Friday, April 1, 2016

on Leave a Comment

1. Orang sakit pengapuran ketika sholat duduknya tidak sempurna bagaimana hukumnya. 2. Air hujan yang menggenang di tanah apakah dihukumi air hujan? 3. Dalam Aqidah Ushuluddin syiah pembahasannya biasanya kenabian dulu baru Imamah tetapi di PDF Imamah dulu baru kenabian mohon penjelasan?


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=897797637000361&id=207119789401486

Salam ustd. Semoga dalam keadaan sehat. Maaf mau bertanya
1. Ada orang yang lututnya mengalami pengapuran, jadi kaki kanan tidak bisa menekuk sempurna( paha belakang sama kaki bagian bawah tidak bisa ketemu). Jadi ketika dia sahalat ketika kondisi duduk diantara suujud dan tasyahud tidak bisa duduk dengan sempurna, kadang posisinya meenyandar di tembok dan gemetar(tidak tuma'ninah) bagaimana hukum shalatnya?
2.Mirip prtanyaan kmrn, kalau sedang hujan ada air yang mnggenang dii tanah, air genangan tsbt ketika masih kena ar hujan apakah dihukumi air hujan atau air sdkt?
3. Saya dowbload pdf yang ringkasan akidah syiah dari sinar agama. Org. Saya membaca untuk struktur pembahasannya tauhid, keadilan, imamah, kenabian, maad. Kalau saya liat di buku2 akidah biasanya kenabian dulu baru imamah. Sy mau tanya ada tujuan atau hikmah kenapa di catatan ustd imamah dulu baru kenabian? Mungkin pertanyaan ini tidak penting tapi sya penasaran aja ustd
Trims
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Kalau seperti itu, dan sakit sekali, maka tidak boleh memaksa diri duduk sempurna atau seperti yang dilakukannya itu. Jadi, kewajibannya adalah duduk dengan meluruskan kaki. Tapi kalau bisa ditekuk dan tidak sakit, baru bisa melakukannya sekalipun duduknya tidak sempurna. Tapi kalau sampai gemetaran menahan sakit yang tidak lumrah, maka kakinya diluruskan ke depan. Kalau dua-dua kakinya seperti itu, maka shalatnya dengan duduk di kursi dan ketika sujud batu sujudnya diangkat dengan tangan (diletakkan di telapak tangan lalu sujud di atasnya).

2- Iya dihukumi hujan selama menyambung dengan air hujannya yang sedang aktif turun.

3- Ahsantum jangan pernah meremehkan pertanyaan. Jangan pernah. Jangan antum yang mau bertanya, saya saja yang mau menjawabnya, sekalipun kadang lelah, berusaha untuk tidak pernah meremehkan pertanyaan apapun dan sekecil apapun. Sebab di dunia ini, kalau dipandang sebagai alat menujutNya, maka tidak ada hal kecil di dalamnya.

Jawabannya adalah: Saya dari dulu berniat menulis Ushuluddin secara rapi walau ringkas. Maka dimulailah menulis bab Tauhidnya. Lalu diteruskan kepada keAdilan. Lalu mandek. Kemudian di hari yang lain ada yang tanya tentang imamah yang saya jawab dengan bahasa yang bisa-lah dijadikan satu bab dari padanya (ushuluddin). Karena itu saya minta Shadra Hasan untuk memasukkan ke catatan ushuluddin tersebut yaitu yang berjudul Pokok-pokok dan Ringkasan Ajaran Syi'ah.

Catatan tersebut akan diteruskan kepada kenabian, imamah, akhirat dan fiqih (pandangan fiqih), hadits dan semacamnya. Tapi karena belum ada peluang, dan kebetulan ada yang tanya tentang imamah, maka begitulah jadinya. Loncat ke imamah dulu.

Ada lagi tulisan yang belum diteruskan yaiatu Suluk Ilallaah. Dua topik ini memang sambung menyambung. Semoga Tuhan memudahkan kita semua dalam kerja-kerja agama dan membantu kita semua dalam ikhlash, keprofesionalan serta pengampunan dan penerimaanNya, amin.

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..
SukaBalasBaru saja

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.