Sunday, November 27, 2016

on Leave a Comment

Mengapa penyesalan itu baru hadir disaat menjelang at setelah kematian ? bagamana supaya penyesalan tidak terlambat?

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1057514917695298?_rdr


Salam ustad,smoga ustad sehat wal afiat...
Dlm qs almu'minun 99 ttng penyesalan dn harapan di kembalikan kedunia agar beramal saleh.
Tanya:
1.mengapa penyesalan itu baru hadir disaat menjelang at setelah kematian ?
2.bgmn menghadirkan penyesalan itu di dunia,dn bagmn pengaruh ucapan zikir apakah sedikitnya bs menghadirkan..?
3.mohon nasehat2 ustad ttng ayat almu'minun 99.
Trimaksih sblmnya
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Karena sudah dapat melihat hakikat yang sebenarnya tentang kehidupan dan barzakh/akhirat.

2- Selalu datang ke kuburan dan berdiam beberapa menit di sana sambil meresapi kalau diri kita yang di dalam kuburan tersebut. Tentu setelah salam pada yang di kuburan dan mendoakan mereka. Paling tidak seminggu sekali, kalau bisa tiap hari.

3- Mungkin nanti sepulang dari tugas rutin, saya akan menjawabnya insyaaAllah.

Ali Asytari Maaf ustadz SA.....
Jwbn di poin 3 blm di jelaskan....

Sinar Agama Ali Asytari, baiklah:

3- :

a- Ayat itu mesti diteruskan ke ayat setelahnya supaya lebih kita sadari betapa bahayanya dosa dan maksiat itu. Ini ayatnya:

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Hingga ketika datang kepada salah satu dari mereka kematian, dia -akan- berkata: 'Tuhan, kembalikanlah aku (ke dunia) hingga aku beramal shalih dari apa-apa yang pernah kutinggalkan.' Mustahil, sesungguhnya kata-kata itu adalah bualan dia. Dari balik mereka (ke depannya dari setelah kematian itu) adalah barzakah (di tengah antara dunia dan akhirat/kebangkitan) sampai -datangnya- hari kebangkitan."

b- Nah, di ayat itu, Tuhan menolak bulanan pendosa yang meminta dihidupkan kembali untuk berbuat baik. Mengapa ditolak? Sebab:

b-1- Mereka sudah kecanduan dengan karakter atau sifat kependosaan mereka. Seperti perokok yang berjanji berhenti merokok, maka kebanyakannya hanya bualan saja. Apalagi heroin ketika sudah sampai pada tahap kecanduan yang final/maksimal. Jadi mereka, kalau dikembalikan juga, maka akan tetapi melakukan dosa-dosanya itu dan meninggalkan jalan keshalihan.

b-2- Karena mereka sebelumnya sudah tahu dengan keyakinan penuh bahwa mereka akan mati. Nah, nanti kalau dihidupkan kembali, maka tidak ada yang berubah dari pengetahuan dan keyakinan mereka tentang adanya kematian yang menunggu. Lalu, apa bedanya ilmu dan keyakinan terhadap kematian yang dimiliki sebelum mati dan setelah kematiannya? Nah, kalau tidak beda, maka apa manfaatnya untuk dikembalikan ke dunia lagi, toh ilmu dan keyakinan terhadap adanya kematiannya itu sudah dia miliki sebelum matinya?

c- Dengan demikian, yakni karena begitu bahayanya dosa dan maksiat itu dikarenakan bisa membuat manusia ketagihan atau bahkan kecanduan, maka kita layak mengamalkan nasihat Imam Ali as yang pernah berkata di Nahju al-Balaaghah, bab: kalimat pendek ke: 170:

ترك الذنب أهون من طلب التوبة

"Meninggalkan dosa itu lebih mudah dari melakukan taubat."

Mari kita bersama-sama menjauhi segala dosa sebelum ketagihan, kecanduan atau bahkan keburu menjumpai kematian.

d- Untuk menjauhi dosa lahir batin, maka jelas wajib belajar yang benar tentang akidah dan fiqih. Belajar benar yakni belajar ke orang yang memang sudah belajar dari sumbernya yang benar, yaitu yang belajar yang mengambil dari sumbernya yang benar pula dan begitu seterusnya sampai menyambung kepada Makshumin as. Misalnya antum belajar kepada orang yang belajar secara benar sebelumnya, maka antum bisa dijadikan tempat belajar bagi generasi setelah antum, baik generasi jamannya atau generasi masa masuk Syi'ahnya.
Lihat Terjemahan

Ali Asytari Menarik sekali ustad SA penjelasan ttng kecanduan.at mungkin bisa di sebut pula sbg dosa yg mensubstansi.
Tp,apakh setiap kita berbuat dosa lalu kita buru2 beristighfar bisa sebagai langkah at jalan agar tdk kecanduan......????

Sinar Agama Ali Asytari, setiap kebaikan pasti memiliki pahala kalau dilakukan karena Allah. Dan setiap pahala pasti akan memberikan pengeruh baik pada diri manusia sekalipun sehubungan dengan perbuatan dosanya. Misalnya mengurangi kadar ketagihan dan kecanduannya dan semacamnya. Namun demikian sudah semestinya kita tidak meremehkan taubat yang sebenarnya, bukan hanya wiridan di lisan.

Ali Asytari Trimkasih ustad SA.....
Smoga Allah membrikan aku kesungguhan dn kesanggupan untuk meninggalkan dosa.








0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.