Wednesday, May 11, 2016

on Leave a Comment

Mohon konfirmasi tentang bolehnya membakar kertas bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an.

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=919477018165756&id=207119789401486


Salam.
Ustadz, saya mau minta konfirmasi tentang bolehnya membakar kertas bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an.
Ini artikel yg saya dapat.
Seluruh Marja Agung Taklid tidak membenarkan membakar kertas yang bertuliskan ayat-ayat suci al-Quran. (Tabrizi, Istifta’at, Pertanyaan 1953; Ayatullah Agung Khamenei, Ajwibah, Pertanyaan 165; Ayatullah Agung Makarim Syirazi, Istifta’at, jld. 1, Pertanyaan 81; Shafi, Jami’ al-Ahkam, jld. 1, Pertanyaan 57).
Adapun Imam Khomeini, beliau menyatakan dan memfatwakan berdasarkan prinsip kehati-hatian (ihtiyath wajib) supaya tidak lakukan pembakaran yang dimaksud. (Istifta’at Imam Khomeini Rah, jld. 1, Masalah 312)
Afwan, Ustadz sebelumnya bilang bahwa membakar kertas bertulisan ayat-ayat Al-Qur'an kalau tidak niat menghinakan itu boleh dengan catatan karbonnya dihancurkan karena masih ada tulisannya.
Sementara di fatwa Imam Khomeini di atas, secara ikhtiyat wajib tidak diperbolehkan. Boleh tahu apa isi tukilan fatwa Imam Khomeini di Istifta’at Imam Khomeini Rah, jld. 1, Masalah 312 ?
Syukron Ustadz.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Ini nukilan dari tiga alamat fatwa yang dimaksudkan (yang satu lagi saya tidak mencarinya karena saya pikir sudah cukup):

a- Ini yang fawa Imam Khumaini ra:

س 312: در بعضى از شهرستانها، كوپنهاى باطل‌شدۀ خواروبار كه بيشترشان آرم جمهورى اسلامى و يا آيۀ قرآن بر روى آنها مى‌باشد، سوزانده مى‌شود، آيا اين كار شرعا جايز است يا نه؟

ج- بنابر احتياط از سوزاندن اجتناب نمايند.

Jawab: "Hati-hati hendaknya menjauhi pembakaran (ayat-ayat)."

b- Ini yang fatwa Rahbar hf:

س 165: راههاى شرعى محو كردن اسماء مبارك و آيات قرآنى هنگام نياز كدامند؟ سوزاندن اوراقى كه در آن اسم جلاله و آيات قرآنى نوشته شده است، هنگام ضرورت براى حفظ اسرار چه حكمى دارد؟

ج: دفن آنها در خاك و يا تبديل آنها به خمير به وسيله آب اشكال ندارد. ولى جواز سوزاندن آنها مشكل است و اگر بى‌احترامى محسوب شود، جايز نيست، مگر در صورتى كه اضطرار اقتضا كند و جدا كردن آيات قرآنى و نامهاى مبارك امكان نداشته باشد.

Jawab: "Menguburkan mereka (kertas-kertas beruliskan ayat) atau merubahnya menjadi adonan dengan mencampurkan air, tidak masalah. Akan tetapi kebolehan membakarnya bermasalah, dan kalau terhitung penghinaan, maka tidak boleh, kecuali kalau darurat menuntutnya dan tidak mungkin memisahkan ayat dan nama-nama sucinya."

c- Ini yang fatwa Ayt Makaarim hf:

ج:2
سؤال 81 ـ آيا سوزانيدن آيات قرآن و اسامى مباركه ائمّه معصومين(عليهم السلام) كه در روزنامه هاست جايز مى باشد؟

جواب: جايز نيست; براى محو آنها راههاى صحيحى وجود دارد كه قبلاً اشاره كرده ايم.

Jawab: "Tidak boleh (membakar ayat). Untuk melenyapkan mereka (ayat-ayat) ada cara yang benar sebagaimana sebelumnya sudah dijelaskan."

2- Dengan nukilan di atas, maka masalah ini sudah jelas adanya hingga kita keluar dari keragu-raguan tentang hukumnya. Hal itu karena saya sewaktu mencarinya, belum ketemu hingga mencukupkan penjelasannya dari seorang ulama yang saya tanyai. Walau demikian maka saya juga memberatkan pembakaran tersebut sesuai dengan ulama yang saya ruju' itu dan sesuai anjuran beliau juga mestilah karbonnya diremas-remas hingga tulisannya benar-benar hilang.

Dengan nukilan di atas maka jelas bahwa:

a- Menurut Imam Khumaini ra, adalah ihtiyath wajib untuk tidak membakar ayat.

Bagi yang taqlid ke Imam ra, bisa melakukan fatwa tersebut (tidak membakar) atau merujuk ke fatwa marja' lain yang memiliki fatwa.

b- Menurut Rahbar hf, kebolehan membakar ayat adalah bermasalah. "Bermasalah" atau "Musykil" ini biasanya dalam fatwa diartikan tidak memiliki fatwa. Karena itu bisa merujuk ke marja' lain, kalau mau mencari yang membolehkan. Jadi, bagi yang taqlid Rahbar hf, tidak boleh membakar ayat karena kebolehannya "bermasalah". Artinya, sekalipun fatwa beliau hf belum putus/qath'ii/pasti tentang ketidakbolehannya, akan tetapi kewajiban yang taqlid pada beliau hf adalah tidak melakukannya, atau pindah ke marja' lain kalau mau mencari pembolehannya seandainya ada yang membolehkan.

Tapi kalau terhitung menghinakan, maka fatwa beliau hf qath'ii, yaitu tidak boleh (haram). Itupun kalau tidak darurat. Kalau darurat dalam membakarnya dan tidak mungkin memisahkan ayat-ayat dan nama-nama sucinya, maka dibolehkan.

c- Menurut Ayt Makaarim hf, maka jelas fatwa beliau hf qath'ii/pasti, yaitu tidak boleh.

3- Sebagaimana sudah sering dianjurkan, maka menguburkan atau memendamkan ayat-ayat yang sudah tidak terpakai atau nama-nama suci, adalah jalan yang paling selamat. Wassalam.
Lihat Terjemahan

Orlando Banderas Syukron Ustadz tukilannya. Sebelumnya saya mengira Ustadz membolehkan membakar dari fatwa Imam Khomeini yang membolehkan ternyata tidak boleh juga. Syukron. Jazakallah khoiron katsiro

Sinar Agama Orlando Banderas, menukilkan fatwa mesti lengkap. Imam Khumaini ra tidak membolehkan secara ihtiyath wujubi. Ini jangan terkurangi. Sebab beda jauh dengan hanya mengatakan "tidak membolehkan".

Orlando Banderas Ok, syukron Ustadz pencerahannya.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.