Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=935286513251473&id=207119789401486
Salam. Istadz mau tanya
1. Di istiftaat Rahbar tertulis
Kalimat "Maaliki" yang terdapat pada ayat mulia "Maaliki yaumi ad-diin" kadangkala diucapkan pula dengan "Maliki", dan membacanya dengan kedua cara tersebut dalam shalat, secara ihtiyath tidaklah bermasalah. (Ajwibah al-Istifta'at, no. 463)
1. Di istiftaat Rahbar tertulis
Kalimat "Maaliki" yang terdapat pada ayat mulia "Maaliki yaumi ad-diin" kadangkala diucapkan pula dengan "Maliki", dan membacanya dengan kedua cara tersebut dalam shalat, secara ihtiyath tidaklah bermasalah. (Ajwibah al-Istifta'at, no. 463)
Pertanyaannya :
1.a. Apakah berarti Imam sholat yg membaca Maliki tidak bermasalah ?
1.b. Ataukah memang ada 2 cara pembacaan di sholat , bisa Maaliki atau Maliki spt sholat sendiri ?
1.a. Apakah berarti Imam sholat yg membaca Maliki tidak bermasalah ?
1.b. Ataukah memang ada 2 cara pembacaan di sholat , bisa Maaliki atau Maliki spt sholat sendiri ?
2. Istiftaat Rahbar
Ketika tengah berada dalam safar atau perjalanan, shalat-shalat nafilah untuk shalat Dhuhur dan Asar ditiadakan, dan tidak boleh dilakukan. (Istifta' dari Kantor Rahbar, Bab Shalat, masalah 167)
Ketika tengah berada dalam safar atau perjalanan, shalat-shalat nafilah untuk shalat Dhuhur dan Asar ditiadakan, dan tidak boleh dilakukan. (Istifta' dari Kantor Rahbar, Bab Shalat, masalah 167)
Pertanyaannya :
2.a. Apakah ketika safar, kita tidak boleh sholat nafilah dzuhur ashar (sholat rawatib) ?
2.b. Dan boleh untuk sholat nafilah (rawatib) subuh magrib isya ?
2.a. Apakah ketika safar, kita tidak boleh sholat nafilah dzuhur ashar (sholat rawatib) ?
2.b. Dan boleh untuk sholat nafilah (rawatib) subuh magrib isya ?
Syukron
0 comments:
Post a Comment