Salam.
Mohon penjelasan riwayat berikut.
Musa bin Sayyar berkata: "Saat kami dalam perjalanan bersama imam ar-Ridha as,
Mohon penjelasan riwayat berikut.
Musa bin Sayyar berkata: "Saat kami dalam perjalanan bersama imam ar-Ridha as,
ada
segerombolan orang sedang mengusung jenazah,imam as pun turun dari kudanya
menuju ke arah jenazah,
lalu beliau as berkata kepadaku : Hai Musa bin Sayyar, siapa saja yang ikut mengusung jenazah pecinta kami, maka dosanya akan di hapus.
lalu beliau as berkata kepadaku : Hai Musa bin Sayyar, siapa saja yang ikut mengusung jenazah pecinta kami, maka dosanya akan di hapus.
Saat jenazah telah diusung, diletakan disamping kubur
utk di masukan ke liang lahat, imam Ridho as mendekatinya sambil meletakan
tangannya diatas dada jenazah itu, lalu berkata : Setelah ini, kabar gembira
akan surga menanti anda, janganlah kau takut dan khawatir !
Lalu
aku (Musa bin Sayyar) bertanya : Apakah anda mengenal jenazah ini?
Jawab
imam Ridho as : Tidakkah anda tahu bahwa setiap pagi dan malam amal perbuatan
syiah kami dipertunjukan kepada kami (AhlulBait as) ?
Jika
amal perbuatan mereka terdapat dosa, kami meminta ampunan kepada Allah swt agar
dihapuskan dosanya dan apabila amal perbuatan mereka baik, maka kami bersyukur
kepada-Nya swt atas perbuatan yang dilakukannya.
(Biharul Anwar jilid 49 hal 98 hadis 13)
(Biharul Anwar jilid 49 hal 98 hadis 13)
Trims
ust Sinar Agama
Komentar
Razai Razak Salam
Salfiani Saleh Allahumma
sholli a'la Muhamnad wa Ali Muhammad wa ajji farahahum....
Sinar Agama Salam
dan terimakasih pertanyaannya:
1- Seingatku, saya sudah pernah menuliskan bahkan sering, bahwa setiap amal manusia itu diketahui oleh Nabi saww dan imam makshum as sesuai dengan ayat Qur an yang muhkamaat/gamblang/jelas. Yaitu QS: 9:105:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
"Dan katakan (pada mereka): 'Berbuatlah kalian -sesuka hati- niscaya Allah akan melihat perbuatan kalian itu, dan RasulNya serta orang-orang mukmin."
Jadi, setiap perbuatan manusia, baik tersembunyi atau terang-terangan, akan dilihat oleh Allah, Nabi saww dan para imam makshum as. Sebab imam mukminin pasti lebih mukmin dari mukmin biasa. Karena itu, kepastian masuknya para imam pada maksud Tuhan di ayat ini, lebih jelas dari matahari di siang bolong.
Sedang mukmin yang lainnya, maka kalau benar-benar mukmin, bisa saja melihat sejauh ketinggian iman dan aplikasinya.
Btw, yang penting para imam makshum as sudah pasti masuk dalam maksud Tuhan di ayat tersebut. Hal itu sudah cukup.
Karena itu, jangankan semua Syi'ah di dunia ini, siapapun saja yang hidup di dunia ini, semua perbuatannya akan dilihat oleh para imam makshum as sesuai dengan ayat di atas.
2- Para Imam Makshum as, sudah tentu menyintai pengikutnya sesuai dengan derajat makrifat dan taqwa pencinta mereka as. Karena itu, sudah pasti mereka akan membantu para Syi'ahnya tapi dengan seijin Allah. Karena itu, apapun syafaat yang akan dilakukan para imam makshum as, akan tetap menunggu ijin dari Allah swt. Kalau diijinkanNya, maka terjadilah pensyafaatan mereka as, kalau tidak, maka sebaliknya.
Karena itu, sekalipun kita tetap boleh dan bahkan wajib mengharap syafaat mereka as, namun demikian, tidak boleh mengandalkannya dan tetap wajib terus menerus meningkatkan taqwa kita sebagaimana diperintahkan mereka sendiri as.
1- Seingatku, saya sudah pernah menuliskan bahkan sering, bahwa setiap amal manusia itu diketahui oleh Nabi saww dan imam makshum as sesuai dengan ayat Qur an yang muhkamaat/gamblang/jelas. Yaitu QS: 9:105:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
"Dan katakan (pada mereka): 'Berbuatlah kalian -sesuka hati- niscaya Allah akan melihat perbuatan kalian itu, dan RasulNya serta orang-orang mukmin."
Jadi, setiap perbuatan manusia, baik tersembunyi atau terang-terangan, akan dilihat oleh Allah, Nabi saww dan para imam makshum as. Sebab imam mukminin pasti lebih mukmin dari mukmin biasa. Karena itu, kepastian masuknya para imam pada maksud Tuhan di ayat ini, lebih jelas dari matahari di siang bolong.
Sedang mukmin yang lainnya, maka kalau benar-benar mukmin, bisa saja melihat sejauh ketinggian iman dan aplikasinya.
Btw, yang penting para imam makshum as sudah pasti masuk dalam maksud Tuhan di ayat tersebut. Hal itu sudah cukup.
Karena itu, jangankan semua Syi'ah di dunia ini, siapapun saja yang hidup di dunia ini, semua perbuatannya akan dilihat oleh para imam makshum as sesuai dengan ayat di atas.
2- Para Imam Makshum as, sudah tentu menyintai pengikutnya sesuai dengan derajat makrifat dan taqwa pencinta mereka as. Karena itu, sudah pasti mereka akan membantu para Syi'ahnya tapi dengan seijin Allah. Karena itu, apapun syafaat yang akan dilakukan para imam makshum as, akan tetap menunggu ijin dari Allah swt. Kalau diijinkanNya, maka terjadilah pensyafaatan mereka as, kalau tidak, maka sebaliknya.
Karena itu, sekalipun kita tetap boleh dan bahkan wajib mengharap syafaat mereka as, namun demikian, tidak boleh mengandalkannya dan tetap wajib terus menerus meningkatkan taqwa kita sebagaimana diperintahkan mereka sendiri as.
0 comments:
Post a Comment