Sunday, June 5, 2016

on Leave a Comment

Pengertian wudu Jabiroh dan tatacaranya (Wudu bagi yang terluka)

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=940312809415510&id=207119789401486#

Salam.
Di fikih pemula tertulis tentang wudlu jabiroh
1. Seseorang yang memiliki luka pada anggota wudunya, jika dia mampu berwudu secara normal, maka dia harus berwudu secara normal. Misalnya:
a. Permukaan luka terbuka dan air tidak berbahaya baginya.
b. Permukaan luka tertutup akan tetapi bisa dibuka dan air tidak berbahaya baginya.
2. Jika luka berada pada wajah dan tangan, dan per-mukaan luka terbuka dan air berbahaya baginya,* maka membasuh sekitarnya sudah cukup.
3. Jika luka atau pecah di kepala bagian depan atau di punggung kaki (anggota usapan) dan permukaannya terbuka; jika tidak bisa diusap, maka letakkan kain yang suci di atasnya dan usaplah permukaan kain tersebut dengan air wudu yang tersisa di tangan.
Pertanyaannya :
Di nomor 2 saya agak bingung. Kenapa tidak disuruh meletakkan jabiroh (perban) diatas luka terbuka itu dan membasuh diatas perban itu ? Khan tidak membahayakan kalau hanya membasuh diatas perban itu ? Kenapa disuruh hanya membasuh disekitar luka saja ? Tolong penjelasannya.
Syukron
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Kalau antum membacanya hanya sebatas yang antum nukilkan itu, sudah pasti akan bingung. Bukankah nukilan berikut ini yang benar? :

Definisi Jabiroh
Obat yang dibubuhkan di atas luka dan pembalut yangmembalutnya disebut dengan jabiroh.

1. Seseorang yang memiliki luka pada anggota wudunya, jika dia mampu berwudu secara normal, maka dia harus berwudu secara normal.1 Misalnya:

a. Permukaan luka terbuka dan air tidak berbahaya baginya.

b. Permukaan luka tertutup akan tetapi bisa dibuka dan air tidak berbahaya baginya.

2. Jika luka berada pada wajah dan tangan, dan per-mukaan luka terbuka dan air berbahaya baginya,* maka membasuh sekitarnya sudah cukup.2

3. Jika luka atau pecah di kepala bagian depan atau di punggung kaki (anggota usapan) dan permukaannya terbuka; jika tidak bisa diusap, maka letakkan kain yang suci di atasnya dan usaplah permukaan kain tersebut dengan air wudu yang tersisa di tangan.3*

Cara Wudu Jabiroh
Dalam wudu jabiroh, basuhlah atau usaplah secara normal anggota-anggota basuhan dan usapan yang bisa dibasuh dan diusap. Jika tidak memungkinkan, maka usaplah jabiroh dengan tangan yang basah.

Sinar Agama Mirip dengan orang yang mengatakan bahwa ada ayat di Qur an (QS: 107:4) yang berbunyi:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

"Maka neraka bagi orang-orang yang shalat."

Lalu tidak menyebut ayat berikutnya atau ayat sebelumnya.
Lihat Terjemahan
SukaBalas110 Mei pukul 0:58

Orlando Banderas Oya, cuma saya heran aja sih, kenapa ada cara wudlu jabiroh dengan dibalut sementara ada keterangan diatas dengan hanya membasuh disekitarnya. Mungkin maksudnya untuk luka yang tidak bisa diperban.

Sinar Agama Kapan saja antum membaca suatu masalah sepotong-potong, maka walaupun ayat pun, antum akan selalu bingung. Kadang ada ilmu yang kalau tidak dibaca seluruh kitabnya, tidak akan dipahami secara benar. Apalagi kalau dalam satu topik dan paragraf yang saling beriringan.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.