Friday, May 27, 2016

on Leave a Comment

Lingkungan saya benci syiah, apa yang harus saya lakukan memproklamirkan ke syiahan saya atau bertaqiyah saja tanpa seorangpun tahu..


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=929864813793643&id=207119789401486

assalamu alaikum ustads. semoga rahmat dan hidayah Allah tercurah u ustads dan kami sekalian. mau brtanya nih ustads. 1. apakah dalam membaca zikir wajib di rukun2 sholat yang lain seperti pada sujud, rukuk, atau tahiyat juga harus membacanya dengan suara nafas seperti pada pembacaaan surah pada sholat dhuhur dan ashar atau pada ramat 2 trakhr isya dan 1 trkhr magrib?
2. saya sempat merasa sangat sakit hati ustads karena lantaran perkataan seseorang tentang syiah yg menurutnya adalah agama yahudi dn menjelek2kn Imam Khomeini r.a. dalam hati saya menggerutu ustads bahkan hampir saja mengutuk. sy pun tak berani angkat bicara dan membela karena di t4 ku syiah mulai semakin dibenci dan ptopagandanya juga semakin besar setiap harinya. hmm entahlah apa yg hrus kulakukan ustads. sy trkadang bangga mngaku syiah tp juga kadang bertakiyah karena takut. sebebarnya saya mengalama dilema ustasd apakah saya harus proklamirkan kesyiahanku atau bertakiyah saja tanpa seorang pun tahu di t4 ku.
3. saya pernah membaca sebuah referensi sejarah yg menyatakan kemungkinan Imam Ali As sempat datang berdakwah ke Indonesia pada era kenabian Muhammad Saw. hal itu dibuktikan dengan beberapa artefak yg ad di nusantara. apakah ini benar ustads?
4. oh ya ustads.. di negara kita jan sudah jelas provokator kebencian terhadap syiah adalah wahabi.. di t4 ku sendiri wahabi ini memiliki prilaku yg sangat baik sebenarnya dalam keseharian mereka tp jika sdh berurusan dengan masalah syiah mereka menjadi sangat keras dan beringas bahkan siap membunuh. mnurut ustads bagaimanakah menghadapi mereka. berdiskusi saja mereka tdk mau, doktrin di kepala mereka sdh sangat kuat. saya sendiri punya hub baik pada mereka karena dlu bagian dr mereka tp entahlah bagaimana jika mereka tahu akan bereaksi bagaimana.
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Yang diatur suara tidak suaranya bacaan shalat, hanya pada bacaan yang berdiri seperti fatihah, surat dan dzikir arba'ah (dzikir yang empat). Sedang selainnya boleh bersuara atau dengan suara nafas. Dan aturan bacaan yang dilakukan berdiri di rakaat ke tiga atau empat, maka semuanya wajib dilakukan dengan suara nafas terangah (tidak boleh hanya komat kamit saja sekalipun tidak boleh juga keluar substansi suaranya yang dengannya bisa dibedakan suara satu orang dengan suara orang lainnya) seperti yang sudah sering dijelaskan.

2- Tidak usah banyak dipikirkan. Berhati-hati itu lebih baik. Yang penting jaga ibadahnya jangan sampai salah fiqihnya, baik fiqih normal atau fiqih taqiahnya. Semoga Tuhan segera memberikan kelapangan kepada kebenaran Islam hakiki yang dibawa Ahlulbait yang makshum ini, dan semoga antum dan semua teman-teman selalu dalam dekapan hidayah dan ridhaNya, amin.

3- Bisa saja benar, mungkin juga Imam Ja'far as. Tapi sangat sulit membuktikannya dengan refrensi yang akurat. Karena itu tidak usah banyak dipikirkan. Yang mesti dipikirkan adalah kewajiban keseharian kita, baik akidah atau fiqihnya, harus segera mendapatkan kepastian dalam kebenaran pemahamannya. Serta fokus pada amal taqwa.

4- Karena Tuhan sudah berjanji atau mengabarkan kepada kita secara pasti bahwa agamaNya yang hakiki akan menguasai alam ini (QS: 9:33; 48:28; 61:9) maka sudah pasti akan ada proses ke arah kemenangan tersebut. Karena itu, maka sudah pasti alam ini akan mengalami perubahan secara terus menerus ke arah Islam hakiki tersebut. Jadi, antum tidak perlu khawatir walau harus terus melakukan kewaspadaan. Artinya mereka itu di waktu yang insyaaAllah tidak akan terlalu lama, akan mendapatkan penjelasan tentang kehakikian Islam yang dibawa Ahlulbait as. Memang kita semua punya tugas untuk menyebarkan dan mengenalkan Islam hakiki ini, akan tetapi karena tempat antum mungkin memiliki ciri tersendiri, maka berhati-hati itu lebih baik. Saya juga tidak dapat pastikan sikap apa yang mesti diambil. Akan tetapi secara global, selalu berhati-hati, adalah lebih baik. Karena para Imam Makshum as tidak ingin melihat syi'ah dan pengikut mereka as berada dalam derita. Wassalam.

Arifuddin Syam terima kasih ustads atas arahan dan motivasinya. sangat beruntung berkenalan dengan ustads. walau tanpa bertatap wajah tp dengan perkataan usatds dengan tulisan sy sangat yakin ustads adalah org yg baik. semoga selalu dirahamati sekeluarga. aamin. allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ali Muhammad. salam sejahtera bagi Nabi dan ahlulbaitnya, jalan satu2nya menuju ke kharibaan Allah Azza Wa Jahlah.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.