Sunday, November 27, 2016

on Leave a Comment

Debat lanjutan 1 : Apa hukum memilih pemimpin non muslim?

Debat lanjutan  1 : Apa hukum memilih pemimpin non muslim?

Link : https://web.facebook.com/shadra.hasan/posts/1128530517196853?_rdr



Sinar Agama Apit Sanjaya dan Ahlul Owdhyl Bayt, kalau kerja maka di kitab-kitab tafsir dan fiqih sudah diterangkan bahwa tidak masalah kerja dengan orang kafir atau dimenegeri orang kafir. Dalam bisnis dan semacamnya, tidak termasuk dalam perwalian melainkan tanggung jawab bisnis yang tidak ada larang dalam Islam.

Sinar Agama Akmal Askari, kalau seperti itu tidak masalah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Daerah antum persis atau setidaknya mirip dengan Libanon.

Sinar Agama Sandy Sandy, tidak boleh memilih noni sebagaimana maklum. Tapi bukan berarti harus memilih muslim sebagaimana sudah diterangkan berkali-kali dan dengan kerincian yang sudah sering diberikan di facebook ini.

Sinar Agama Agus Suryanto, sudah sering dijelaskan bahwa kalau untuk menghindari keterbunuhan dan semacamnya, maka hal ini masuk dalam taqiah yang mana sudah diijinkan Tuhan seperti yang sudah dijelaskan di atas (tentang tafsir-tafsir Syi'ah).

Enceng Doank Doank ada yg bilang bhw, pemimpin semacam gubernur, walikota, bupati itu cuman pelaksana tugas administrasi aja ustadz? dlm hal ini apakah, tetap harus muslim jg, sementara negara kita ini jg bukan negara berhukum islam, meskipun mayoritas islam??

Andrikus Tanti Elizabeth Agama itu untuk pribadi seseorang dengan Tuhannya.
Pemimpin daerah itu untuk membantu masyarakat membangun, memelihara, & memimpin suatu daerah tertentu.
Jangan picik .
Indonesia itu negara dengan berbagai macam suku agama.
Siapa pun berhak jadi pemimpin.
Kalau SARA terus yang diumbar, kapan majunya jalan pikiran masyarakat kita?

Zhaluman Jahulan Itukan menurut keyakinan anda, sedangkan bagi kami muslim agama itu bukan hanya pribadi tp jg menyangkut seluruh aspek sosial kemasyarakatan, dari sini aja keyakinan anda dgn muslim sudah berbenturan.

Apa pun sebutannya mau pembantu, pemelihara, pelayan, ttp aja status mereka pemimpin yg bisa membuat suatu keputusan, Dan kecenderungan manusia itu selalu memihak yg dicenderunginya.

Siapapun mmg berhak jadi pemimpin, tpi kami jg berhak memilih pemimpin yg sesuai dgn yg diperintahkan agama kami, & jika anda anggap kami SARA & tdk berpikiran maju artinya anda lagi2 sudah menyinggung & melabrak hak jg keyakinan kami.

Sesungguhnya komentar anda justru mnjadi bukti kebenaran ayat pelarangan non keyakinan utk mnjadi pemimpin muslim.

Tetaplah rukun & bertoleransi tanpa menerobos keyakinan yg lain.

Yoga Dariswan hubungan antara pribadi dengan Tuhannya (hablum minallah) adalah konsekuensi logis dg hubungannya di dunia untuk sesama manusia (hablum minannas), keduanya adalah kesatuan, kecuali anda menganggap Tuhan hanya sebatas teman curhat.
Justru hubungan prib...Lihat Selengkapnya

Sinar Agama Di sini saya sudah mencukupkan dengan jawaban masZhaluman Jahulan.


Tulis balasan...

Dedi An Sebenarnya Al Quran tidaklah melarang orang kafir ingin jadi pemimpin baik itu kepala negara maupun kepala daerah, namun umat islam dilarang memilih mereka. Dalam konteks ini ada yg blow up sedemikian rupa seolah2 Al Quran memberi petunjuk kafir tidak boleh mengajukan diri jadi kepala daerah. Kalau banyak umat islam yang memilih pemimpin kafir itu, apalagi umat islam adalah mayoritas pula, itu adalah petaka akidah luar biasa. Tinggal murtad saja lagi yang belum.

Rizky Adriansyah Bagaimana dgn proporsi penduduk islam dan kristen di lebanon ?

Di Indonesia, juga terkhusus Jakarta, islam sangat mayoritas.. tanpa pilkada pun sudah seyogianya, kalangan ummat Islam yang jadi pemimpin..

Kita takkan memaksakan di Bali harus orang Islam, karna memang di sana lebih banyak hindu kan ?

Firdaus Nyimak

Luki Rahmani Kita ta'at sama Rahbar sebagai waliyyulfaqih,.. bagaimana sikap kita seharusnya saat kita tinggal di indonesia, khususnya jakarta saat gubernurnya bukan orang Islam, apa pendapat rahbar?.. Tolong dijelaskan..

Abu Marsya Budi Ams Ikut nyimak.

Indra Saja Allah memberikan kekuasaan pada siapa saja yang Dia inginkan. Dia yang menaikkan dan menurunkan seseorang. Jika hal itu terlepas mukmin, mari kita bercermin. Apa gerangan yang terjadi ditanah ini, apa yang telah kita perbuat. Apa yang terjadi saat ini adalah buah hasil yang kita tanam dimasa lalu. Umat ini adalah umat yang satu, namun mereka berpecah belah dan puas dengan apa yang ada digolongannya masing masing. Sejak kapan kita mulai terbelah?

Berapa lama kekuasan diberikan pada umat islam? Lihat apa yang terjadi saat ini, berapa banyak dan berapa dekat umat dengan Penciptanya? Lihat dua buah film yang menceritakan pergerakan awal abad 20, betapa mereka mendekatkan banyak umat pada Allah, sekarang? #mendekat pada golongan masing masing.

Jika hal yang terjadi sekarang terlihat buruk, biarkan itu terjadi, semua tak lepas dari kehendak Allah. Anggap saja peringatan bagi para ulama untuk menundukkan kepala mereka menyelami apa apa yang telah mereka lakukan dan langkah langkah apa yang tidak tepat dalam menuntun umat ini.#Kegagalan untuk bersepakat mencetak kader dan penerus yang mengayomi semua umat dan anak bangsa.

Sinar Agama Enceng Doank Doank dan teman-teman lainnya, dari dulu saya sudah membahas hal-hal seperti ini. Jadi sebenarnya rada malas mengulanginya karena pasti keliling lagi kemana-mana:

a- Masalah yang dibahas bukan kenegaraIslaman, akan tetapi tanggung jawab seorang mukmin di hadapan Allah dan fiqihNya serta konsekuensi akidah dan Qur anNya. Karena kalau Islam menyatakan haram seperti haramnya babi, maka biar di negara seperti nerakapun sekalipun tetap haram. Begitu pula tentang kewajiban.

b- Pemimpin yang tidak boleh ini dalam segala tingkatan kekuasaannya. Justru ketika pelarangan itu ada di jaman Nabi saww, maka tidak diragukan bahwa pelarangan itu justru kepemimpinan lokal. Mana ada diperlukan ayat lagi untuk melarang umat menggatikan kepemimpinan Nabi saww dengan kepemimpinan orang Yahudi dan Nashrani?

c- Nah, ketika ayat membahas tentang pemimpin lokal, maka tidak perlu lagi dibahas pemimpin tertingginya sebab kalau lokalan saja tidak boleh apalagi tertingginya. Hal ini persis seperti ayat tidak boleh menjadikan kafir sebagai kepercayaan di atas. Maka kalau kepercayaan saja tidak boleh, apalagi kepemimpinan.

