Thursday, November 24, 2016

on Leave a Comment

ARTI DAN MAKNA KALIMAT "ALAIHISSALAM" YANG DIBERIKAN KEPADA PARA NABI, MALAIKAT DAN AHLUL BAITH AS

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1048360928610697

Salam ustad,mohon pencerahannya.
Mohon dijelaskan sejarah,makna dan arti kalimat alaihissalam,yang diberikan untuk nabi dan rasul.kenapa malaikat jibril dan ahlulbayt nabi juga diberi gelar itu? trimksih ustad.
Wassalam.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Sebenarnya masalah salam pada orang ke tiga ('alahissalaam), tidak beda dengan salam pada orang ke dua (assalaamu 'alaikum/ka). Yakni mendoakan keselamatan dan kesejahteraan pada yang diberinya. Dan ketika keduanya sama, maka sama sekali bukan hanya tidak dilarang, melainkan sesuai dengan ajaran agama dan merupakan anjuran (mendoakan dengan keselamatan dan kesejahteraan).

2- Sebenarnya masalah salam ini tidak beda dengan masalah shalawat. Karena kandungannya sama dan bahkan shalawat terlihat lebih agung dalam penghormatan dan doa ketimbang salam. Sementara saudara-saudara kita yang Sunni bershalawat pada semua shahabat sekalipun tidak ada perintahnya. Bershalawat pada seluruh shahabat seperti perkataan mereka:

"Shalwat dan salam ke atas nabi Muhammad, keluarganya dan kepada seluruh shahabatnya (wa ashhaabihi ajma'iin)."

3- Dengan penjelasan ke (2) di atas dapat diketahui bahwa saudara Sunni juga bersalam (bukan hanya shalawat) pada selain nabi dan rasul, yaitu pada seluruh shahabat Nabi saww.

4- Dengan penjelasan nomor (3) di atas maka dapat dipahami bahwa apapun alasan yang dibuat mereka saudara Sunni, bisa kita jadikan alasan untuk salam kita pada para Imam Makhsum as.

Bedanya adalah kalau shahabat yang dishalawati saudara Sunni itu saling mengafirkan dan saling berperang di berbagai peperangan dan puluhan ribu yang mati, akan tetapi kalau Ahlulbait as adalah makshum setelah Nabi saww sebagaimana difirmankanNya sendiri dalam QS: 33:33:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Sesungguhnya Allah hanya ingin menjauhkan kalian wahai Ahlulbait dari semua dosa dan mensucikan kalian sesuci-sucinya."

4- Sampai di sini dapat kita simpulkan bahwa salam itu adalah doa dan penghormatan yang tidak dilarang oleh agama dan bahkan dianjurkan serta semua orang muslim, baik Syi'ah atau Sunni melakukannya pada selain para nabi dan rasul.

5- Asal muasal salam ini adalah ayat Qur an, yaitu ketika memberikan salam pada para nabi dan rasul as. Misalnya:

- QS: 35:79:

سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ

- QS: 37:109:

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

Dan lain-lain ayat.

5- Dan untuk orang ke dua, ada ayat yang mengatakan salam pada hamba-hamba Allah atau mukmin, secara umum, seperti:

- QS: 6:54:

وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ

"Dan kalau datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, maka katakan: 'Salam atas kalian.'."

Ketika seorang mukmin itu diberi salam ketika hidup, maka apa bedanya dengan setelah mati? Ini dari sisi hakikat makna salam itu sendiri.

6- Sementara dari sisi penghormatan, maka diberikan kepada yang dapat dipastikan keselamatannya. Sebab sudah mengandung syi'ar juga. Dan sudah menjadi 'uruf atau umum di kalangan muslimin sejak generasi-generasi terdahulu bahwa yang dihormati dengan salam ini tidak semua mukminin melainkan hanya para nabi dan rasul karena kepastian keselamatan mereka dan kandungan syi'arnya, sekalipun dari sisi hakikatnya tidak salah memberi salam pada yang sudah meninggal dan juga tidak dilarang dalam agama.

Nah, ketika kepastian selamat dan kandungan syi'ar yang menjadi ukurannya, maka dalam ajaran Islam periwayatan Ahlulbait as, memberi salam pada keluarga Nabi saww bukan hanya tidak boleh, melainkan kewajiban yang diberikan dari Tuhan. Karena mereka pasti benar dan makshum (QS: 33:33) dan juga diperintahkan Allah dalam Qur an, yaitu QS: 37:130:

سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ

"Salam atas keluarga Yaasiin (nabi Muhammad saww)."

