Friday, April 1, 2016

on Leave a Comment

Bagaimana tips menghadapi lingkungan medan DAKWAH yg tidak sehat, seperti tersaingi dgn Ust A dan B dan lantas mncari2 kesalahannya dst dst.

Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/969149646468275


Salam.
Bagaimana tips menghadapi lingkungan medan dakwah yg tidak sehat, seperti tersaingi dgn Ust A dan B dan lantas mncari2 kesalahannya dst dst.
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Ali Rozaimi Keterlaluan kalau sampai bgitu

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Dalam medan yang hiruk pikuk tidak menentu, maka satu-satunya penyelamat adalah argumentasi gamblang.

2- Argumentasi gamblang itu harus menjadi dasar pijakan dalam apa saja, baik dalam inti memahami agama seperti akidah dan fiqih, atau dalam aplikasi penggunaanya seperti praktek sehari-hari secara pribadi, pandangan dan praktek politik, pandangan dan praktek sosial-budaya, dan lain-lainnya.

3- Kita tidak boleh terlalu memikirkan niat orang, mau ikhlash atau tidak. Argumentasi yang paling kuat yang mesti dijadikan pegangan. Karena hanya argumentasi gamblang yang siap diadu setiap saat itulah anak perahu dari perahu keselamatan nabi Nuh as (baca: Ahlulbait as).

4- Jangan menfokuskan diri untuk menilai orang lain dengan ikhlash atau tidak selama tidak ada gejala dan hujjah lahiriahnya. Fokus pada diri sendiri apakah sudah ikhlash atau tidak, merupakan anjuran agama dan akal yang sehat.

5- Ukuran kebenaran yang harus didukung dengan argumentasi gamblang dalam pandangannya dan dalam praktek aplikasinya adalah dalam hal-hal keimanan (akidah), fiqih dengan seluruh cakupannya seperti fiqih pribadi, keluarga, sosial, budaya, politik, ekonomi dan semacamnya.

6- Dan asas serta akar dari semua aturan/fiqih hidup itu ada pada Wali Faqih. Karena itu, yang tidak berwali faqih atau wali faqihnya hanya di mulut dan tulisan serta seminar-seminar saja, atau yang wali faqihnya terlalu lentur atau terlalu ekstrim hingga tidak berpijak di atasnya secara profesional dan benar, maka mesti diabaikan walau, tetap dihormati dalam arti tidak memaksa dan tidak mengganggu mereka.

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.