Sinar Agama Dedi An, sampai berinding saya membaca tulisan antum. Sebab saya tidak bisa mengatakannnya sekalipun ingin sekali berteriak. Saya cuma mengatakan bahwa betapa malunya kita membahas seperti ini. Kok bisa-bisanya orang mukmin mempercayai orang kafir dalam memimpin diri dan umat untuk membangun negara dari sisi ekonomi, budaya, agama, pendidikan islami, pendidikan umum, politik dan segala macam yang mana, terlabih sebagai seorang mukmin yang Syi'ah yang konsep kepemimpinan makshum ada di dadanya. Wallahi saya malu pada diri sendiri dan khalayak. Tapi karena diskusi itu tidak dilarang, maka saya mengharap yang rada setuju itupun hanya karena diskusi, bukan karena hatinya memang cenderung kepadanya. Sebab kalau hatinya yang cenderung, waduh sulit banget membenahinya. Sebab imannya memang benar-benar perlu dipertanyakan.

Intinya saya ingin berkata juga seperti yang antum katakan, yaitu hanya tinggal kafir terang-terangan saja yang menunggu di tingkatan berikutnya. Kalau baca ayat dan penjelasan ulama, ngeri banget. Sebab pelarangan ini memiliki sebab yang, paling pentingnya adalah muslimin menjadi pemburu dunia DAN, kekufuran. Nah, justru ini yang memang diterangkan Tuhan dalam Qur an dalam pelarangan terhadap memilih pemimpin kafir ini.

Sinar Agama Rizky Adriansyah, tadinya memang seperti itu. Yakni aman-aman saja. Tapi ketika kiyai Ahok sudah menjadi penafsir Qur an, dan menghajar para penafsir, ditambah segudang kiyai-kiyai yang ada di barisannya, maka umat yang secara umum awam agama, bisa ter...Lihat Selengkapnya

Sinar Agama Indra Saja, saya membaui adanya keputusasaan pada tulisan antum walau saya tidak pasti. Kalau benar, maka kita tidak boleh melakukannya. Karena itu walau dengan tulisan atau apa saja, wajib menyampaikan kebenaran kepada diri, keluarga dan umat, tanpa adanya paksaan.

Allah dalam ajaran Islam melalui periwayatan Ahlulbait yang makshum as, tidak pernah mengatakan Dia yang menentukan apa yang terjadi pada manusia. Justru sebaliknya, Allah memberi kebebasan untuk memilih. Siapa yang memilih jalan taqwa, maka dia akan selamat. Karena itulah Allah telah memberi akal, agama dan menyiapkan surga-nerakanya. Kalau semua ditentukanNya, maka buat apa tidak hal itu diciptakanNya?

Hal lain adalah bahwa penyemarakan masalah taqdir ini memang pada awalnya dihembuskan secara besar-besaran oleh kalangan politikus terutama Bani Umayyah.

Mereka selalu berkata bahwa apa yang terjadi itu adalah ketentuan Allah. Jadi, mereka berkuasa, membunuh Imam Husain as, Imam Husain as terbunuh dan seterusnya, adalah sesuai dengan ketentuan Allah swt.

Begitu lihai mereka membodohi umat dengan memakai ayat-ayat yang maksudnya diplintirkan seperti ayat tentang kekuasaan itu yaitu yang mengatakan bahwa Tuhan mengangkat yang dikehendaki dan menjatuhkan yang dikehendaki. Padahal ayat itu mesti digabung dengan ribuan ayat lainnya agar dapat dipahami dengan benar apa maksud jiddinya (istilah orang pesantrenan), yakni maksud seriusnya atau maksud sesungguhnya.

Sinar Agama Teman-teman yang kusayangi, baik yang pro atau yang kontra. Carilah ilmu itu untuk bekal taqwa kepada Allah, bukan untuk mencari bahan perdebatan di sana dan di sini. Perdebatan dan diskusi memang tidak dilarang sama sekali. Akan tetapi kalau kesenangannya hanya main bahas segala macam dan karena suka atau hobby, maka hati dan akalnya tidak akan banyak menimba barakah dari Allah swt. Karena itu, diskusi seberat dan sepanas apapun, tetap ikhlashkan jiwa karena Allah, yaitu ingin tahu yang sebenarnya KARENA ingin mengamalkannya DENGAN ikhlash kepadaNya.

Imam Ali as membagi pencari ilmu pada tiga kategori sebagaimana disebutkan dalam hadits beliau as berikut ini:

و قال عليه السّلام : طَلَبَةُ هذَا الْعِلْمِ عَلى ثَلاثَةِ اَصْنافٍ ، اَلا فَاعْرِفُوهُمْ بِصِفاتِهِمْ : صِنْفٌ مِنْهُمْ يَتَعَلَّمُونَ الْعِلْمَ لِلْمِرآءِ وَ الْجَدَلِ ، وَ صِنْفٌ لِلْاِسْتِطالَةِ وَ الْحِيَلِ ، وَ صِنْفٌ لِلْفِقْهِ وَ الْعَمَلِ ، فَاَمَّا صاحِبُ الْمِرآءِ وَ الْجَدَلِ ، فَاِنَّكَ تَراهُ مُمارِياً لِلرِّجالِ فى اَنْدِيَةِ الْمَقالِ ، قَدْ تَسَرْبَلَ بِالتَّخَشُّعِ ،
وَ تَخَلّى مِنَ الْوَرَعِ ، فَدَقَّ اللَّهُ مِنْ هذا حَيْزُومَهُ ، وَ قَطَعَ مِنْهُ خَيْشُومَهُ ، وَ اَمَّا صاحِبُ الْاِسْتِطالَةِ وَ الْحِيَلِ ، فَاِنَّهُ يَسْتَطيلُ عَلى اَشْباهِهِ مِنْ اَشْكالِهِ ، وَ يَتَواضَعُ لِلْاَغْنِيآءِ مِنْ دُونِهِمْ ، فَهُوَ لِحَلْوآئِهِمْ هاضِمٌ ، وَ لِدينِهِ حاطِمٌ ، فَاَعْمَى اللَّهُ مِنْ هذا بَصَرَهُ ، وَ مَحى مِنَ الْعُلَمآءِ اَثَرَهُ ، وَ اَمَّا صاحِبُ الْفِقْهِ فَتَراهُ ذا كَاْبَةٍ وَ حُزْنٍ ، قامَ اللَّيْلَ فى حِنْدِسِهِ ، وَ انْحَنى فى بُرْنُسِهِ ، يَعْمَلُ وَ يَخْشى ، فَشَدَّ اللَّهُ مِنْ هذا اَرْكانَهُ وَ اَعْطاهُ يَوْمَ الْقِيمَةِ اَمانَهُ
( 1 ) سورة النّازعات الأية 37 .

"Pencari ilmu ini (agama) memiliki tiga kategori, maka kenalilah mereka itu dengan sesuai sifat-sifatnya:

- Sebagian mereka mencari ilmu untuk dilihat orang dan perdebatan.

- Sebagian mereka -mencari ilmu- untuk berpanjang lebar (bertele-tele) dan muslihat/trik.

- Sebagian mereka -mencari ilmu- untuk pemahaman dan amal.

Orang yang mencari ilmu karena ingin dilihat orang dan perdebatan (menang dari yang lain) maka kamu bisa lihat mereka ingin diperhatikan dalam kancah penuturan (diskusi). Mereka berpenampilan seperti orang khusyu' sementara mereka tidak memiliki kewara-an. Karena itu Allah akan menghancurkan dadanya dan memotong hidungnya (pamornya).

Orang yang mencari ilmu untuk berbelit-belit dan trik, maka dia berputar-putar (dalam diskusinya) dengan orang yang sama. Dia bertawadhu' kalau di hadapan orang kaya sementara tidak tawadhu' di depan yang lainnya. Orang seperti ini meraup pemberian mereka (orang kaya, pemerintah zhalim dan semacamnya) dan menghancurkan agamanya. Maka Allah akan membutakan pandangannya dan menghilangkan bekas-bekasnya dari jalan ulama.

