Wednesday, May 11, 2016

on Leave a Comment

Apakah Marxisme yang diusung oleh Karl Marx itu sama dengan komunisme ustad?

Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/985649608151612


Salam
Apakah Marxisme yang diusung oleh Karl Marx itu sama dengan komunisme ustad?
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Seingatku saya sudah pernah menjelaskan tentang hal ini. Jawaban ringkasku adalah:

1- Iya sama persis. Dan memang komunis itu adalah marxisme itu.

2- Secara global marxisme atau komunisme itu tidak mempercayai wujud non materi, seperti ruh, malaikat dan Tuhan.

3- Alasannya karena apapun yang bisa diyakini keberadaannya kalau sudah terbukti di medan eksperimen. Nah, karena non materi itu tidak bisa dieksperiment, maka tidak bisa diyakini keberadaannya.

4- Karena itu marxisme/komunisme ini tidak mempercayai Tuhan dan mempercayai kejadian alam yang terjadi dengan sendirinya.

5- Dalam konsep sosialnya mereka meyakini kepemilikan bersama. Tapi jelas dalam perakteknya hanya penguasa yang memiliki negara dan kekayaan melimpah.

6- Karena meyakini kepemilikan bersama maka tidak perlu adanya pengaturan dan sistem negara. Sebab manusia yang yakin dengan kepemilikan bersama ini, tidak akan mengambil lebih dari keperluannya. Jadi, sudah tidak memerlukan pemerintahan karena sudah terartur dengan sendirinya.

7- Kalau mereka dikritiki mengapa masih ada pemerintahan dan pejabatnya yang kaya? Mereka menjawab karena masih dalam proses ke arah Marxisme yang hakiki. Jadi, sekarang belum sampai ke Marxisme yang sesungguhnya.

8- Dalam sejarah interfansi Marxisme ke negara-negara beragama dan bahkan beragama Islam seperti Tajikistan, Qerqesistan dan semacamnya, semua tempat-tempat ibadah dijadikan kandang binatang, gudang barang dan semacamnya dan siapapun yang melakukan ibadah maka akan ditangkap dan dihukum.

9- Setelah gagal mengadakan perluasan, maka akhirnya mereka membuat interfansi pemikiran dengan tidak mengharuskan mencaplok negaranya. Akhirnya mereka berupaya menyebarkan paham Marxisme/komunisme ini.

10- Karena bisa dikatakan semua penduduk dunia beragama dimana pasti percaya Tuhan yang Ghaib, maka mereka membuat taktik makar, yaitu tidak membahas anti Tuhannya, tapi lebih banyak membicarakan keadilan sosial terutama ekonominya. Karena itu, dimana ada gembar gembor pemerataan kekayaan negara, dan dia itu bukan seorang muslim, maka bisa dicurigai dari Komunis/Marxis. Dan kalaulah seorang muslim, tapi tidak menyandarkan keadilan sosial ekonominya itu kepada Qur an dan hadits, maka juga bisa dicurigai Marxis/Komunis.

Ingat, kalau saya mengatakan perlu atau bisa dicurigai dari Marxis atau Konunis, maka yang saya maksudkan mesti waspada dan mesti mencari data yang lebih banyak dan akurat tentang orang tersebut.

Apalagi kalau pembicaraan keadilan sosial ekonominya itu selalu berdasar pada selain konsep negara Islam dan sering dengan bersembunyi di balik Pancasila, dengan selalu mengatakan bahwa negara kita bukan negara Islam tapi negara Pancasila, maka orang seperti ini bisa dicurigai dari kelompok Marxis/Komunis, baik langsung atau tidak langsung, baik sengaja atau tidak sengaja.

Mengapa saya katakan demikian, karena Pancasila tidak anti agama. Dan karenanya tidak anti keadilan menurut agama masing-masing, baik keadilan sosial, ekonomi, budaya dan semacamnya selama masih sejalan dan tidak menentangnya (tidak seperti hukum rajam, pemimpin harus beriman dan adil -tidak melakukan dosa besar dan kecil-, menutup tempat-tempat maksiat, mencambuk penzina, mencambuk koruptor, dan semacamnya). Kalau hijab itu adalah keadilan sosial budaya menurut agama Islam, maka Pancasila tidak menentangnya, kecuali ada orang yang tidak memahami Pancasila dan apalagi kalau berkepentingan dalam jabatan kenegaraan yang dimilikinya.

Memang Pancasila bukan konsep Islam sebagaimana maklum, tapi memiliki beberapa persamaan. Dan Islam juga tidak memaksakan kepada manusia untuk menerima Islam secara utuh dan hanya mewajibkannya. Nah, beberapa kesamaan antar Islam dan Pancasila itu bisa dijadikan batu loncatan oleh para Marxis/Komunis, untuk membawa bangsa Indonesia kepada Marxisme/Komunisme. Jadi, kita mesti mawas diri dan hati-hati.

