Wednesday, May 4, 2016

on Leave a Comment

Bismillaah: Hari Syahid Imam Musa Al-Kaazhim as

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=936762766437181&id=207119789401486


Bismillaah: Hari Syahid Imam Musa Al-Kaazhim as
Ikut mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kesyahidan Imam Musa Al-Kaazhim as yang dibunuh khalifah Harun al-Rasyiid setelah dipenjara bertahun-tahun pada tanggal 25 Rajab 183 Hijriah, kepada kanjeng Nabi saww, kepada Ahlulbait as terutama Imam Ali Al-Ridhaa as dan Imam Mahdi ajf, kepada seluruh ulama dan maraaji' terutama Rahbar tercinta Imam Ali Khamenei hf, kepada seluruh mukminin dan mukminat terutama teman-teman facebook.
Semoga duka kita ini dapat menjadi pelepas diri (baraa-ah) dari orang-orang yang menzhalimi Ahlulbait as sementara Ahlulbait as itu merupakan salah satu titipan berat (tsiql) Nabi saww dari dua titipan berat (tsiqlain) beliau saww, dan menjadi perekat diri kita semua hingga tidak terpisahkan dengan mereka para maksumin as, amin.
Suka
Komentari
13 komentar
Komentar

Bagaskara Poetra ISIS menyerang para peziarah Imam Musa as...

Sundari Sastrareja
السلام عليك يا باب الحوائج موسىٰ بن جعفر الكاظم عليه السلام
Lihat Terjemahan

Akmal Askari Allahumma Shalli ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ajjal farajahum

Fatimah M. Israq Salam atas syahidanmu ya Imam Musa ;(

Yunk Allahuma shalli ala Muhammad waali Muhammad.

Suko Putri Allohuma sholi ala Muhammad wa ali Muhammad

Hidayat Constantian Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa Aali Muhammad wa 'ajjil farajahum

Andika Allahumma Shalli ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ajjal farajahum

Adi Sufardi Rifai apa buktinya khalifah harun ar rasyid r.hum membunuh musa al kazim r.hum?Lihat Terjemahan

Adi Sufardi Rifai lalu kenapa keturunan dari mereka berdua ummu fadhl binti alma'mun binti harun arrasyid dan ali ar ridha bin musa al kadzim menikah? kalau memang tak saling menyukai

Sinar Agama Adi Sufardi Rifai, sudah biasa kalau di masyarakat Sunni hal-hal seperti ini kurang diceritakan di masyarakat. Wafat Nabi saww saja tidak pernah diperingati. Sebab kalau hal itu dibicarakan di masyarakat, maka akan membuat heboh. Padahal sejarahnya ada di kitab-kitab Sunni sendiri. Misalnya Nabi saww dikatakan telah mengigau atau meracau, di hadits Shahih Bukhari dan Muslim. Ok, kita kembali kepada masalah Imam Musa as yang dibunuh Harus al-Rasyid. Saya nukilkan dari kita sejarah Sunni, yaitu:

a- Taariikh Ya'quubi, 1/278:

وفاة موسى بن جعفر
وتوفي موسى بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب وأمه أم ولد، يقال لها حمدة سنة 183، وسنة ثمان وخمسون سنة وكان ببغداد في حبس الرشيد قبل السندي بن شاهك فأحضر مسروراً الخادم وأحضر القواد والكتاب والهاشميين والقضاة ومن حضر ببغداد من الطالبيين، ثم كشف عن وجهه، فقال لهم: أتعرفون هذا؟ قالوا: نعرفه حق معرفته، هذا موسى بن جعفر. فقال هارون: أ ترون أن به أثرا وما يدل على اغتيال؟ قالوا: لا! ثم غسل وكفن وأخرج ودفن في مقابر قريش في الجانب الغربي.

Wafat Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang ibunya Ummu Walad dan dipanggil dengan Hamdah, pada tahun 183 pada usian 58 tahun, di Baghdad di dalam penjara Harun al-Rasyiid di penjara yang dijaga Sanadi bin Syaahiq. Lalu dia (Harusn) menghadirkan dengan gembira pembantu-pembantunya, juru tulisnya dan orang-orang Hasyimi dan para hakim dan siapa-siapa saja orang-orang revolusioner (atau anak keturunan Abu Thalib), lalu membuka penutup wajahnya (Imam Musa as) seraya berkata kepada hadirin yang ada:

"Tahukah kalian siapa ini?"

Mereka menjawab: "Kami tahu/kenal sebenar-benar pengenalan. Dia adalah Musa bin Ja'far."