Orang yang belajar karena ingin paham/tahu (dan amal) maka kamu akan melihatnya selalu dalam keadaan buruk (baca: seperti kurang sehat) dan sedih. Selalu bangun di tengah-tengah malam dan membungkuk hanya karena penutup kepalanya (songkok), beramal dan khusyu' (atau beramal tapi tetap dalam keadaan takut). Allah akan menguatkan sendi-sendinya dan di hari kebangkitan kelak akan diberi kemananNya.
Lihat Terjemahan

Pradito Kristantio Terima kasih sudah di undang ke mari. Saya melihat bahwa yang melarang memilih mempunyai kajian dalam beritjtihad, yang membolehkan dengan suatu syarat juga punya dasar kajian dalam berijtihad. Saya lihat score 1:1. Termasuk ulama andalan wahabi ibnu taimiyah pun membolehkan dengan syarat. Dalam hal ini untuk situasi Indonesia kekinian, saya mengikut pendapat yang membolehkan, tentu menggunakan akal dan pertimbangan juga.Lihat Terjemahan

Pradito Kristantio Tentunya pendapat ibnu taimiyah cuma bonus, itu saya mau bilang, bahkan dari kalangan ulama pegangan kalangan sekeras wahabi pun ada berpendapat demikian


Tulis balasan...

Sinar Agama EchoZhaluman Jahulan dan Yoga Dariswan, tolong baca lagi sebab ada tambahan dari penjelasan hadit Imam Ali as. Begitu pula teman-teman yang lainnya.

Maulana S Ghozali Kenyataan pluralitas masyarakat yang majemuk dibawah dasar yg telah disepakati bersama melalui perperangan & korban jiwa dan di uji hingga sekarang yakni NKRI, mengkibatkan muslim di Indonesia berlaku adil terhadap suatu kaum sebagaimana disampaikan pak Dedi An.

Sikap muslim pro masehi boleh jadi hanya pada batas kemanusiaan, membela hak atas cagub non muslim, terlepas kekhawatiran berkuasanya penguasa dzalim.

Belum adanya pemimpin muslim adil disini, meniscayakan sosok muslim yang bersih, berani, jujur, amanah.

Raihana Ambar Arifin salam. ikut nyimak.

Adlimi Lamsuan Salam, Indonesia tanah airku, Indonesia adalah ibu pertiwi, Ibu pertiwi menangis melihat rakyat nya saling mengkafirkan, kasihan rakyatnya yg penyandang kafir, Syiah juga di cap kafir , malah lebih sampai ditambah sesat dan sebagainya, merayakan assuro saja sampai di demo, jadi apa sebenarnya makna KAFIR itu? , saya yakin kekisruhan pilkada dgn embel2 KAFIR ini akan terus dihembuskan sampai tujuan mereka tercapai, ingat presiden Bashar Assad sudah di CAP KAFIR , makanya wajib di bunuh, dan itulah yg sedang mereka mainkan , berharap apa yg terjadi di negerinya Bashar Assad bisa di bawa ke Indonesia, demo menolak Ahok tidak hanya di jakarta saja, tapi sudah menular ke propinsi2 lain, dgn slogan anti KAFIR termasuk syiah, apa lagi dgn banyaknya pro kontra di mensos, jadi penambah bahan bakar nya, dengan dalih kepemimpinan kafir, maka syari,ah harus di tegakkan , maka akan turun fatwa jihad akbar, dan ujung2nya adalah KHILAFAH

Sinar Agama Maulana S Ghozali, Emangnya di jaman Nabi saww tidak plural? Pada masa itu juga plural. Dan Islam sama sekali tidak risih dengan pluralitas masyarakatnya karena Islam memiliki hukum yang jelas dalam menghadapi mereka. Yaitu sesuai dengan hak-hak mereka di dunia. Masalah lainnya adalah, bahwa Islam itu memiliki gradasi penerapan sekalipun bagi kaum penganutnya sendiri. Misalnya, kalau dalam keadaan taqiah seperti menghindari tumpah darah yang berkepanjangan (seperti perang saudara), maka Islam memberikan jalan keluarnya, seperti memilih pemimpin yang nonis (non Islam). Di atas sudah dijelaskan tentang ayatnya.

Sinar Agama Adlimi Lamsuan, kafir hakiki dan kafir asumsi itu mesti dibedakan. Kalau Ahok itu adalah kafir hakiki. Sedang pengkafiran terhadap Syi'ah atau Sunni oleh Wahabi itu pengkafiran asumsi. Jadi, dua masalah ini tidak boleh dicampurkan. Yang boleh diperangi atau yang boleh dihukumi dengan hukum murtad yang bisa dibunuh itu hanyalah kafir hakiki, bukan asumsi dan/atau menurut pemahaman seseorang atau seorang kelompok.

Maulana S Ghozali Dalam moralitas, belum sampai padanya kebenaran hakiki yg terang, bukan kebenaran yg mereka sampaikan hingga gelapnya, maka buruknya citra islam, dalam keadilan ilahi belumkah disebut kafir ?, yakni orang2 yang secara nominal noni tapi hakikatnya berserah diri pada kebenaran.

Belumkah disebut kesalahan permohonan maaf seorang yg berserah diri pada kebenaran ? Sebelum sampai padanya kebenaran hakiki, Hingga mukmin memaafkanya.

Dan disebut kesalahan orang yang berserah diri pada kebenaran menolak dan menantang setelah sampai padanya kebenaran hakiki yang terang.

"Tak beriman seorang dari kalian hingga dia menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri"

Selain saudara dalam iman bukankah kita memiliki saudara dalam kemanusiaan ?

Sinar Agama Maulana S Ghozali, saudara dalam kemanusiaan itu justru diajarkan agama, begitu pula kepemimpinan kafir yang dilarang agama itu juga ajaran agama.

Maulana S Ghozali Bukankah, Islam agama sempurna, agama yang memiliki puncak atau penengah, agama yang memimiliki solusi bukan kebingungan.

Disatu sisi kebolehan memaafkan dan tak men-cap kafir, di sisi lain men-cap kafir hakiki dengan kehalalan membunuh pada orang yang sama ?

Agus Riyanto Mimpin agama apa mimpin daerah .... di Indonesia banyak pemimpin muslim tapi dzolim dan byk yg di penjara lho ..... sing jelas to .... kkkkkkk


Tulis balasan...

Yoga Dariswan yang menjadi masalah bagi kita yg minoritas syiah ini, bukan mempersoalkan wajibnya memilih pemimpin muslim, pak Ustad. Tapi Posisi kita sedang tidak strategis, mengingat pengaruh anti-syiah bergerak cukup masif baik dari kalangan wahabi maupun sunni-sekterianis. Yang sebetulnya perlu kita perhatikan berdasarkan sikon umat di Indonesia ini adalah sejauh mana para sekterian/takfiri ini diuntungkan posisinya dalam melebarkan sayap ekstrimisme yang hanya akan mengacaukan umat, maka harus kita cegah. kalau mereka ini dibiarkan maka nasib kita tidak akan berbeda dg syiah di Malaysia yang dipojokkan di sana-sini sangat kesulitan untuk menunaikan keyakiannya dg leluasa. Jadi jangan sampai nanti.. Kita memilih pemimpin muslim yang dimaukan oleh kalangan ekstrimis ini, seperti walkot bogor yang anti-syiah, ia bahkan terang-terangan melarang syiah merayakan ashura, di Jakarta yang masih Ahok saja kita sudah di demo oleh para anti-syiah ini dg turun ke jalan hendak membubarkan perayaan ashura, saya membayangkan bagaimana nantinya ya.
Jangan lagi tragedi Sampang terulang, saya disini tidak menganjurkan harus mengangkat pemimpin kafir, sayapun sbg muslim jg tidak mau, tapi yang saya pikirkan skrg hanya masalah yang saya bicarakan ini bagaimana solusi terbaiknya. Dan tentu saya juga berhati-hati terhadap sebagian kalangan internal kita yang ingin memposisikan diri kita sebagai Sekuler dan lebih bahanya menjustifikasi pemahamannya itu dg dalil-dalil agama yang tiada beda dg kaum JIL.

Sinar Agama Yoga Dariswan, ahsantum:

1- Kita bicaranya kan sudah ditahap-tahapkan. Seperti masa normal atau taqiah.

2- Taqiah dalam masalah Ahok ini sangat sulit dimengerti. Sebab yang anti ektrimisme Wahabi juga banyak dari kalangan muslimin seperti kebanyakan tokoh di tanah air ini.

