Wednesday, August 3, 2016

on Leave a Comment

Mengapa Ustad begitu menentang keras buku Syiah Menunut Syiah "SMS"?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/966329156813875

Salam
Semoga Ustadz selalu diberi rahmat dan rida-Nya. Afwan Ustadz, ada yang ingin ditanyakan.
1. Kalau taqiyah yang saya pahami itu kan contohnya beribadah dengan tata cara yang tidak kita yakini seperti salat bersedekap. Selain itu, contoh lainnya adalah kita mengaku bukan syiah padahal aslinya. Nah, yang ingin saya tanyakan bolehkah kita menjelaskan suatu ajaran bukan syiah sebagai ajaran syiah? Misalnya, kita katakan bahwa syiah imamiyah mengakui kekhalifahan yang tiga dengan alasan taqiah demi menjaga persatuan islam? Atau kita katakan bahwa Pancasila itu islami padahal dalam hati ga bilang seperti itu jadi hanya taqiyah saja katanya. Bisakah konsep taqiyah digunakan untuk itu?
2. Antum begitu keras dalam menyikapai buku sms tidak seperti menyikapi konsep dahulukan akhlak daripada fikih. Kalau saya boleh meraba, penyebabnya itu adalah karena dalam dahulukan akhlak daripada fiqih masih mengakui eksistensi fikih itu sendiri, sedangkan dalam buku sms, sudah mereduksi fiqih menjadti hanya masalah ibadah vertikal saja. Apakah benar atau tidak kesimpulan saya itu Ustadz?
Syukron
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Tidak bisa kalau untuk persatuan. Begitu pula apanya yang mau dipersatukan kalau sama saja?

Yang ke dua, taqiah seperti itu bisa saja dimungkinkan (sekali lagi bisa dimungkinkan) kebenarannya di jaman onta dan kuda serta sewaktu percetakan masih pakai tulisan tangan. Lah, kalau sekarang mau taqiah seperti itu bisa lebih memperburuk keadaan, sebab bukan hanya percetakan sudah pakai mesin, bahkan sudah di jaman HP dan internet. Buku-buku Syi'ah sudah jutaan di dunia dan dapat dengan mudah dijangkau di internet. Nah kalu masih berpikiran taqiah seperti itu, maka hal itu sangat mungkin hanya ingin menutupi nafsu dunianya (seperti jabatan negara dan lain-lain) dengan menjual agama atau madzhab Syi'ah.

Yang ke tiga, taqiah seperti itu di jaman sekarang ini akan jauh lebih menyinggung orang yang ditaqiahi karena akan dianggap membodohi mereka. Orang yang berpikiran taqiah seperti itu di jaman ini, sungguh semacam melihat orang lain sama sekali tidak berpendidikan dan tidak mengikuti berita dunia, tidak tahu komunikasi dan internet. Kasarnya menganggap orang lain orang yang hidup di hutan.

2- Jauh dari kebenaran. Sebab:

a- Kalau buku dahulukan akhlak di atas fiqih itu jelas ajakan penulis. Dan yang diajakkan hanya dalam masalah furu'iyyah sekalipun ini juga secara tidak langsung bisa membuat batalnya akidah. Tapi apapun itu, secara tidak langsung.

b- Tapi kalau buku SMS ia mengatasnamakan Syi'ah (tentu dengan penuh kedustaannya). Yang dihajar bukan hanya fiqih seperti dahulukan akhlak di atas fiqih, melainkan akidah. Yaitu akidah imamah. Bukan hanya itu, tapi telah mengejek para pengajar Imamah itu dengan otot-ototan, yaitu Tuhan, Nabi saww, para Imam Makshum as dan para ulama sepanjang sejarah madzhab Ahlulbait as (baca: sejak jaman Nabi saww karena madzhab ini dibuat Nabi saww sendiri).

Bukan hanya itu, Iran yang Islam juga diserang, Wali Faqih juga diserang, Marja'iyyah juga dihabisi. Dan semua itu atas nama Syi'ah. He he... wa laa pernah menyebut kitabnya di mana?

Sepertinya antum sama sekali tidak pernah membaca diskusi-diskusi kita selama ini tentang kedua buku itu.

Andri Kusmayadi syukron jelas ustadz....ahsantum





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.