Harun berkata:

"Apakah kalian melihat tanda-tanda bahwa dia dibunuh?"

Mereka menjawab: "Tidak."

Lalu dia dimandikan, dikafani dan dikuburkan di pekuburan Quraisy di sebelah barat kota.

Catatan Riwayat:

- Dalam riwayat di atas dikatkaan bahwa Imam Musa as wafat selagi di dalam penjara Harun al-Rasyiid.

- Mengapa cucu Nabi saww dan Ahlulbait Nabi saww ini dipenjara. Apa salahnya?

- Mengapa pada hari kewafatan Imam Musa as, Harun perlu repot-repot membawa semua pembantu-pembantunya dan tokoh-tokoh kota untuk menyaksikan jasad Imam Musa as dan membuktikannya HANYA dengan membuka tutup wajahnya dan tidak membuka penutup seluruh tubuhnya?

b- Taariikh Muruuju al-Dzahab, 2/6:

موت موسى بن جعفر الطالبي
وقبض موسى بن جعفربن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن ابي طالب ببغداد مسموماً، لخمس عشرة سنة خلت من ملك الرشيد، سنة ست وثمانين ومائة، وهو ابن أربع وخمسين سنة

Wafwanya Musa bin Ja'far al-Thaalibi (revolusioner).
Dan wafatlah Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib di Baghdad dengan DIRACUN, pada waktu 15 tahun berlangsung pemerintahan Harun al-Rasyiid, pada tahun 186 HQ, dalam usia 54 tahun.

Catatan Riwayat:

- Di riwayat ini jelas dan tegas dikatakan bahwa Imam Musa as wafat diracun.

- Kalau digabung dengan riwayat sebelumnya, maka dengan melihat sebegitu mementingkannya Harun Rasyid untuk membuktikan dirinya bukan pembunuh Imam Musa as, sampai-sampai membawa semua tokoh untuk menyaksikan wajah Imam Musa as agar tidak terbukti bahwa dia telah membunuh Imam Musa as.

- Pembuktian dengan hanya membuka penutup wajah, bukan otopsi atau pemeriksaan ahli medis, betul-betul tidak terbayang kalau akan dilakukan orang yang sehat akal.

- Pembuktian dengan memperlihatkan wajah yang meninggal, maka sama sekali tidak akan bisa membuka tabir bukti-bukti yang ada pada seluruh tubuh.

- Ketika membunuh seseorang dengan racun, lalu mulut dan wajahnya dibersihkan, kemudian ditunjukkan ke orang lain, maka jelas tidak akan tampak.

- Penyatuan dua riwayat itu, sangat mudah dipahami bahwa apa yang diriwayatkan oleh Muruuju al-Dzahab ini bukan hanya tidak bisa disangkal dengan perawian pertama, melainkan telah didukungnya walau terlihat riwayat pertama ingin menguburkan pembunuhan Harun Rasyid terhadap Imam Musa as.

c- Imam Ridha as itu bukan kawin dengan cucu Harun Rasyid, akan tetapi ditangkap di Madinah dan dibawa ke Thus (Masyhad sekarang). Dan supaya Makmun bin Harun Rasyid aman dari kebangkitan pengikut Ahlulbait as, maka dia memaksa Imam Ridha bukan hanya kawin dengan anaknya, melainkan dijadikan putra mahkotanya. Tapi setelah aman dia meracuni Imam Ridha as dan tahta diteruskan oleh keturunan berikutnya dari Bani Abbas.

d- Tambahan:
Yang dibunuh di masa pemerintahan Bani Abbas itu bukan hanya Imam Musa as dan Imam Ridha, akan tetapi semua imam sampai Imam Hasan al-'Askari imam ke sebelas dan ayah Imam Mahdi as. Begitu pula para keturunan Nabi saww yang lain. Sejarahnya banyak sekali di kitab-kitab Sunni. Begitu pula tentang dibunuhnya para Imam dari Imam Muhammad al-Baqir as ke atas, oleh pemerintahan Bani Umayyah dimana yang terbesarnya peristiwa pembantaian Imam Husain as di Karbala. Imam-imam lainnya diracun oleh Bani Umayyah dari Imam Hasan as, Imam Ali Zainau al-'Aabidin as dan Imam Muhammad al-Baaqir as, sebelum kemudian imam-imam berikutnya dibunuhi oleh pemerintahan Bani Abbas.

Praktis hanya Imam Ali bin Abi Thalib as yang dibunuh Khawarij, selainnya separuh dibunuh kekhalifaan Bani Umayyah dan sisanya oleh kekhalifaan Bani Abbas.
Lihat Terjemahan

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.