3- Kita juga tahu atau setidaknya bisa meraba mana-mana muslim yang pro aliran intoleran.

4- Karena itu jalan keluar yang logis dan agamis serta politis adalah mencari pemimpin yang muslim yang anti terhadap terorisme dan intoleranisme, bukan kafir yang berlaga dalam kesombongan dalam keyakinan agamanya, kasar, tanpa akhlak dalam bicara dan semacamnya sebagaimana bisa dilihat dengan mata kepala sendiri di internet bahkan sampai parah seperti menyalah-nyalahkan para alim ulama penafsir dalam sepanjang sejarahnya.

5- Tentang Malaysia itu beda mas. Sebab Malaysia itu negara kerajaan. UUD di sana hanya mengabdi pada raja, bukan pada rakyat. Negara di sana dimiliki raja sepertimana di Inggris dan Saudi serta negara-negara Arab lainnya.

UUD di Indonesia adalah UUD rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Jadi, jauh beda dengan Malaysia.

6- Untuk Sampang itu juga tidak bisa disamakan dengan tempat lain. Dan masalah Sampang itu bukan masalah Syi'ah, tapi Syi'ah dan oknum serta tokoh-tokoh yang ada. Walhasil, di Madura yang biasa carok saja, Syi'ah bisa hidup tanpa masalah. Hal itu karena memang Indonesia beda dengan banyak negara lain yang non kompromis seperti negara-negara kerajaan yang entah mengapa sampai pada jaman super modern ini masih saja bertahan.

Jadi, masalah Sampang itu masalah yang hanya berhubungan dengan suatu tempat tertentu, bukan Indonesia secara umum. Karena itu, maka hal tersebut tidak bisa dijadika bahan perimbangan hingga membuat kita bisa bertaqiah dan memilih pemimpin kafir.

7- Sebagian teman kadang kurang teliti memahami fatwa. Kadang seorang marja' memberikan syarat seperti kalau maslahat untuk Islam. Itu maksudnya betul-betul maslahat untuk Islam dan tidak ada yang maslahat dari selain pemimpin muslim.

Nah, ketika bicara maslahat, maka di sini harus ada ahli yang punya bukti tentang kemaslahatannya itu. Lah, kalau Qur an dan mufassir saja sudah dihinakan, muslim dalam iman saja sudah ditantangi dengan congkaknya, masuk surga dirinya saja sudah dipastikan, kalau ngomong kepada orang berjilban di pasar saja sudah seperti tuan terhadap budaknya teriak-teriak, maka bagaimana bisa digambarkan tentang kemaslahatannya. Belum lagi masalah keuangan negara siapa yang jamin bahwa pemerataan pembangunan umat bisa disesuaikan dengan persentase agamanya. Kalau dari satu triliyun pembangunan untuk rakyat, siapa yang jamin bahwa 90 persen darinya untuk kepentingan umat muslim dan sisanya untuk Kristen dan agama-agama lainnya? Lalu apakah kita hanya bangga dan terharu hanya dengan pengumrahan beberapa pengurus masjid yang hanya beberapa ratus juta itu?

Siapa yang jamin bahwa kita tidak akan kecurian agama dan dakwah agama serta fasilitasnya? Lalu mana lebih baik dari yang sama-sama buruk antara, uang negara dikorup pribadi yang juga muslim (brensek tentunya) dan/atau dikorup untuk kepentingan agamanya yang bukan Islam? Kalau harta negara yang untuk pembangunan umat dibagi dua saja, yakni 50 persen untuk masjid dan sekolah-sekolah serta yatim piatu muslim dan 50 persen untuk yang agama lain, maka hal ini sudah kecurian agama besar-besaran dan atas nama rakyat lagi. Apalagi kalau persentasenya dibalik yakni yang mayoritas menjadi minoritas dalam pendanaan dan begitu pula sebaliknya.

Saya sudah sering membahas hal ini setahu dua tahun lalu di facebook ini. Sebagia hal di atas itu hanya pengulangan yang telah lalu. Wassalam.

Yoga Dariswan Shukron pencerahannya pak, maklum saya cuma pelajar yang perlu dituntun dari kegalauan. Jazakallah

Tulis balasan...

Raihana Ambar Arifin salam ustd. sekalian bertanya sy pernah dpt info dari seorang ustd bahwa rahbar membolehkan memilih non muslim dengan catatan demi KEPENTINGAN muslim/islam. pertanyaannya 1. apakah benar fatwa rahbar tsbt? 2. untuk identifikasi kepentingam islam apkah diserahkan ke masing masing individu? trims

Sinar Agama Raihana Ambar Arifin, :

1- Sejauh ini tidak ada fatwa seperti itu. Kalaulah ada hanya dari para wakil yang barangkali juga telah disalahpahami oleh penanyanya.

2- Ketika dikatakan (anggap seperti itu memang ada), bahwa boleh memilih pemimpin kafir kalau maslahat untuk Islam dan muslimin, maka yang dimaksud:

a- Kalau tidak ada yang lain dari yang muslim yang maslahat untuk Islam dan muslimin.

b- Selain itu, juga kalau si kafir itu benar-benar memberikan maslahat untuk Islam dan muslimin. Lah, di sini siapa yang bisa meyakinkannya? Misalnya:

b-1- Ketika kiyai Ahok menafikan penafsiran para ulama tentang al-Maidah ayat 51 itu.

b-2- Ketika dengan lancang mengatakan bahwa para ulama yang menafsirkan kepemimpinan itu telah berbohong dan membodohi umat Islam. He he...sepertinya dia lebih tahu dari para ulama dan lebih cinta kepada muslimin dari orang muslim sendiri.

b-3- Ketika dia lancang dalam satu ayat yang merugikan kekafirannya, siapa yang akan menjamin kelak ketika kokoh berkuasa, tidak akan lancang di tempat-tempat lainnya?

b-4- Ketika dia congkak meremehkan muslimin dengan keimanannya dan meyakinkannya bahwa dirinya akan masuk surga SECARA PASTI, lalu muslimin begitu lantang dikecilkannya di media umum sekalipun? Nah, orang seperti ini apa bisa membela dan memberi kemaslahatan untuk Islam dan muslimin?

b-5- Siapa yang menjamin bahwa dana pembangunan negara dan rakyat yang dari mayoritas rakyat yang muslim (95 %), akan disalurkan kepada masyarakat sesuai dengan persentasenya itu, yakni 95 % untuk kepentingan Islam dan muslimin sedang 5 % untuk selain Islam dan muslimin.

Saya sudah sering bahas hal ini sebelumnya. Karena itu, lebih baik dicuri koruptor muslim dari pada kehilangan agama, masjid-masjid, darulaitam, sekolah-sekolah dan semacamnya dan dari pada terbnjirinya gereja, sekolah-sekolah kritern, perumahan-perumahan cina dan keristen, banjirnya pengiriman pendeta ke Roma untuk dididik, banjirnya ahli dakwa dari pastur dengan dana negara, kuatnya ekonomo cina dan kafir dan lemahnya ekonomi Islam dan muslim karena tidak dimodali sebesar 95 % sesuai dengan hak Islam dan muslimin, dan seterusnya dan seterusnya.

3- Intinya, memahami fatwa harus mengerti darurat-darurat agama (yang tidak bisa tidak) seperti tidak bolehnya memilih pemimpin kafir. Nah, ketika tahu masalah-masalah seperti ini, maka kalau ada pembolehan (anggap saja yang tanya tidak salah kata, tidak salah dengar dan tidak salah paham dan yang menjawab juga tidak salah kata, tidak salah tulis dan tidak salah memahami pendapat Rahbar hf sendiri) maka harus dipahami secara benar dan tidak semudah membalikkan tangan.

