiliki kekuasaan di dunia ini?

f- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya "Mengapa harus menolong beliau as?"

g- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya "Tahu dari mana antum kalau Tuhan tidak menolong Imam Husain as?"

h- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya akan bertanya "Bagaimana cara menolong Imam Husain as menurut antum?"

i- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya akan bertanya "Untuk tujuan apa menolong beliau as dan kalau sudah ketahuan untuk apa maka bagaimana cara seharusnya menolong beliau as?"

j- Sambil merenungi bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka ada baiknya kalau antum baca filsafat perjuangan Imam Husain as yang sudah pernah ditulis sebelumnya. Terkhusus catatan yang bernomor dan berjudul di bawah ini:

593. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 1: “Tinjauan dan Perspektif Hadits” Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/297417730303030/

594. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 2: “Kesetiaan Abbas as Kepada Al-Husain dan Penghianatan Penduduk Kuffah” Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298586516852818/

595. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 3: "Kemenangan Sejati Al-Husain" Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298599286851541/

596. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 4: “Perjuangan dan Kearifan Para Imam Maksum as” Seri Diskusi terhadap Catatan -Doa Ziarah Arba’in Imam Husein As- Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298669660177837/

Pecinta Sinar Agama Syukron ustadz...insya Allah ana akan baca link yang antum berikan untuk memberikan pemahaman terhadap pertanyaan saya nomer 6...

Pecinta Sinar Agama untuk no 2. menurut saya mengganti permintaannya ustadz...kalau begitu waktu-waktu dan tempat-tempat ijabah itu untuk menunjukkan apa ustadz?

Pecinta Sinar Agama untuk no 3. misalnya kita ingin membuat makam keluarga dimulai dari orang tua kita dulu, tapi karena ortu kita sudah dimakamkan di pemakaman umum, makanya kita harus memindahkan jenazahnya..bagaimana hukumnya kalau seperti itu ustadz?

Pecinta Sinar Agama 4. Kalau dalam tasyahud akhir itu ketika mengucapkan salam kan suka menoleh ke kanan dan kiri itu gimana ustadz, apa karena salam sudah dianggap selesai salatnya?

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz atas jawaban2 dan penjelasannya...

Sinar Agama Pecinta Sinar Agama,:

2- (sebagaimana yang sudah sering dijelaskan) Supaya obyek yang diminta terijabah seperti doa dengan tawassul pada Allah, hal-hal baik, Qur an, sedekah, dzikir, shalawat dan apa saja termasuk para Imam Makshum as. Misalnya kalau doa terhadap obyeknya tidak diterima karena banyak dosa hingga penerimaanNya dialihkan ke pengampunan, maka dengan tawassul-tawassul, sedekah-sedekah, wirid-wirid dan apa saja yang dilakukan sebelum/setelah berdoa, dapat menghapus dosanya hingga obyek yang difokus dalam doanya, sudah bisa diijabah olehNya. Begitu pula kalau tidak diistijabahnya obyek doanya karena ada mudharatnya misalnya. Maka semua perbuatan baik itu termasuk waktu-waktu istijabah itu bisa bermanfaat untuk menghilangkan dimensi mudharatnya hingga tidak ada halangan lagi untuk mengistijabahi obyek yang diminta oleh pendoa.

3- Tidak boleh.

4- Hal itu ada ancaman batal. Karena sebelum membaca "Assalaamu 'alainaa" maka shalatnya belum selesai. Karena itu, kalaulah mau menoleh lakukan setelah mengucap "Assalaamu 'alainaa" tersebut. Ancaman batal itu kalau menolehnya sampai betul-betul bisa dikatakan ke kanan dan/atau kirim Kiblat, misalnya mendekati atau sekitaran 90 derajat.

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz...sebenarnya masih penasaran tentang doa tapi mendingan dibuat pertanyaan baru saja...





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.