Mimpi di lilit dan di gigit ular apa artinya? Apakah kita Hidup harus mengejar akherat saja atau dunia dan akherat?

Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/968012339915339

Shadra Hasan

5 Maret pukul 14:17 · 

Salam.
Mohon tafsir mimpi

1. sekitar sebulan lalu saya bermimpi dikerumuni dililit banyak ular di sekujur tubuh dan satu diantaranya menggigit saya.

2. Semalam mimpi aneh, semua doaku berwujud benda, dan terdiri dari banyak benda, dan setiap benda bertuliskan doa, semua doa itu terbang menuju angkasa, terus melesat tanpa penghalang,

Trims ust Sinar Agama

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

Komentari

Bagikan

36Aeni Sundari, Akmal Askari, dan 34 lainnya

Komentar

Adlimi Lamsuan Salam

Suka · Balas · 5 Maret pukul 14:21

Adehan Munadi Salam

Suka · Balas · 5 Maret pukul 14:27

Argumentasi Rasional Nyimak

Suka · Balas · 5 Maret pukul 15:28

Diriku Di Kudus .

Suka · Balas · 5 Maret pukul 16:06

Delima Sorga Rithe Nyimak

Suka · Balas · 5 Maret pukul 16:24

Dian Nurhadianti smile emotikon

Suka · Balas · 5 Maret pukul 17:12

Alfian Ghazi kalo pengalaman pribadi jika mimpi dikejar binatang, atau diganggu binatang, atau terbang atau jatuh dr ketinggian itu pertanda ada gangguan jin. segera di ruqyah syariyyah ,

Suka · Balas · 1 · 5 Maret pukul 17:15

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Saya tidak tahu takbir mimpi dan paling-paling hanya meraba sesuai dengan data yang ada dan berusaha berbaik sangka pada Tuhan dengan tidak memanjakan diri sendiri dalam baik sangka.

1- Ular dan binatang buas itu biasanya lambang dari musuh. Tapi musuh ini bisa diri kita sendiri. Sebab perbuatan dan sifat yang tidak baik pada diri kita, adalah musuh terbesar kita. Keburukan kita adalah terbesarnya musuh sebab disayangi oleh kita. Beda kalau musuhnya dari luar diri kita dimana hal ini dikenali dan kita sendiri akan mengadakan penangkalan atau perlawanan. Tapi kalau keburukan dan kejahatan itu ada dalam diri kita, maka tidak ada yang bisa menepisnya kecuali instropeksi dan taubat.

Jadi, kalau ularnya banyak maka musuhnya banyak. Dan ular itu adalah musuh yang memakai cara tipuan. Karena itu perhatikanlah musuh dari luar, tapi lebih perhatikan musuh yang ada di dalam diri kita sendiri. Sambil banyak doa, shalawat, sedekah dan istighfar terutama di menjelang adzan Shubuh.

2- Mungkin cita-cita antum lebih banyak yang bendawiah atau keduniaan. Sering kita shalat malam, sedekah, membantu orang, berdoa, berziarah dan semacamnya, dengan harapan mendapatkan balasan Tuhan berupa rejeki, kesembuhan dan semacamnya. Hal itu boleh saja, akan tetapi akan mengurangi pahala akhiratnya atau kadang bisa melenyapkannya.

Karena itu, coba perhatikan apakah cinta dan cita-cita antum lebih banyak ke dunia atau tidak. Kalau tidak, perhatikan apakah berbau duni atau tidak. Wassalam.

Suka · Balas · 9 · 5 Maret pukul 17:31

Muhammad Rizal Sala

Suka · Balas · 5 Maret pukul 18:04

Bembong Asytari Maaf ustad......
Nyambung dr pertanyaan sadhra hasan pd jawaban ustad...

Klw mmng ibadah kita yg bersifat bendawiah dpt mengurangi pahala akhiratnya,lalu mengapa dlm kitab2 sering di bahas masalah keutamaan2 solawat.....solat malam....sedekah dll, klw mmng dpt mengurang pahala akhirat.....?
BUkankah agama itu sendiri yg memerintahkannya sehingga pahalanya bisa di dunia dan akhirat....?