Misalnya juga, ketika ada fatwa (anggap saja ada betulan), bolehnya memilih pemimpin kafir dengan suatu syarat, maka itu tandanya dari awal tidak boleh memilih pemimpin kafir. Nah, syarat-syarat itu tidak mesti disebutkan semua bagi orang berakal. Misalnya, ketika disyarati memberikan maslahat, maka kalau tidak ada yang dapat memberikan maslahat dari yang muslim. Begitu pula ukuran maslahatnya juga bukan hanya seukuran satu triyun dollar (apalagi rupiah) yang diberikan kepada Islam dan muslimin, akan tetapi juga yang darurat dan mendasar dan teramat besar dan mengakar. Begitu pula harus dengan jelas dan ada badan pengawasnya bahwa untuk kepentingan muslimin dan Islam dan tidak untuk kelebihbaikan kafirin dan agama lain dari sisi apapun seperti politik, ekonomi, agama, syi'ar dan dakwah, dan segala macamnya.

Ayie Asghar Dr Joserizal Jurnalis
Maaf yg di bahas beliau adalah orang kafir bukan non muslim
Kafir itu jg di miliki oleh seorang yg beragama islam

Abdillah Alcaff Apa definisi kafir itu beda antara Sunni dan Syiah? Karena di Syiah nonmuslim ya termasuk golongan kafir juga, dan betul orang Islam pun bs dikatakan kafir apabila syarat2 kafir ada pada dirinya,jadi bisa dikatakan definisi kafir itu jangkauannya lbh l...Lihat Selengkapnya

Irsavone Sabit Silahkan dibaca bro Abu Fadhel, semoga brmanfaat

Sinar Agama Sudah berulang saya katakan bahwa kafir itu sesuai fatwa adalah orang yang tidak beragama Islam. Bahkan sekalipun beragama Islam tapi kelau mengingkari hal-hal yang darurat seperti wajibnya fiqih, wajibnya shalat dan semacamnya dan tahu bahwa pengingkarannya itu sama dengan mengingkari ajaran Islam dan Nabi saww atau mengecilkannya, maka orang seperti ini juga kafir dan najis.

Tulis balasan...

Sinar Agama Teman-teman yang satu menit lalu telah membaca jawaban terakhir saya, tolong baca lagi di bagian akhirnya karena ada penambahan. Terimakasih dan afwan.

Bintang Ali Heran juga dg sbgian syi'i yg ngotot pro ahok, stdknya hatinya condong ke ahok.. aplg ada sbagian mrk yg nyaman dg argumen JIL ,jgn2 mrk ada kpntingn pribadi/golonan trtntu? Harusnya lbh dr cukup utk ngerti dg pnjlasan ustd SA bhw dlm syiah milih pmimpin aja mesti ma'shum, blm lg ditmbh dalil Quran, tafsir ,dll..lah koq ini ada orgb(calon) yg beda kyakinan malah masuk jd pertimbangan ,, mmg selintas pilihan pmimpin harus muslim ini sama dg aliran islam intoleran,,tp syiah kn pnya dalil sndiri, malah lebih ketat dan kondisional dibanding para extrmis yg gk jelas itu, jd stop pake argumen JIL .. syiah ya syiah..bukan extrimis bukan JIL. Trlebih lagi kn Pilkada DKI ini ada 3 pasangan,, yg 2 pasang kn muslim,,mari diliat/diraba/dicek track record 2 pasang calon ini yg lbh bermashlahat,khususnya dg isu intoleran..jd apa yg mesti ditaqiahi? Sy yakin ada yg lbh bermashlahat dr ke 2 pasang calon yg muslim ini.. lagpula, tdk ada jaminan ahok menang intoleran redup,,malah mungkin org2 FPI ato yg lain bakal demo tiap hari soal ahok,,pd tau kn FPI kyk gmn.?. Jgn trmakan narasi ahok itu noni yg islami,,itu mah strategi kampanye politik,dikuatin ama org2 JIL, yg dicari kn mashlahat yg tdk mlanggar kaidah islam.. utk syi'i yg msh doyan ama ahok,,plis liat track record dia semenjak bupati blitung timur yg gak tuntas trus loncat sana sini yg gak tuntas pula.. Syiah pnya argumen sndiri dlm hal kpmimpinan tdk ikut extrimis dan jg tdk ikut JIL.. maaf ustad curhat dikit.😊🙏

Lesprana Pinem Mayoritas kawan2 AB pro ke ahok mungkin krn gak mau se barisan dengan para takfiri yg banyak berdiri di belakang calon yg lain, mereka lebih nyaman sebarisan dengn JIL dan noni supaya kelihatan lebih toleran.

Bintang Ali Lesprana Pinem sy mngiranya tdk mayoritas sih, malah sbaliknya.. AB yg tersinyalir (ini baru kmngkinan bukan judge) malah sdikit kali & sgt disygkan, krn hal kpmimpinan di syiah lbh tegas&jelas. Brdiri diblkng argumen JIL pun sama parahnya aplg Kn sy blg pilihan kandidat ada 3 loh,, masa iya msh mentok? Harusnya pilihannya 2; pilih muslim ato gak milih sama skali

Tulis balasan...

Bintang Ali Raihana Ambar Arifin tolong dishare mbk fatwa rahbarnya? Ato yg berhubungan dg itu,,biar enak nyimaknya..mksh 🙏

Pradito Kristantio Lah latar belakang muslimin di Indonesia apa, dan bagaiaman, Om ustad ? Perang? kerajaaan? budaya padang pasir? Kekhalifaan? Republik berdasarkan demokrasi yang damai?

Ijtihad ulama dimana itu di release situasinya seperti apa?

Abdillah Alcaff Kalo di Syiah memang 100% dilarang mnjadikan nonmuslim sbgai pemimpin muslimin,sedangkan di Sunni tdk semuanya melarang.Akan tetapi Syiah2 disini ntah kenapa ada yg mndukung nonmuslim sbgai pemimpin,termasuk sy dulu ketika blm mgetahui hukumnya hehe

Khommar Rudin Allah humma shalli Aala Muhammad wa Aali Muhammad

Abdillah Alcaff Sejauh yg ustad tahu,apakah ada Ulama Syiah yg mmbolehkan muslim memilih nonmuslim sebagai pemimpinnya sebagaimana kalau di Sunni ada ulama yg membolehkan hal tsb,syukran 

Sinar Agama Pradito Kristantio, kalau antum/Anda mau baca sejarah maka Islam terzhalimi. Bayangin setelah MPR pada awal kemerdekaan sudah selesai membuat UUD negara Indonesia sesuai dengan dasar hukum Islam, lalu didekret oleh Presiden Soekarno dengan alasan bertele-tele. Ini kemazhluman pertama. Suara rakyat yang mayoritas tidak mendapat tempat pada waktu itu di badan eksekutif. Karena itu Karto Suwiryo tidak mau terima hal ini dan angkat senjata. Sebab negara Islam Indonesia itu dibentuk sesuai dengan kesepatakan mayoritas wakil rakyat kala itu.

Nah, kita sekarang ini kalau terima konsep selain Islam di negara kita ini, hal itu karena setelah wakil rakyat kena dekret presiden, sebagian besar mereka menerima untuk mendasarkan negara dengan dasar Islam sekalipun dengan linangan air matas seperti yang guru besar saya al-Ustadz al-Sayyid al-Habiib Husain al-Habasyi ra katakan kepada saya. Beliau ra termasuk wakil rakyat dari Masyumi kala itu.

Jadi, menerima selain dari negara Islam itu sudah bentuk yang teramat toleran bagi selain muslim di negara ini. Dan NKRI ini jelas merupaka jasa mayoritas bangsa Indonesia yang muslim kala itu sampai sekarang ini. Karena itu, jangan sembarang menyepelekan perjuangan Islam dan muslimin di bumi pertiwi ini.

Apapun itu, hal tersebut adalah kesepatakan yang telah terjadi. Karena itu, kita sekarang mesti menjaganya. Tapi kemestian menjaga ini bukan dari Allah dan agamaNya secara langsung, melainkan dari hukum agamaNya yang tidak langsung. Seperti tidak boleh membatalkan puasa dimana dihukumi haram yang kemudian menjadi halal karena suatu kondisi tertentu seperti sakit. Jadi, kita menerima negara selain Islam bukan karena wajib dan mengimaninya, melainkan karena kondisi kesepakatan para pendahulu kita yang mana agama juga menyuruh kita menghormatinya. Jadi menjaga NKRI termasuk bagian dari ajaran agama, akan tetapi bukan dari maslahatnya melainkan mencegah mudaratnya seperti peperangan dalam negeri.

