Monday, July 25, 2016

on Leave a Comment

FIQIH CARA BERTOBAT DARI DOSA MASA LALU

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/958704710909653

Salam ustads, saya merasa berdosa pada seseorang , yg mana sekian lama masih teringat terus, kenakalan waktu umur belasan thn itu terbayang terus sampai sekarang, saya pernah prrgi menjumpai orang nya , berencana mau minta maaf dan sujud dikakinyapun akan saya lakukan ,tapi dianya sudah meninggal, kejadiannya 48 thn yg lalu,begitulah ustads , bagai mana caranya saya bisa mendapatkan maaf darinya? , sedang kampungnya sangat jauh dari tempatku sekarang, sukron
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Kalau gangguan antum itu berupa harta benda, maka berikan harta teresbut kepada ahli warisnya.

2- Kalau berupa pemburukan harga diri dan nama, kembalikan dengan meralat pada siapa saja antum telah memburukkannya.

3- Kalau berupa pemerkosaan, maka bayarlah kaffarahnya dan berikan pada ahli warisnya.

4- Kalau berupa pemukulan, pelukaan dan semacamnya, maka bayarlah diahnya dan serahkan pada ahli warisnya.

5- Kalau yang lain-lain, maka sering-seringlah memintakan ampunan untuknya, menghadiahi amal-amal kebaikan baik ibadah murni atau ibadah sosial. Begitu pula pada keempat poin di atas, sangat baik dan sangat dianjurkan untuk menyertainya dengan hal-hal tersebut.

6- Catatan: Kalau memberikan hak-hak yang mesti dibayar kepada Ahli warisnya, tidak harus menjelaskan jenis kejahatannya. Cukup menyerahkan haknya saja dan mengatakan bahwa harta tersebut milik almarhum/almarhumah.

Sering kita mendengar atau ingat pada anjuran Imam Ali as yang kurang lebih berbunyi seperti dan semakna ini:

"Jauhi dosa, karena bertaubat itu lebih berat dari menjauhi dosa."

Atau:

"Jauhi dosa karena menjauhi dosa lebih ringan dari bertaubat."

Semoga kita selalu taat pada Allah swt dan kalaulah terjatuh, tidak putus asa untuk memperbaiki dan menutupinya dengan taubat yang benar, amin. Wassalam.
SukaBalas110 Juni pukul 9:50

Adlimi Lamsuan Terima kasih ustads

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.