Suka · Balas · 2 · 5 Maret pukul 18:59

Haydar Haydar Salam

Suka · Balas · 5 Maret pukul 19:22

Arwan Maulana Nyimak

Suka · Balas · 5 Maret pukul 20:53

Syarifah Nadya Alyahya .

Suka · Balas · 6 Maret pukul 4:21

Sinar Agama Bembong, kita-kita saja yang memahaminya keliru. Rabaan maksud dari hadits-hadits itu asalah:

a- Menyuruh kita melakukan karena Allah semata. Dan di dalam semua perbuatan itu memiliki hikmah duniawiah selain ukhrawiyyah.

b- Ayat dan riwayat lain mengatakan bahwa yang mengejar akhirat, akan diberikan juga dunianya. Tidak sebaliknya.

c- Perhatikan firmanNya dalam QS: 2:200-201:

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Sebagian orang berkata: 'Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami di dunia', maka dia tidak mendapatkan bagian." Dan sebagian dari mereka berkata: 'Wahai Tuhan kami berikanlah kepada kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab api neraka.'."

d- Karena itu saya sering mengatakan bahwa jangan main hadits, terlebih dengan cara Wahabi. Sebab Islam itu bukan hanya satu dua ayat dan hadits, melainkan ribuan. Jadi, harus dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya dulu baru bisa dipahami maksudnya. Itulah mengapa kalau di Syi'ah, kalau bukan mujtahid lalu menyimpulkan hukum dari ayat dan hadits, maka hukumnya dosa sekalipun benar secara kebetulan. Sebab kebetulan itu bukan ilmu dan bukan jalan hidup yang diajarkan agama.

e- Karena itu semua amal tergantung niatnya. Kalau antum shalat malam untuk mendapat rejeki maka sangat mungkin tidak akan mendapatkan pahala. Tapi kalau karena Allah dan pahalaNya, lalu mengharapkan pemberian dunia dalam doanya, jelas tidak masalah. Begitu pula dengan shalawa, sedekah dan semacamnya.Lihat Terjemahan

Batal Suka · Balas · 4 · 6 Maret pukul 11:07

An Nahli Maaf sebelumnya, kalau boleh saya memberikan pendapat, Ular yang banyak menandakan adanya pengaruh Sihir yang sangat Kuat, maka mohon perlindungan kepada Allah, bisa dengan menghafal lalu membaca berulang2 ayat 98 S/d 100 surah An Nahli. Bacaan doa-doa dan ayat2 Alquran bukanlah sekedar huruf-huruf dan suara saja melainkan merupakan Makhluk Allah sepertihalnya Ruh. Qs Az Zukhruf ayat 52. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu Ruh (Al Quran) dengan perintah kami......Demikianlah takwil kedua mimpi anda. Hanya Allah yang maha Tahu.

Batal Suka · Balas · 1 · 6 Maret pukul 12:27

Sinar Agama An Nahli, apapun pandangan antum saya tidak bisa mencampurinya karena hal itu adalah hak antum. Tapi tentang penukilan Qur an maka harus hati-hati dan begitu pula memaknainya. Misalnya surat al-Zukhruf ayat 52 itu.

Begitu pula tentang diturunkannya Ruh. Ruh yang diturunkan biasanya adalah malaikat Jibril as.

Qur an memang hidup, tapi bukan karena ruh yang antum nukilkan itu.

Hidup itu non materi dan aktif. Qur an di balik huruf-hurufnya ini, memiliki ruh non materi dan ada dalam Lauhu al-Mahfuuzh sebagaimana difirmankanNya dalam QS: 56:77-79:

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

"Sesungguhnya dia adalah Qur an yang Mulia. Ada dalam kitab tergaja. Tidak bisa menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci."

Suka · Balas · 4 · 6 Maret pukul 23:29

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

Suka · Balas · 17 Maret pukul 8:21

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn