Friday, July 15, 2016

on Leave a Comment

Penjelasan Ayat Q.S, 9:19 Tentang Beda orang yang mengurus masjidil Haram dan orang yang beriman serta berjihad dijalan Allah.

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/520220184831691

Bismillah..... Mohon penjelsan ayat inj ustad. ۞ أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ ٱلْحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ كَمَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَجَٰهَدَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ لَا يَسْتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿١٩﴾
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim."
(Q.S.9:19)
via Al-Qur'an Al-Hadi
Download di sini :
DAPATKAN DI GOOGLE PLAY
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Di jaman sebelum Islam, yang memberi minum pada orang haji dan yang membangun dan merawat Masjidu al-Haram adalah orang penting dan terhormat sekali.

2- Setelah mereka masuk Islam, 'Abbas menjadi pemberi minum bagi orang haji dengan menyediakan gentong antara Ka'bah dan sumber air Zamzam. Sementara Syaibah merupakan salah satu pembangun dan perawat Ka'bah.

3- Kedua orang di atas itu saling berbangga diri pada waktu Imam Ali as sedang melewati mereka. Lalu Imam Ali as berkata kepada keduanya bahwa beliau as memiliki sesuatu yang tidak dimiliki keduanya. Mereka bertanya apa gerangan? Imam as menjawab "Berjihad dengan di jalan Allah hingga kalian berdua masuk Islam."

Lalu 'Abbaas marah dan mendatangi Nabi saww mengeluhkan Imam Ali as. Dan seterusnya sampai ayat di atas itu turun. Sebab turunnya ayat yang seperti ini dapat dilihat di berbagai kitab Syi'ah dan Sunni (seperti: Tafsiir Thabari; Tafsiir Tsa'labi; Asbaabu al-Nuzuul karya al-Waahidi; Tafsiir al-Khaazin; Ma'aalimu al-Tanziil karya al-Baghwii; Jaami'u a;-Ushuul Ibnu Atsiir, Tafsiir al-Fakhru al-Raazi; dan lain-lainnya).

4- Dalam ayat di atas dapat diraba sebagai berikut:

a- Perbandingan yang terjadi adalah antara orang beriman plus menolong para jemaah haji dengan memberi mereka minum dan orang beriman plus membangun dan merawat masji paling utama di dunia yaitu Masjidu al-Haram DENGAN orang beriman plus jihad di jalan Allah swt.

b- Ingat, berulang-ulang saya sudah terangkan bahwa jihad ini hanya sebagai defensif dan pembelaan serta penjagaan, bukan penyerangan atau memulai menyerang. Maksimal, kalaulah mau memulai perang, dikala para penguasa suatu negara tidak mengijinkan Islam didakwahkan dan disampaikan secara bebas di negara kekuasaannya. Alhasil, Islam tidak memaksa dan bukan ajaran pemaksaan hingga menyerang suatu kaum yang tidak menerimanya.

c- Berjuang di jalan Allah swt, mesti dengan berbagai keadaannya. Kadang dengan uang, kadang dengan tulisan dan ucapan, kadang dengan hijrah dan kadang dengan pedang atau senjata. Semua itu tergantung keadaan masing-masing.

d- Secara global, menolong orang dan membangun masjid bahkan Ka'bah, tidak bisa dibandingkan dengan jihad di jalan Allah.

e- Kelebihan jihad itu bisa dilihat dari berbagai dimensi, seperti:

e-1- Iman yang dalam/kokoh, baik pada Tuhan atau akhirat. Karena orang yang tidak beriman kokoh, tidak mungkin mau mengorbankan harta dan jiwanya. Sementara menolong orang dan membangun tempat ibadah, tidak memerlukan iman yang kokoh tersebut.

e-2- Fokus yang dilebihkan dalam jihad adalah membantu agama sementara menolong orang dan membangun tempat ibadah tidak perlu pelebihan tersebut. Apalagi menolong orang dan membangun tempat-tempat ibadah, seringnya terjadi tanpa adanya tantangan yang berat dari sosial yang dihadapinnya. Memang, kalau membangun tempat ibadah sudah menjadi pertentangan yang perlu adanya perjuangan, maka dalam hal ini bisa masuk ke dalam jihad di jalan Allah swt.

e-3- Di samping jihad merupakan perjuangan demi agama secara langsung, maka manusia yang diokus oleh jihad untuk ditolong adalah dari dimensi agamanya secara mendasar, baik di dalam kelompok muslimin yang dipertahankan atau kafirin yang akan didakwahi kelak setelah peperangan melawan para pelarang sudah selesai.

Beda dengan menolong orang dari sisi sosial walaupun langsung bersentuhan dengan ibadah seperi haji dan masjid. Sebab hal ini yang dihidupkan adalah manusia dengan minuman, atau membantu menyamankan ibadahnya dengan membangun masjid. Artinya, kedua kelompok yang ditolong, sudah beriman dan dalam keadaan yang aman dari sisi agama dan imannya.

Sementara jihad, baik dalam melakukan pertahanan atau penyerangan pada para pelarang, betul-betul sedang membentengi iman yang terancam dan/atau ingin menghidupkan iman umat yang dijauhkan dari dakwah Islam.

Karena memberi minum dan membangun masjid merupakan pelancaran kehidupan beriman sementara jihad merupakan penghidupan iman dan kemenjagaan terhadap kehidupan imannya itu sendiri, maka jelas keduanya tidak bisa dibandingkan.

e-4- Jihad lebih cenderung pada ikhlash ketimbang memberi minum dan membangun masjid. Sebab yang akan dikorbankan dalam jihad adalah semuanya. Sebab jihad adalah kesiapan mengorbankan segalanya, baik harta, harga diri atau bahkan jiwa.

e-5- Jihad menyumbangkan sesuatu yang bukan hanya berharga dalam kehidupan manusia, melainkan memberikan kehidupannya itu sendiri (setidaknya kesiapannya, sesuai dengan kondisi yang dihadapi). Tapi membantu orang dan membangun masjid hanya mengorbankan harta itupun biasanya tidak semua harta melainkan sebagian kecilnya saja. Wassalam.
SukaBalas128 Mei pukul 9:39

Ali Haidar Al Batuatasy Sukronn Usttad mencerahkan sekali Pemaparannya dari pemaparan diatas yg bisa mengambil sebuah kesimpulan dalam perbandingan Antara kerajaan Saudi sebagai pelayan Para jamaah Haji dan Hizbullah sebagai Pejuang Jihad yg selalu berperang melawan Kafir Zionis..maka Hizbullah masih lebih Baik daripada Kerajaan Saudi....
SukaBalas128 Mei pukul 9:53

Sinar Agama Ali Haidar Al Batuatasy, he he ...kalau membandingkan Saudi dan Hizbullah jelas jauh banget. Sebab Saudi bukan hanya jadi pelayan haji yang tidak amanat hingga jatuh mati ribuan orang berkali-kali, akan tetapi malah menabar teror dan pembantaian di dunia seperti di Iraq, Suriah dan Yaman.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.