Catatan Ayat:

- Di tafsir Sunni juga dijelaskan bahwa il yaas itu Aalu Yaasiin, yakni keluarga Muhammad saww, seperti di tafsir berikut:

- Tafsir Al-Durru al-Mantsuur:

وأخرج ابن أبي حاتم والطبراني وابن مردويه عن ابن عباس رضي الله عنهما في قوله { سلام على إل ياسين } قال : نحن آل محمد { إل ياسين } .

Ibnu Abbas berkata: "Salaam pada ilyaasiin itu adalah kami Aalu/keluarga Muhammad."

- Tafsir Ibnu Katsiir:

وقرأ آخرون: "سلام على إدراسين"، وهي قراءة عبد الله بن مسعود. وآخرون: " سَلامٌ عَلَى آلْ يَاسِينَ" يعني: آل محمد صلى الله عليه وسلم.

"Ada juga yang membaca (il yaasiin itu) dengan: 'Salaamun 'alaa Idrisiin (keluarga nabi Idris).' dimana hal itu qiraa-ah/bacaan Ibnu Mas'uud. Dan yang lainnya membaca: 'Salaamun 'alaa Aali Yaasiinn.' yakni keluarga Muhammad saww."

- Tafsir Tsa'labii:

وقرأ ابن عامر ونافع ويعقوب ( آل ياسين ) بالمدّ . الباقون : { إِلْ يَاسِينَ } بالقطع والقصر ، فمن قرأ آل ياسين بالمد ، فإنه أراد آل محمد عن بعضهم

"Dan Ibnu 'Aamir dan Naafi' serta Ya'quub -membaca- (Aalu Yaasiin) dengan mad (memanjangkan alif-nya). Sedang qiraa-ah yang lain membaca (ilyaasiin) dengan pendek (bukan mad) dan kasrah. Dan yang membaca Aalu Yaasiin dengan mad, maka maksud dari Aalu/keluafa Muhammad adalah sebagian mereka."

- Tafsir Fakhru al-Raazii:

سلام على إِلْ يَاسِينَ } قرأ نافع وابن عامر ويعقوب ( آل ياسين ) على إضافة لفظ آل إلى لفظ ياسين والباقون بكسر الألف وجزم اللام موصولة بياسين ، أما القراءة الأولى ففيها وجوه الأول : وهو الأقرب أنا ذكرنا أنه إلياس بن ياسين فكان إلياس آل ياسين الثاني : ( آل ياسين ) آل محمد صلى الله عليه وسلم والثالث : أن ياسين اسم القرآن ، كأنه قيل سلام الله على من آمن بكتاب الله الذي هو ياسين ، والوجه هو الأول لأنه أليق بسياق الكلام

Sama dengan Tafsir Ibnu Katsiir di atas (pada intinya). Bedanya adalah bacaan Aalu Yaasiin (bukan il yaasiin) diletakkan sebagai bacaan pertama. Beda yang lain, sekalipun dia juga menukilkan tafsiran makna Aalu Yaasiin itu adalah keluarga Muhammad saww, akan tetapi dia juga menafsirkan dengan dua penafsiran yang lain dan dia lebih condong pada penafsiran kepada nabi Ilyaas.
Lihat Terjemahan

Sinar Agama .

- Tafsir Qurthubi:

وقرأ الحسن < سلام علىياسين > بإسقاط الألف واللام وفيه وجهان : إحداهما أنهم آل محمد صلى الله عليه و سلم قاله ابن عباس الثاني أنهم آل ياسين

Sekalipun dia membatalkan tafsiran ini akan tetapi ia menukil dengan baik dan amanah adanya penafsiran tersebut di kalangan mereka yang berasal dari riwayat Ibnu Abbas tersebut.

- Dan lain-lain tafsir di Sunni.

7- Ulama Sunni banyak yang menghormati Ahlulbait as dengan alaihissalaam, seperti:

- Shahih Bukhari:

7-a--- Ucapan salaam pada Imam Ali as:

- Yang ini judul sebelum hadits ke: 1127:

5 - باب يَقْصُرُ إِذَا خَرَجَ مِنْ مَوْضِعِهِ . ( 462 ) وَخَرَجَ عَلِىٌّ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - فَقَصَرَ وَهْوَ يَرَى الْبُيُوتَ فَلَمَّا رَجَعَ قِيلَ لَهُ هَذِهِ الْكُوفَةُ . قَالَ لاَ حَتَّى نَدْخُلَهَا .

"5- Bab mengqashr shalat kalau keluar dari kotanya. (462) Dan Ali alaihissalaam ketika keluar (dari kotanya) mengaqashr sekalipun dia masih melihat rumah-rumah (yang ada di kota masih terlihat dari jarak yang sudah jauh). Ketika dia kembali ......"

