Tuesday, November 29, 2016

on Leave a Comment

Saya mengalami kelainan sexsual dalam arti gay. Bagaimana solusi terhadap masalah ini?

Link : https://web.facebook.com/shadra.hasan/posts/1136666119716626


Salam
dari masa pubertas saya mengalami kelainan sexsual dalm arti gay, saya sadar akan semua tapi gak bisa untuk menghilngkan rasa itu. Ini tumbuh dari dlm diri sendiri
Bagaimana solusi terhadap masalah ini?
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Andika Salam..

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Kelainan seksual itu bisa terjadi karena pengaruh berbagai berbagai peristiwa, misalnya genetika, lingkungan, khayalan sendiri, sangkaan, percobaan, putus cinta dengan wanita, kemudahan dalam mendapatkan, menghindari kehamilan, tidak beresiko kehamilan, dan semacamnya.

2- Apapun sebab pendukung dari penyimpangan seksual itu, dalam kacamata agama, mudah diobati. Dan justru agama datang, untuk mengobati semua penyakit pribadi, sosial, budaya, politik dan apa saja yang menyangkut manusia dan alam semesta.

3- Jalan agama dan akal yang diberikan Tuhan dan paling mudahnya, adalah cukup tidak memikirkan dan meninggalkannya. Begitu saja. Sebab kalau dipikirkan dan diperjuangkan, maka dosa itu akan semakin menunjukkan kepongahannya dan kedikdayaannya hingga kita akan terasa dibuat berat sekali melawannya. Karena itu, rileks saja kemudian jangan dipikir dan tinggalkan. Itu saja. Ini obat paling canggih yang diberikan Tuhan kepada kita melalui agama, akal dan fitrah kita.

4- Jalan lain yang bisa memudahkan adalah menjauhi lingkungan maksiat tersebut, baik dalam khayal atau dalam lingkungan nyata. Yang nyata ini baik dalam maya atau yang benar-benar nyata.

5- Jalan lain yang bisa memudahkan adalah usahakan setidaknya tiap seminggu sekali mendatangi kuburan muslim. Memberi salam dan mendoakan mereka. Lalu setelah itu duduk sejenak di sana dan merenungi bagaimana kalau kita yang dikubur di pekuburan tersebut.

6- Jalan lain yang memudahkan adalah setelah mati itu dapat dirasakannya lantaran sering ke kuburan seperti yang dianjurkan di poin (5) di atas, maka renungi secara serius tentang akhirat dan KEABADIANNYA. Yakni bagaimana kita kelak akan menghadapi akhirat yang serba abadi dengan ijinNya. Di satu sisi sudah tidak ada lagi kesempatan taubat dan memperbaiki diri, sementara di sisi yang lain, semuanya serba abadi.

7- Selalu memohon ampunan kepadaNya dan memohon pula kekuatan meninggalkan segala maksiat.

8- Ringkas kata, tidak ada yang berat di dunia ini untuk dihadapi. Sebab berat atau ringannya itu tergantung pada pikiran, khayalan dan pembiasaan kita sendiri. Karena itu, semua itu bisa dilepas dengan sangat mudah.

9- Beberapa teman-teman seperti antum/Anda telah lama mendahului Anda dalam mengamalkan terapi ini dan sudah berhasil alhmadulillah. Setidaknya sudah dua orang. Semoga Anda segera menyusul tanpa menunda sedetikpun, amin.

Semoga kita semua mendapatkan pertolongan Allah hingga kita selalu berusaha mencetak potensi dan karakter yang baik demi Allah, demi kebaikan itu sendiri dan demi diri kita sendiri, amin.

Singa Gurun Salam ustas,,, mau tanya mengenai sunat untuk laki2.
Sy dari kampung dan masih lajang umur sdh menjelang 26 tahun waktu kecil sy disunat hanya sekedar melukai saja tidak membuka kulit yang menutupi ujung kemaluan karena kebiasan anak2 disana disunat hanya melukai saja. Apkah sy harus sunat ulang?? Kalau sy sunat ulang sy malu ustas mengingat umur sdh 26, mohon pencerahannya..

Pecinta Sinar Agama ustadz, kalau operasi kelamin kan dibolehkan ya itu untuk kasus yang seperti apa ustadz?

Sinar Agama Pecinta Sinar Agama, yang saya pahami dalam segala kondisi tapi demi hati-hatinya hendaknya dibatasi bagi lelaki yang memang tidak bisa nafsu pada wanita, atau orang yang punya dua kelamin saja.

Sinar Agama Singa Gurun, benar wajib sunat ulang. Tidak perlu malu karena hal itu sudah kewajiban. Artinya malunya ditahan he he... Memang sunat bukan syarat sahnya shalat dan puasa, sekalipun merupakan sahnya thawaf. Tapi sunat merupakan kewajiban yang wajib dilakukan.






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.