Nah, ketika demikian kenyataannya, maka hati kita tetap saja tidak boleh menyintai selain Allah, selain agamaNya dan hukum-hukumNya. Mana ada seorang muslim tidak meyakini keMahaan Tuhan dalam segalanya sekalipun dalam mengatur negara? Emangnya di jaman Nabi saww tidak ada orang kafir dan emangnya orang kafir ditindas? Kafirin di Iran pernah diwawancarai. Mereka mengatakan lebih enak pada masa setelah revolusi Islam dari sebelumnya. Karena Islam tetap menjaga hak-hak mereka dan tidak meninsdasnya.

Jadi, jangan sembarang mengatakan budaya padang pasir pada Islam dan contoh yang diberikan Nabi saww. Sebab benar-benar bisa menyebabkan seorang muslim menjadi murtad karenanya. Jadi, berhati-hatilah sekalipun Anda seorang nasionalis. Nasionalis lahir boleh tapi batin tetap harus Islamis dan imanis kepada Qur an dan Hadits.

Jadi, Islam dan muslimin di tanah air ini sudah teramat sangat toleran dan teramat agung jasanya. Karena itu jangan memaksakan apa-apa yang tidak ada dalam ajaran Islam ke atasnya seperti memilih pemimpin kafir ini. Lagi pula, kalau mau damai maka biarkan semua orang yang menentang pemimpin kafir ini bicara selama tidak melanggar hukum negara. Mengapa meributkan orang yang tidak setuju pemimpin kafir dengan mengatakan bahwa yang tidak setuju itu ribut? Ini namanya ribut teriak ribut seperti maling teriak maling.

Sinar Agama Khommar Rudin, kemana antum selama ini adikku? Mengapa sudah tidak pernah mengunjungiku lagi dan tidak bershawalat lagi seperti dulu?

Ammar Dalil Salam, apkah ini berarti bhw upaya mencari/memilih srta mempersiapkn pemimpin muslim yg adil itu merupakan hal yg wajib, sedangkn memilih pemimpin non muslim itu merupakan bentuk kekalahan dan ketertindasan..? Afwan Ustadz

Yudhi R Apa Definisi Kafir Menurut Mazhab Syi'ah ?

Galuh Mundingwangi jelas Sekali SA Tidak Faham Kejadian Disini Dan Bisa Juga Sangat Tendesius Karena Tuduhan Dibawah Ini Sama Seperti Tuduhan Kaum Wahabi Yang Memanipulasi Kasus Sesungguhnya : ~ b-1- Ketika kiyai Ahok menafikan penafsiran para ulama tentang al-Maidah ayat 51 itu. b-2- Ketika dengan lancang mengatakan bahwa para ulama yang menafsirkan kepemimpinan itu telah berbohong dan membodohi umat Islam. He he...sepertinya dia lebih tahu dari para ulama dan lebih cinta kepada muslimin dari orang muslim sendiri. b-3- Ketika dia lancang dalam satu ayat yang merugikan kekafirannya, siapa yang akan menjamin kelak ketika kokoh berkuasa, tidak akan lancang di tempat-tempat lainnya? b-4- Ketika dia congkak meremehkan muslimin dengan keimanannya dan meyakinkannya bahwa dirinya akan masuk surga SECARA PASTI, lalu muslimin begitu lantang dikecilkannya di media umum sekalipun? Nah, orang seperti ini apa bisa membela dan memberi kemaslahatan untuk Islam dan muslimin? Itu Tuduhan Tidak Benar Semuanya. :

Abdillah Alcaff Kok tdk benar,org videonya ada kok 

Galuh Mundingwangi cek lagi Ahok tidak ada menyalahkan Ulama, hanya menyinggung sedikit soal Al Maidah 51 dan itupun dimanipulasi Buni Yani.

Tulis balasan...

Bintang Ali Yudhi R http://sinaragama.org/226-kafir-dalam-kamus-syiah-dan...

Bismillah Tolong catatan ini dperhatikan oleh teman2 syi'ah dan juga sunni. Kesalahan dalam memahami masalah ini akan menjadikan keributan yang tidak mesti ada. Teman2 syi'ah juga harus ta
SINARAGAMA.ORG

Galuh Mundingwangi Saya mendukung Ahok karena lawan Ahok adalah Wahabi dan Khawarij serta kelompok anti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Yang Menjadi Pondamen Dari NKRI,Syi'ah Mengajarkan Bela Negara. . Sayidina Ali pernah berujar "Musuh dari Lawanmu adalah Temanmu".

Muhammad Helmi Hasyim Wahabi itu siapa? PKS. masih ada calon yg satu lg yg gak didukung PKS.

Cundo Subhan Temannya teman adalah teman gitu ya?. Setya Novanto mendukung Ahok, kalau ada yang mendukung Ahok, itu artinya sama ya, saling berteman. Membenci wahabi dan miloh berteman dg orang-orang Papah ya. LOL. Aib

Muhammad Helmi Hasyim Agus gak didukung PKS dan dia mislim. Alasan ente dukung ahok cuma dicari2.

Ja'far jadi anis wahabi??? hati2 nuduh!!! yang nuduh ngga jauh beda sama yang dituduh!!!, wong calonnya ada 2!! yang calon lain didukung partai basis NU dan muhammadiyah emng ntuh berdua wahabi??

Yoga Dariswan Buktikan validitas dan sertakan pandangan para ulama syiah terhadap perkataan Imam Ali tsb.

Galuh Mundingwangi Agus Didukung Ulama Su' Wahabi Tenku Zulkarnaen cs, Anies didukung kelompok PKS, HTI, FPI.


Tulis balasan...

Bintang Ali Anti wahabi koq pake nglawan ayat,,apa bedanya ama wahabi? Syiah ada argumentasi sndiri soal kpmmpinan bukan ala wahabi / intoleran

Galuh Mundingwangi anda yakin tidak sedang memfitnah? karena Ahok menyatakan "orang membohongi "Pake" ayat Al Maidah 51" jangan ayat, Tuhan saja bisa di"pake" untuk membohongi umat.

Sinar Agama Galuh Mundingwangi, sepertinya kamu memang betul-betul tidak ikut apa yang diaktakan kiyai Ahok pertama kali dan waktu klarifikasi sampai pada waktu minta maaf. Lihat lagi peristiwa itu dengan baik. Dan liahr semua pendapat ulama tentangnya.


Tulis balasan...

Galuh Mundingwangi SELAMA TIDAK ADA FATWA RAHBAR YANG UPTODATE MENGENAI KASUS "SEMISAL AHOK" INI MAKA BELUM BISA DIAMBIL SUATU KEPASTIAN, KARENA PRINSIP WILAYATUL FAQIH ADALAH MEMINTA FATWA PADA WALIYUL FAQIH YANG TENTU SAJA MASIH HIDUP, KARENA DISITULAH PERAN WALIY FAQIH! ITU BARU ORANG YANG BERWILAYATUL FAQIH,TITIK !

Galuh Mundingwangi Yah tanyalah kalian yang punya masalah.. ini bukan soal Ahok, tapi Fiqh bisa jadi. jangan gagal fokus brother.

Bintang Ali Syiah dh jelas koq,,jk ada syi'i (bener2 syi'i) yg gk stuju bs ktauan dr komentrnya klo dia msh syi'i, juga bs ktauan dr komentr dr org yg berpura2 syiah yg cuman buat gaduh seolah syiah terpecah,.hmmm

Galuh Mundingwangi @Bintang Ali, antum merasa antum syi'I ? berarti antum bukan syi'I hehee, sembrono ente. Bahkan SA kalo berani bicara seperti antum jatoh maqom Ustadz nya, apalagi cuma antum. hati hati dengan "merasa syi'I". Disinilah masalahnya, di akun ini terlalu banyak orang "merasa syi'I".