- Yang ini di hadits ke: 2089
2089 - حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِى عَلِىُّ بْنُ حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِىٍّ - رضى الله عنهما - أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - قَالَ كَانَتْ لِى شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِى مِنَ الْمَغْنَمِ ، وَكَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَعْطَانِى شَارِفًا مِنَ الْخُمْسِ ، فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَبْتَنِىَ بِفَاطِمَةَ - عَلَيْهَا السَّلاَمُ - بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَاعَدْتُ رَجُلاً صَوَّاغًا مِنْ بَنِى قَيْنُقَاعَ أَنْ يَرْتَحِلَ مَعِى فَنَأْتِىَ بِإِذْخِرٍ أَرَدْتُ أَنْ أَبِيعَهُ مِنَ الصَّوَّاغِينَ ، وَأَسْتَعِينَ بِهِ فِى وَلِيمَةِ عُرُسِى . أطرافه 2375 ، 3091 ، 4003 ، 5793 - تحفة 10069 - 79/3

"......telah diberitakan bahwa Ali ALAIHISSALAAM berkata: ......."

- Yang ini di judul bab 61 sebelum hadits ke: 4349:

61 - باب بَعْثُ عَلِىِّ بْنِ أَبِى طَالِبٍ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - وَخَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ - رضى الله عنه - إِلَى الْيَمَنِ قَبْلَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ . ( 62 )

61: Bab Pengutusan Ali ALAIHISSALAAM dan Khaalid bin al-Waliid RADHIALLAAHU 'ANHU ke Yaman sebelum Haji Wada'.

Perhatikan bagaimana Pengarang Shahih Bukhari di kitab Shahih Bukharinya sendiri mengalaihissalaami Ahlulbait as (imam Ali as) dan meradhiallahu'anhu-i shahabat Nabi saww (yakni tidak mengirimkan salaam seperti yang terjadi sekarang-sekarang ini).

Dan masih banyak lagi perkataan 'alaihissalaam untuk Imam Ali as di kitab hadits Shahih Bukhari yang dilakukan oleh Bukhari sendiri. Sementara untuk shahabat hanya radhiallaahu 'anhu.

7-b--- Ucapan salaam pada Ibrahim bin nabi Muhammad saww, hadits ke: 1382:

1382 - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِىِّ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّهُ سَمِعَ الْبَرَاءَ - رضى الله عنه - قَالَ لَمَّا تُوُفِّىَ إِبْرَاهِيمُ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « إِنَّ لَهُ مُرْضِعًا فِى الْجَنَّةِ » . طرفاه 3255 ، 6195 - تحفة 1796

Barraa' radhiallahu 'anhu (ini kata shahih Bukhari untuk shahabat Nabi saww yang bernama Barraa' ini) berkata: "Ketika Ibrahim ALAIHISSALAAM meninggal dunia, Nabi saww bersabda: 'Dia mendapat susuan di surga.'."
Lihat Terjemahan

Sinar Agama .

7-c--- Ucapan salaam pada hdh Faathimah as, di hadits ke: 2089:

2089 - حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِى عَلِىُّ بْنُ حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِىٍّ - رضى الله عنهما - أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - قَالَ كَانَتْ لِى شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِى مِنَ الْمَغْنَمِ ، وَكَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَعْطَانِى شَارِفًا مِنَ الْخُمْسِ ، فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَبْتَنِىَ بِفَاطِمَةَ - عَلَيْهَا السَّلاَمُ - بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَاعَدْتُ رَجُلاً صَوَّاغًا مِنْ بَنِى قَيْنُقَاعَ أَنْ يَرْتَحِلَ مَعِى فَنَأْتِىَ بِإِذْخِرٍ أَرَدْتُ أَنْ أَبِيعَهُ مِنَ الصَّوَّاغِينَ ، وَأَسْتَعِينَ بِهِ فِى وَلِيمَةِ عُرُسِى . أطرافه 2375 ، 3091 ، 4003 ، 5793 - تحفة 10069 - 79/3

".......ketika aku (imam Ali as) ingin ke rumah Faathimah ALAIHASSALAAM bintu Rasulillaah saww ...."

