Bismillaah: Hari Bi'tsah atau Pengangkatan Nabi saww.
Ikut mengucapkan selamat penuh berkah dan kesyukuran atas pengangkatan kenabian kanjeng Nabi saww pada hari seperti hari ini tanggal 27 Rajab 13 tahun sebelum Hijrah, kepada kanjeng Nabi saww sendiri, kepada Ahlulbait as terutama Hdh Faathimah as, Imam Ali as dan Imam Mahdi as, kepada seluruh ulama dan maraaji' terutama Rahbar tercinta hf, kepada seluruh mukminin dan mukminat terutama teman-teman facebook.
Semoga rasa bahagia kita ini benar-benar merupakan tanda bagi keimanan hakiki kita, pemicu kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah swt, Nabi saww dan Ahlulbait as, dan penyebab turunnya hidayah, ampunan serta keridhaan Allah swt, syafaat Nabi saww dan Ahlulbait as, di dunia ini, di kubur dan di akhirat kelak, amin.
===== Kebangkitan =====
Makkah lelap terdekap malam
Menggigil dingin tanpa pelukan
Beribu-ribu mata rapat terpejam
Dingin, dingin... mematikan
Menggigil dingin tanpa pelukan
Beribu-ribu mata rapat terpejam
Dingin, dingin... mematikan
Hancurnya Abrahah tak mampu hangatkan
Bebatuan neraka tak mampu panaskan
Dekret Abu Thalib (ra) tak mampu ingatkan
Fitrah mati ditindih kearcaan
Bebatuan neraka tak mampu panaskan
Dekret Abu Thalib (ra) tak mampu ingatkan
Fitrah mati ditindih kearcaan
Di langit Ibrahim (as) dan Ismail (as) sesenggukan
Di bumi Abu Thalib (ra) dan Muhammad (saww) bertangisan
Lihat Ka'bah tak lagi dihuni Tuhan
Lihat Ka'bah t'lah dipenuhi tuhan-tuhan
Di bumi Abu Thalib (ra) dan Muhammad (saww) bertangisan
Lihat Ka'bah tak lagi dihuni Tuhan
Lihat Ka'bah t'lah dipenuhi tuhan-tuhan
Makkah terus larut dalam kelam
Makkah terus hanyut dalam hitam
S'makin lama sunyi s'makin mencekam
S'makin lama dingin s'makin mencengkram
Makkah terus hanyut dalam hitam
S'makin lama sunyi s'makin mencekam
S'makin lama dingin s'makin mencengkram
Abu Thalib (ra) terus hujamkan kampak Ibrahimi (as)
Hancurkan bebatuan dalam jiwa insani
Jeritkan tauhid bahkan di perkawinan Nabi (saww)
Tapi Makkah tetap saja mati, tetap saja mati
Hancurkan bebatuan dalam jiwa insani
Jeritkan tauhid bahkan di perkawinan Nabi (saww)
Tapi Makkah tetap saja mati, tetap saja mati
Nabi (saww) terisak menyendiri
Tak sanggup melihat yang terjadi
Menepi dalam Hiraa', menyepi
HIdupkan api unggun Ilahi
Tak sanggup melihat yang terjadi
Menepi dalam Hiraa', menyepi
HIdupkan api unggun Ilahi
Hujan air mata banjiri sepi
Hiraa' terendam air mata suci
Isak-isak tajam meluncur tinggi
Ratapan Nabi (saww) tak terhalangi
Hiraa' terendam air mata suci
Isak-isak tajam meluncur tinggi
Ratapan Nabi (saww) tak terhalangi
Nabi (saww) menepi berkali-kali
Nabi (saww) menyepi berulang kali
Khadijah (ra) dan Ali (as) setia hantari
Seteguk air dan sepotong roti
Nabi (saww) menyepi berulang kali
Khadijah (ra) dan Ali (as) setia hantari
Seteguk air dan sepotong roti
Nabi (saww) terus mengisak Ilahi
Tambatkan hati lepaskan diri
Para malaikat tercekam sepi
Terkesima munajat Nabi (saww)
Tambatkan hati lepaskan diri
Para malaikat tercekam sepi
Terkesima munajat Nabi (saww)
Akhirnya langitpun tergetar
Oleh ledakan 'Arsy yang menggelegar
Jutaan galaxi cahaya menebar
Siap sucikan Ka'bah dan Altar
Oleh ledakan 'Arsy yang menggelegar
Jutaan galaxi cahaya menebar
Siap sucikan Ka'bah dan Altar
Jibril (as) menyeruak dalam sepi
Sapa Nabi (saww) dalam sunyi
Bacalah wahai kekasih Ilahi
Dengan Nama Tuhanmu yang menciptai
Sapa Nabi (saww) dalam sunyi
Bacalah wahai kekasih Ilahi
Dengan Nama Tuhanmu yang menciptai
Yakni bangkitkan ilmu dan aplikasi
Sebagai pesan Tuhan Maha Suci
Pada Nabi (saww) dan umat ini
Sampai kelak datangnya Mahdi (as)
Sebagai pesan Tuhan Maha Suci
Pada Nabi (saww) dan umat ini
Sampai kelak datangnya Mahdi (as)
Setelah Nabi (saww) dipimpin Ali (as)
Dari Ali (as) tuju Hasan (as) dan Husaini (as)
Lanjut terus ke Ali (as) lagi
Kemudian ke Baqir (as) dan Ja'fari (as)
Dilanjut Musa (as) dan Ridha Ali (as)
Sebelum diwarisi Taqi (as) dan Naqi (as)
Dua belaspun ditutup Hasan (as) dan Mahdi (as)
Dari Ali (as) tuju Hasan (as) dan Husaini (as)
Lanjut terus ke Ali (as) lagi
Kemudian ke Baqir (as) dan Ja'fari (as)
Dilanjut Musa (as) dan Ridha Ali (as)
Sebelum diwarisi Taqi (as) dan Naqi (as)
Dua belaspun ditutup Hasan (as) dan Mahdi (as)
Catatan: Dalam kurung () tidak dibaca kecuali di hati saja supaya bait-baitnya tidak terlalu keluar dari timbangan puisi. Wassalam. (5-5-2016)
0 comments:
Post a Comment