Bolehkah taqiyah persatuan dalam hal berbuka puasa?

Link : https://web.facebook.com/shadra.hasan/posts/1033157013400871

Shadra Hasan

Salam.
Kemaren coba kirim kasus buka puasa, berikut jawaban dr situs Rahbar hf:
1. Jika diundang berbuka puasa dengan Sunni bolehkah berbuka dengan waktu maghrib Sunni
tanpa alasan taqiah keamanan yang empat (terancam dipukuli, dibunuh, diperkosa dan dirampas harta untuk hidupnya)?
2. Jika diundang berbuka puasa dengan saudara Sunni bolehkah berbuka dengan waktu maghrib Sunni dengan dalih taqiah persatuan, yakni saudara Sunni tahu kalau kita Syi'ah dan kita yakin kalau tidak buka bersama maka yang Sunni tidak mau bersatu.
Jawab:
Mengikuti orang lain dalam melakukan iftar puasa sebelum meyakini masuknya waktu magrib syar’i tidak dibenarkan. Dan jika pada kondisi taqiyah maka dibolehkan, tetapi puasa hari itu harus diqada. Dan tidak dibolehkan juga iftar secara ikhtiyar (tidak terpaksa – penj) kecuali setelah diyakini masuknya malam hari dan berakhirnya sianghari dengan keyakinan hissi (indrawi – penj) atau dengan hujjah syar’i.
Sebenarnya inti pertanyaan yang dimaui soal taqiah persatuan dalam berbuka puasa. Tapi di jawaban itu menurut penglihatan tidak juga menjawab 'to the point'.
Bagaimana tanggapan ustadz?
Trims ust Sinar Agama
LikeShow more reactionsCommentShare
60Ana Fidha, Aditya Alkautsar and 58 others
Comments

GanErol R Bin Shaduq ?
Like · Reply · June 14 at 11:53am

Muhammad Rizal salam
See Translation
Like · Reply · June 14 at 11:58am

Rahman Dahlan as
Like · Reply · June 14 at 12:29pm

Delima Sorga Rithe Slm
See Translation
Like · Reply · June 14 at 12:59pm

Doni Pratomo .
Like · Reply · June 14 at 2:16pm

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Jawabannya sudah jelas dan melebihi dari cukup dan sangat to the point.

2- Kalau mau tanya taqiah persatuan, maka tanya saja jangan berbelit-belit.
Like · Reply · 7 · June 14 at 2:58pm

Aazhaen taqiah itu apa ?
See Translation
Like · Reply · 1 · June 14 at 3:05pm

Fahmi Arfan Jawaban diatas sudh komplit malah sangat lengkap ..
See Translation
Like · Reply · June 14 at 3:36pm

Sinar Agama Aazhaen, taqiah itu tidak mengatakan dan/atau tidak mengamalkan yang benar karena takut dipukuli, dibunuh, diperkosa diri dan keluarganya serta takut dirampas harta kehidupannya. Persis seperti shahabat Ammar Yaasir ra yang berkata mengimani tuhan Lata dan 'Uzzaa setelah melihat ayah dan ibunya yang hamil, dibunuh di depan matanya, hingga turunlah ayat pembolehan taqiah itu, yaitu QS: 16:106.
Like · Reply · 9 · June 14 at 6:18pm

Hirwan Bahri Salam.
See Translation
Like · Reply · 1 · June 14 at 8:13pm

Wie El'Maneka Zeest R'Sophie Nyimak
See Translation
Like · Reply · 1 · June 14 at 10:19pm

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..
See Translation
Like · Reply · 1 · June 15 at 12:11am

Bande Husein Kalissati Sangat jelas.
See Translation
Like · Reply · 1 · June 15 at 7:05pm

Sinar Agama Bande Husein Kalissati, Wah kang Bande datang juga nih, terimakasih.
Like · Reply · 15 hrs · Edited

ust Sinar Agama

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

Komentari Bagikan

7 Komentar

46Fahri Ar Ridho, Akmal Askari, dan 44 lainnya

Komentar

Sirozi Paiton nyimak

SukaBalas118 Juni pukul 10:26

Sinar Agama Salam dan terimakasih nukilannya seperti yang saya minta, walaupun bukan ini yang sebenarnya. Yang sebenarnya itu adalah yang pertanyaan dari antum di kolomnya yang ingin penegasan tentang taqiah persatuan. Tapi memang yang ini sudah cukup mewakili sebab pertanyaannya mirip.

Jawaban Tentang Taqiah Persatuan Dalam Buka Puasa:

Saya sudah mengkonfirmasi dengan kantor Rahbar hf tentang taqiah berbuka untuk persatuan itu dan jawaban yang saya pahami maksudnya adalah:

"Tidak boleh taqiah dalam berbuka puasa kecuali kalau karena ketakutan/keamanan saja. Dan yang taqiah keamanan ini juga wajib diqadha' (sebagaimana maklum)."

Jadi, taqiah persatuan dalam berbuka puasa itu tidak boleh dan bisa mengakibatkan kaffarah selain qadha'.

SukaBalas918 Juni pukul 18:27Telah disunting

Bande Husein Kalissati Jawabannya jelas...

SukaBalas218 Juni pukul 19:21

Asep Rahmat Ustadz Sinar Agama.. Syukron atas jawaban yg sangat jelas ini. Bihaqqi Muhammad Wa Ali Muhammad.