Yang ini di hadits ke: 520:

520 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ السُّرْمَارِىُّ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِى إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَائِمٌ يُصَلِّى عِنْدَ الْكَعْبَةِ ، وَجَمْعُ قُرَيْشٍ فِى مَجَالِسِهِمْ إِذْ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ أَلاَ تَنْظُرُونَ إِلَى هَذَا الْمُرَائِى أَيُّكُمْ يَقُومُ إِلَى جَزُورِ آلِ فُلاَنٍ ، فَيَعْمِدُ إِلَى فَرْثِهَا وَدَمِهَا وَسَلاَهَا فَيَجِىءُ بِهِ ، ثُمَّ يُمْهِلُهُ حَتَّى إِذَا سَجَدَ وَضَعَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ فَانْبَعَثَ أَشْقَاهُمْ ، فَلَمَّا سَجَدَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَضَعَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ، وَثَبَتَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - سَاجِدًا ، فَضَحِكُوا حَتَّى مَالَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ مِنَ الضَّحِكِ ، فَانْطَلَقَ مُنْطَلِقٌ إِلَى فَاطِمَةَ - عَلَيْهَا السَّلاَمُ - وَهْىَ جُوَيْرِيَةٌ ،

" ....... kemudian seseorang mendatangi Faathimah ALAIHASSALAAM ....."

Lihat juga di hadits-hadits ke: 2699; 2911; 3092; 3110; 3113; 3185; 3705; 3711; ....dan lain-lain di Shahih Bukhari oleh Bukhari sendiri.

7-d--- Ucapan salam untuk Imam Hasan as:

- Yang ini di bab: 21, sebelum hadits ke: 2601:

21 - باب إِذَا وَهَبَ دَيْنًا عَلَى رَجُلٍ . ( 20 ) قَالَ شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ هُوَ جَائِزٌ . وَوَهَبَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ - عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ - لِرَجُلٍ دَيْنَهُ وَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَنْ كَانَ لَهُ عَلَيْهِ حَقٌّ فَلْيُعْطِهِ ، أَوْ لِيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ » . فَقَالَ جَابِرٌ قُتِلَ أَبِى وَعَلَيْهِ دَيْنٌ ، فَسَأَلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - غُرَمَاءَهُ أَنْ يَقْبَلُوا ثَمَرَ حَائِطِى ، وَيُحَلِّلُوا أَبِى .

"Hasan bin Ali ALAIHIMASSALAAM (salam ke atas keduanya) telah menghibahkan ......."

- Yang ini di hadits ke: 3544:

3544 - حَدَّثَنِى عَمْرُو بْنُ عَلِىٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِى خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ - رضى الله عنه - قَالَ رَأَيْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَكَانَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ - عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ - يُشْبِهُهُ

Berkata Abu Juhaifah RADHIALLAAHU 'ANHU: "Aku pernah melihat Nabi saww yang disertai al-Hasan bin Ali ALAIHIMASSALAAM (salam ke atas keduanya) ....."

7-e--- Ucapan salaam pada Imam Husain as:

Di Hadits ke: 3748:

3748 - حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنِى حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضى الله عنه - أُتِىَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ بِرَأْسِ الْحُسَيْنِ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - فَجُعِلَ فِى طَسْتٍ ، فَجَعَلَ يَنْكُتُ ، وَقَالَ فِى حُسْنِهِ شَيْئًا . فَقَالَ أَنَسٌ كَانَ أَشْبَهَهُمْ بِرَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - ، وَكَانَ مَخْضُوبًا بِالْوَسْمَةِ . تحفة 1464 - 33/5

Dari Anas bin Maalik RADHIALLAHU 'ANHU (ini untuk shahabat) berkata: " 'Ubaidullah bin Ziyaad membawa kepala al-Husain ALAIHISSALAAM, dengan diletakkan di atas mangkok sambil mengejek dan menyindir sedikit kebaikannya. Dia (Husain as) sangat mirip dengan Rasulullah saww dan pada waktu itu rambutnya diwarna dengan warna hitam."

Lihat juga di hadits ke: 3091 dan lain-lainnya (karena sudah lelah bongkar-bongkar kitabnya, saya akhiri sampai di sini saja, semoga manfaat untuk saya sendiri dan antum semua, amin).

8- Kesimpulan:

Dengan semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

a- Salam untuk selain para nabi dan rasul as itu tidak ada masalah secara Qur an dan hadits serta para prilaku ulama seperti terbesarnya yaitu Bukhari sendiri yang dilakukannya sekaligus juga di kitab Shahih Bukharinya sendiri.

b- Karena salam untuk yang meninggal itu mengandungi syi'ar selain penghormatan dan doa, maka sekalipun tidak haram meng-'alaihissalaami semua mukmin yang sudah meninggal, akan tetapi kurang dianjurkan atau setidaknya kurang dilakukan KECUALI pada yang jelas-jelas hebat dan apalagi sudah dimakshumkan oleh Allah dalam Qur anNya sendiri (QS: 33:33), yaitu para Ahlulbait yang makshum as sebagaimana maklum.
Lihat Terjemahan

Dzolamtu Nafsi Trimksih ustad,






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.