Monday, July 18, 2016

on Leave a Comment

Jika ada orang lewat persis di hadapan kita sholat, apakah taklif? apakah menghalanginya dengan tangan?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/954117331368391

Shadra Hasan ke Sinar Agama
2 Juni
Salam.
Jika ada orang lewat persis di hadapan kita sholat, apakah taklif? apakah menghalanginya dengan tangan?
Trims ustadz.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Kewajibannya adalah khusyuk kepada Allah tanpa memperdulikannya.

2- Hukum/hadits tentang membunuh orang yang melewati kita ketika shalat itu, bisa saja datang dari Bani Umayyah yang takut dibunuh seperti Imam Ali as yang dibunuh di mimbar.

3- Para pengikut hadits membunuh itu tidak pernah mengamalkan apa adanya dan selalu menakwil dengan mengarang-ngarang sendiri, yaitu dengan mengganti memukul. Membunuh diganti dengan memukul. Karena itu, sesuai dengan kayakinan mereka sendiri tentang hadits tersebut, maka mereka telah membuat bid'ah baru dalam Islam karena mengganti membunuh dengan memukul.

4- Ketidaksampaihatian mereka atau ketidakberanian mereka membunuh yang melintasi mereka, merupakan dalil bagi problemnya (isykal) hadits tersebut.

5- Dengan semua penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa melewati orang shalat itu sama sekali tidak haram, tidak makruh dan tidak tercela. Dan karena itu pula, maka tidak ada kewajiban apapun bagi yang shalat selain terus berusaha khusyu' kepada Allah swt.

6- Ilustrasi:
Saya sudah pernah menulis ini akan tetapi ingin menulisnya lagi. Cerita ini saya akan tulis sesuai ingatan hingga berupa yaitu:

4930 - 4 - علي بن إبراهيم رفعه، عن محمد بن مسلم قال: دخل أبوحنيفة على أبي عبدالله (عليه السلام) فقال له: رأيت ابنك موسى (عليه السلام) يصلي والناس يمرون بين يديه فلا ينهاهم وفيه ما فيه، فقال أبوعبدالله (عليه السلام): ادعوا لي موسى فدعي فقال له: يابني أن أبا حنيفة يذكر انك كنت تصلي والناس يمرون بين يديك فلم تنههم فقال: نعم ياأبة إن الذي كنت اصلي له كان أقرب إلي منهم يقول الله عزوجل: " ونحن أقرب إليه من حبل الوريد (3) " قال: فضمه أبوعبدالله (عليه السلام) إلى نفسه ثم قال: [يابني] بأبي أنت وامي يامودع الاسرار. وهذا تأديب منه (عليه السلام) لا أنه ترك الفضل (4).

Abu Hanifah mengeluhkan Imam Musa as yang masih kecil kepada Imam Ja'far as karena ketika beliau as shalat tidak mencegah orang-orang yang melintas di depan beliau as. Abu Hanifah berkata kepada Imam Ja'far as:

"Aku melihat anakmu Musa shalat dan orang-orang melintas di hadapannya sementara dia tidak mencegahnya."

Imam Ja'far as menjawab:

"Panggillah anakku Musa."

Setelah didatangkan, beliau as berkata kepada putranya:

"Anakku, Abu Hanifah mengatakan bahwa engkau shalat dan orang-orag melintas di depanmu dan kamu tidak mencegahnya. Mengapa?"

Imam Musa as menjawa:

"Benar ayahku, sesungguhnya yang aku sembah lebih dekat kepadaku dari urat nadiku. Karena Allah berfirman: 'Dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat nadi.'."

Lalu Imam Ja'far as memeluk putranya seraya berkata:

"Wahai anakku, sungguh engkau adalah tempat menyimpat rahasia-rahasia (ilmu) demi ayah dan ibuku."

Juga ada riwayat lain seperti ini:

19 ـ عنه عليه السّلام : كانَ الحَسَنُ بنُ عَليِّ بنِ أبي طالِبٍ عليهما السّلام يُصَلّي ، فَمَرَّ بَينَ يَدَيهِ رَجُلٌ فَنَهاهُ بَعضُ جُلَسائِهِ ، فَلَمَّا انصَرَفَ مِن صَلاتِهِ قالَ لَهُ : لِمَ نَهَيتَ الرَّجُلَ ؟ قالَ : يَابنَ رَسولِ اللهِ ، حَظَرَ فيما بَينَكَ وبَينَ المِحرابِ ، فَقالَ : وَيحَكَ ! إنَّ اللهَ عَزَّوجَلَّ أقرَبُ إلَيَّ مِن أن يَحظُرَ فيما بَيني وبَينَهُ أحَدٌ[23] .

Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib melakukan shalat lalu ada orang-orang yang ingin menlintasi di depan beliau as. Lalu orang-orang yang di dekat Imam berusaha mencegah mereka yang mau melintas. Setelah Imam selesai shalat bertanya kepada mereka yang menghalangi:

"Mengapa kamu menghalangi orang yang mau melintas."

Dia menjawab:

"Wahai putra Rasulullah, menghalangimu dari mihrab (yang disujudi)."

Imam berkata:

"Apa yang kamu katakan ini. Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Agung lebih dekat kepadaku dari sesiapapun yang ingin menghalangiku dariNya."

KARENA ITU, maka kewajiban kita hanyalah khusyuk kepada Alllah swt manakala shalat dan kalau terjadi sesuatu di sekitaran kita, maka kita mesti melepaskannya dari perhatian kita dan segera kembali kepada kekhusyukan kepada Allah swt.
Lihat Terjemahan
SukaBalas13 Juni pukul 16:43



0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.