Bintang Ali Galuh Mundingwangi yg bginian (adu domba) gk mempan,, aplg trek data digitalmu yg blg "SA ancaman NKRI" dh ktauan,, klo cuman mw buat gaduh, itu cuman hiburan buat saya,,afwan yaa

Galuh Mundingwangi @Bintang Ali Gak Usah Cengenglah, Ayok Fokus Adu Argunen! Ngapain Ane Ngadu Domba Ente sama SA ya Gak Relevanlah, Soalnya Spirit Khawarij Antum Berdua Sama. Gak Usah Diadu Juga Khawarij Akan Saling Baku Sendiri, Begitu Sudah Sifatnya.

Galuh Mundingwangi Joseeee!! Coba Lihat Ini! adakah Menurutmu Mahluk Mahluk Disini Memenuhi Kriteria Ini Sehingga Layak Disebut Syi'ah ! : ~ Syi'ah Ali ibn Abi Thalib as adalah seperti yang disebutkan oleh Amirul Mukminin sendiri waktu di tanyakan oleh Nauf.. “Ceritakan ...Lihat Selengkapnya

Tulis balasan...

Muhammad Helmi Hasyim Kalau takut PKS/ wahabi jng pilih anies pilih saja agus kan masih ada solusinya....Galuh Mundingwangi alasan anda pilih ahok karena takut wahabi cuma cari2 alasan.

Ayie Asghar Mengherankan buat sy
Permasalahan itu bukan di a hok nya
Tapi pada umat islam yg berlaku zalim ...Lihat Selengkapnya

Ayie Asghar Apa sy harus mendukung orang2 ini?
-0:14


Ade Fauzan Yang masih milih ahok levelnya udah bukan muqallid lagi, sepertinya sudah berpuluh tahun belajar di hauzah sehingga statement ustadz SA aja lewat 😊
Ayie Asghar Siapa mujtahid yg berstatmen atas a hok?

Tulis balasan...

Lazuardi Nazaruddin Uar Nih baru syiah beneran.....

Andika (QS: 4:141):
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
"Dan Allah sama sekali tidak akan memberi jalan bagi orang kafirin untuk menguasai mukminin."

Andika Jika Allah swt melarang, Jika Nabi saww melarang, Jika Ulama melarang, maka tidak ada pilihan bagi umat yang taat.. samiqna Wa Atoqna.. kami dengar dan kami patuh..

Andika menurut saya inilah yang dmaksud dengan ber "WILAYAH"

Ayie Asghar Andika
Mana yg anda pilih
Diposisi pembenci syiah atau di posisi tdk membenci syiah?

Ayie Asghar Dan jelaskan kpd sy wahai andika
Posisi hizbullah di libanon yg presiden nya bukan seorang muslim

Yoga Dariswan Anda tau tidak peraturan negara lebanon?.

Yoga Dariswan kalau begitu logikanya berarti mereka jg diskriminatif dg yg non-kristen, karena selain kristen tidak bisa jd presiden di Lebanon

Tulis balasan...

Andika Pemimpin Muslim yang tidak benci Syiah.. Amiinn..

Ayie Asghar Cuman itu statement anda? 

Tulis balasan...

Andika Waduh koq jauh amat kesana hehe yang kita bahas adalah fiqihnya itu saja.. kalaupun presiden Libanon Non Muslim.. saya sangat yakin yang milih bukan Para Hisbullah..

Tulis balasan...

Ayie Asghar Cukup bagi sy ucapan imam ali as
"Teman mu adalah musuh dari musuh mu"

Bintang Ali Ada juga loh wahabi dialam nyata sana yg ngutip perkataan imam ali tp nafas nya gk ada.. jd jgn konfrontir imam ali dg ayat quran,,parah

Ayie Asghar Main tuduh aj

Tulis balasan...

Muhammad Helmi Hasyim Parah, mendadak Ngustad nya.

Bintang Ali Klo uneg2 nya adlh lbh baik milih ahok drpd musim yg dibeckingi wahabi sih itu msh apriori,,ini ada 2 pasang calon loh mas/mbak/pak/dek.. syiah memilih pmimpin muslim bkn brrrti ada dibarisan wahabi / intoleran,, coba deh tnya 1 org wahabi alasan dia a...Lihat Selengkapnya

Ayie Asghar Baca yg baik ucapan imam ali as

Galuh Mundingwangi @Bintang Ali Gak Usah Cengenglah, Ayok Fokus Adu Argunen! Ngapain Ane Ngadu Domba Ente sama SA ya Gak Relevanlah, Soalnya Spirit Khawarij Antum Berdua Sama. Gak Usah Diadu Juga Khawarij Akan Saling Baku Sendiri, Begitu Sudah Sifatnya. Adakah Menurut E...Lihat Selengkapnya

Galuh Mundingwangi Sekjen Hizbullah Sayyid Nasrullah Yang Mengumumkan Langsung Bahwa Hizbullah Mendukung Pemimpin Lebanon Yang Nasrani, Ayo Akui Itu. Dan Bukan Hanya Anies Yang Didukung Wahabi PKS, Tetapi Agus Juga Didukung Ulama Khawarij seperti Si Tengku Zulkarnaen dari MUI. Makanya Ghaul Tong @Bintang Ali.!

Galuh Mundingwangi Namun Disini Ane Kasih Tau Setelah Debat Ini SA Akan Banyak Kehilang Follower Di NKRI. Ane Yakin.

Bintang Ali Asiik ada hiburan lg nih dr Galuh Mundingwangi .. iyala mas yg syiah sejati itu yg milih non muslim jd pemimpin,, bravo

Ayie Asghar Sy adalah ali ternate yg disebut tengku zulkarnaen
Dan dia nyata2 menghina ahlulbait
Apa sy mesti duduk bersama dia,?

Ayie Asghar Atau sy mesti duduk bersama PKS ?

Bintang Ali Klo MUI / ulama gk jlas itu punya alasan,, "asal bukan ahok" makanya mrk bs dipihak mana aja slain ahok., poinnya apa yg milih bukan ahok harus disamain dg MUI/FPI/apalah apalah?.. dan lg soal lebanon pake dibahas dh tau beda dah dijlasin pula,,scroll up deh,,cape org ngetik tau

Ayie Asghar Sy lebih baik duduk dgn seorang yg bukan najis (nawashib)

Galuh Mundingwangi @Bintang Ali ini kayak anak alay debatnya ga berisi. ngapain tuh ? fokus ke ke argument lah, kalo nyerah bilang aja sdh biasalah penonton jg maklum,!

Bintang Ali Aneh bin ajaib ada org ngomong "ini bukan soal ahok" lah emang bukan,,ini kn soal landasan/kriteria kmpimpinan di kaidah syiah,,,eh taunya malah bawa lg org si tengku,,apa hubungannya?

Bintang Ali Galuh Mundingwangi cukup 1 staement buat kamu klo syiah sejati itu mnurutmu yg milih non muslim jd pmimpin..bravo

Galuh Mundingwangi oke! fokus yaa! ada ga contoh fatwa Rahbar Sebagai Waliyul Faqih Tentang Larangan Memilih Pemimpin Non Muslim, Wahai Yang Mengklaim Syi'ah Berwilayatul Faqih !?i

Yoga Dariswan Salahkan Iran juga mengapa Iran tidak mengizinkan non-mulim yang menjadi pemimpin (kepala pemerintahan)?.
kan yang anda gugat disini "Larangan bagi umat Islam mengangkat pemimpin kafir", artinya, apakah Negeri sang Rahbar itu sendiri telah melakukan kesalahan dan mungkin perlu berguru kepada anda?.

Raihana Ambar Arifin btw ada gak hukum kebolehan memilih pemimpin non muslim secarw syar'i?

Tulis balasan...

Galuh Mundingwangi SA ? Bintang Ali ? GOOO!!!

Galuh Mundingwangi @Joseeeee!! Fokus Brother!!

Galuh Mundingwangi suaraku lembut lho, cuma ada tanda seru My Bro.

Tulis balasan...