Dan kebetulan sekali bahwa issu kesamaan dan pemerataan ekonomi ini, sangat laris di mata masyarakat yang rata-rata miskin atau kurang sejahtera seperti di Indonesia, terlebih kalau rekor korupsinya ada di peringkat ke tiga terbesar di dunia (seingat saya waktu dulu membaca/mendengar berita, semoga ingatan saya ini salah).

Kembali kepada masalah propaganda Marxisme/Komunisme, katika umat beragama dunia sudah terjerat dengan keadialan sosial palsunya mereka, maka target akhir akan ditegakkan, yaitu pemberantasan kepercayaan terhadap wujud non materi seperti Tuhan. Dan semuanya akan ditindak tegas oleh kehakiman Marxis/Komunis seperti yang telah terjadi di Tajiskistan, Qerqezistan dan lain sebagainya (tentu sekarang kedua negara itu sudah merdeka dan sudah tentu Marxis/Komunis ini sudah bubar di pusatnya walau masih banyak diteruskan pengikutnya dengan berbagai nama yang memikat). Wassalam.


Achmad Rizky Siahaan Antara jawaban 5 Dan 6 itu paradoks ya Ustad,danbjawaban no 8 tidak berlaku pada komunis di nusantara,kalo komunisme adalah pancasila maka mayoritas bangsa ini bangga dengan komunis ,presiden pertama RI mengusung nasakom yg artinya tidak bisa dianggap anti agama atau tuhan,Soekarno justru mempertegas bahwa komunisme yg diusungnya beda dengan Marxisms

Sinar Agama Achmad Rizky Siahaan,

5-6- Konsep mereka yang ada di dua poin ini memang paradoks. Tapi sering mereka berkelit dengan yang ada di poin (7).

8- Untuk poin (8) saya sudah cukup jelas menjelaskan di jawaban poin (8) itu. Jejaring sosial komunis di seluruh dunia itu merupakan jebakan dari pada Marxisme. Persis seperti tidak menghalalkan darah sesama muslim di awal-awal pergerakan Wahabi yang hanya mencukupkan pada pengembalian umat pada Qur an dan hadits (tentu saja secara bodoh dimana walau tidak belajar bahasa Arab dan alat-alat lainnya sudah diwajibkan merujuk ke Qur an-Hadits dan mengharapkan taqlid buta padahal benar-benar dalam keadaan buta agama) dan mencukupkan pada pembid'ahan, penyesatan dan pemusyrikan. Tapi kelak kalau sudah mengkristal, maka akan dinaikkan pada penghalalan darah para pelaku bid'ah, sesat dan syirik itu sebagaiman yang mereka lakukan di Jazirah Arab pada awal-awal berkuasanya mereka dan begitu pula diteruskan seperti pada jaman sekarang bagaimana muslimin terbantai terang-terangan di Yaman, Suriah, Iraq dan semacamnya. Bahkan di Indonesia juga kadang dikagetkan oleh pengeboman masyarakat umum. Dan anehnya, di negara kita ini kurang serius menelusuri semua kejadian kejam itu dari segala aspeknya dan terlalu cepat dingin setelah heboh-heboh beberapa hari.


Muhammad Nur Arief Allaahumma shalli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad

Achmad Rizky Siahaan Untuk jawaban no 8 tentubsekarang banyak fakta yg terungkap bahwa seperti apa komunis yg berujung sebagai korban pemerintah yg dijadikan kambinghitam atas pemerintahan yg sah sebelomnya ke fase transisi kudeta yg diagendakan oleh kepentingan asing,malah mayoritas umat beragama beraksi secara brutal membantai jutaan manusia yg Simpati dengan komunis Indonesia, kita tahu partai pki selalu berpihak kepada mustadafin Dan berlaku bagai Robin Hood mengumpulkan Dana Dari blok Timur untuk membelikan bibit pertanian untuk petani2 kecil di Indonesia, serta menggunting tuan2 kecil tengkulak yg selalu memeras rakyat kecil, sedangkan yg terjadi dalam film yg diputar masa orba justru menghadirkan fitnah Dan jauh Dari fakta yg ada , juga menanamkan doktrin pki yg aneh2 Dan tidak masuk akal

Sinar Agama Achmad Rizky Siahaan, jawaban saya itu bukan ala Orde Baru yang bisa dikatakan sangat memusuhi Islam kaffah sampai memakai hijab di sekolah-sekolah saja dilarang. Jawaban saya itu berdasar pada kenyataan filosofis yang nyata (walau dalam perspektif keilmiahan saya tentunya) dan ajaran Islam yang menyala serta kaidah akal yang gamblang. Jadi, kalau saya berkata miring terhadap komunisme, hal itu karena saya telah mempelajari ajaran mereka dan gerakan-gerakan mereka di hauzah/pesantren-Syi'ah. Tentu saja sejauh yang saya dapat tangkap dan pahami. Jadi, sedikit banyak saya tahu esensi Marxisme/komunisme dan sejarahnya. Walhasil, jawaban-jawaban saya ini jangan sesekali dihubungkan dengan Orde Baru dan semacamnya.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.