Ayie Asghar Silahkan dokter Joserizal Jurnalis cerita kan ttg hizbullah hubungan nya dgn presiden nya

Ayie Asghar Undang utk face to face ..?
Ok dokter luar biasa
Nanti sy coba kordinasi sm kawan2

Tulis balasan...

Ayie Asghar Semoga wawasan kita bertambah

Galuh Mundingwangi Kamu lupa tugasmu Jose? karena kamulah aku melihat Lebanon dan Hizbullah, wahai ada apa denganmu ? semua orang pintar tau kamu Jose, gak usah pamer lagi.! kau mulai tertulai Viruz Khawarij ?

Galuh Mundingwangi Jose! huus! kamu gak boleh terpancing gitu, maksudku tugas seorang jurnalis itu ya gitu. kamu kalo mau debat kasar bisa repot sama aku lho? justru kamu yang kasar.

Tulis balasan...

Abdillah Alcaff Wow,sabar dok hehe

Ayie Asghar Nambah2 wawasan 

Galuh Mundingwangi Dunia Ini Luas! , Islam Agama Yang Berbagi! Sebagaimana Lebanon Dengan Hizbullahnya Berbagi : " Untuk menghindari konflik antara sekte, para elite Lebanon menyepakati sebuah perjanjian tidak tertulis, yakni Pakta Nasional (National Act) yang mengatur s...Lihat Selengkapnya

Galuh Mundingwangi gak perlu Jose, cukup kamu aja kesana. aku ke Rusia dan Cehnya saja yaa, berbagi tugas. yang aku binung Jose kenapa orang secerdas engkau bisa jadi emosional dan bodoh cuma gara gara benci Ahok! Benci Membuat Bodoh ? ahh aku hampir rak percaya..

Tulis balasan...

Galuh Mundingwangi Hidup Itu Intinya Harus Berbagi.., Tidak Mungkin Ingin Dikuasai Sendirian., Itulah "ISLAM RAHMATAN LIL ALAMAIN".

Yoga Dariswan Islam itu mengajak, bukan memaksa, "untukku agamaku dan untukmu agamamu" sudah jelas bagi kita semua.
Persatuan itu ada, karena adanya perbedaan-perbedaan, tanpa perbedaan apalah arti persatuan?, masing dari perbedaan memiliki pendirian masing-masing,...Lihat Selengkapnya

Tulis balasan...

Sinar Agama Galuh Mundingwangi, antum ini ra'syih. Ketika mendukung tidak perlu cari fatwa, sampai giliran orang menolak maka minta fatwa marja'nya.

Galuh Mundingwangi ane gak perlu fatwa untuk dukung Ahok Brother, karena ana warga bangsa Indonesia yang sistemnya Bhineka. Sedang Rahbar memerintahkan kita untuk ikut aturan di negara kita masing masing khan Brother.

Yoga Dariswan Sertakan fatwa Rahbar tersebut coba? Kami semua disini ingin membaca, jangan lupa teks aslinya.
Konsekuensinya, masyarakat muslim yang tinggal di negara-negara barat yang memusuhi negeri sang Rahbar tersebut harus mengikuti/pro kebijakan negaranya dong, lalu bagaimana komentar Rahbar soal ini? Sertakan juga.


Tulis balasan...

Galuh Mundingwangi Justru ana hairan tiba tiba my Brother jadi lupa Perintah Rahbar tentang Patriotisme dan Nasionalisme. mengapa kita jadi arogan ? Syi'ah terkenal rasional.

Yoga Dariswan Saya pribadi sesungguhnya faham betul apa posisi yang anda ambil dalam menyikapi ini.
Anda ingin berbicara "Rahmatan lil alamin" yang merupakan keluasan rahmat Tuhan bukan?...Lihat Selengkapnya

Tulis balasan...

Sinar Agama Ade Fauzan, he he...ana sampai garuk-garuk kepala nggak gatal membaca tulisan antum. He ... he ...bener juga tuh tulisan antum. Ana kan kadang nggak sadar atau lupa bahwa ana itu belajar apa dan berapa lama, saking seriusnya kalau diskusi. Ketika baca tulisan antum, ana jadi terhentak dan hati berkata:

"Eh iya juga nih, walau ana ini tak sedebu kaki para ulama, apalagi Makshumin as, dan walau ana ini tidak mengaku apa-apa dan memang bukan apa-apa, tapi setiap menulis sudah berusaha maksimal sesuai ilmu yang ana pelajari lebih dari 30 tahun yang tanpa berhenti sampai sekarang. Memang masih sangat mungkin banyak kesalahan di samping pasti banyak sekali kekurangannya bahkan kekurangannya itu tanpa batas, tapi setidaknya kan mbok direnungi dulu toh sebelum ditolak mentah-mentah?"

Begitu sekilas kata hatiku entah di bagian 'ujubnya (na'udzubillah) entah di bagian bersyukurnya kepada Allah atas karunia yang selama ini diberikan pada hamba yang paling hina ini, ketika membaca tulisan antum.

Sinar Agama Ayie Asghar, saya sudah sering menjelaskan bahwa pemimpin kafir itu baru bisa dipilih kalau kita dari awal tidak percaya dan tidak menyintainya serta tidak ingin meminta bantuannya. Ini larangan umum dalam kata wilaayah itu. Dan ayat itu juga menjelaskan bahwa baru boleh memilih pemimpin kafir kalau taqiah dan ditakuti akan bahaya besar seperti pembunuhan dan semacamnya. Lihat QS: 3:28 yang sudah saya nukil di atas. Ini saya nukilkan lagi:

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

"Janganlah orang-orang mukmin menjadikan kafirin itu sebagai wali meninggalkan mukminin, barang siapa melakukan itu maka dia tidak mendapatkan apa-apa dari Allah, KECUALI kalau mereka dalam keadaan TAQIAH dari yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kalian terhadap DiriNya (siksaNya) dan kepada Allah -kalian- dikembalikan." (Ayat ini yang dipakai dasar untuk para Syi'ah (Hizbullah) di Libanon, SA).

Jadi, Hizbullah di Libanon itu dalam keadaan demi mencegah terbunuhnya warga negara yang saling perang sendiri dan dari keterbunuhan oleh pihak Israel yang siap menjajah kembali setiap saat. Lah, kalau di Indonesia mana bahaya cina dan kafir ini yang bisa membuat kita bisa taqiah mas?

Memahami hadits itu hanya mujtahid mas, begitu pula ayat. Karena jangan sembarangan menggunakan kata-kata Makshumin as kalau tidak pernah makan batu-batu tembok bangunan hauzah sama sekali. Hadits itu ribuan dan puluha ribu, harus digabung satu sama lain sebelum menyimpulkan. Apa lagi maksud dari kawan dan lawan itu sangat berbeda ketika dipakai dalam konteks yang berbeda. Lawananya lawan itu adalah teman, maksudnya bukan teman hakiki. Akan tetapi sebagian pro kiyai Ahok betul-betul terlihat menyukai dalam hati sampai bela-bela pakai ayat dan riwayat. Jadi kawan dan lawan dalam perkataan: "Musuhnya musuhmu adalah temanmu" maksudnya bukan dalam pembangunan negara, penegak keadilan, maslahat untuk Islam dan muslimin, tapi sekedar kencah politik yang bisa diambil manfaat di kala perlu dan dibolehkan agama. Tapi kalau tidak perlu dan bahkan dilarang agama karena si kafir mau jadi pemimpin muslimin, maka di sini tidak terpakai mas. He he..apalagi ini bukan masalah teman mas, tapi masalah pemimpin. Jadi, antum harus jauhkan dari kata-kata Imam Ali as tersebut.
Lihat Terjemahan

Ayie Asghar Mungkin pandangan antum n sy berbeda ttg kondisi indonesia sekarang ini
Sy beberapa bulan ini sdh keliling indonesia dan berada di daerah2 yg non muslim
Sy tdk berada di posisi mendukung a hok sebagai suatu pribadi...Lihat Selengkapnya

Ayie Asghar Buat sy indonesia pun sekarang dalam keadaan darurat

Tulis balasan...
------

Bersambung ke Debat Lanjutan 2

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.