Thursday, March 10, 2016

on Leave a Comment

Riwayat doa memohon keturunan berikut apakah bisa di amalkan


Link: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=881253808654744&id=207119789401486

Salam.
Apakah ini bisa lsg diamalkan?
disebutkan bahwa Harits bin Mughirah berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, aku akan rugi karena aku tak punya anak. Maka beliau berkata: “Berdoalah kepada Allah swt dalam keadaan sujud:
Rabbi hablî mildunka dzurriyatan thayyibah, innaka samî’ud du’â’. Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn.
Ya Rabbi, karuniakan padaku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Maha Mendengar doa. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.”
Dan hendaknya doa ini dibaca dalam rakaat terakhir shalat Isya’. Kemudian lakukan hubungan dengan isterimu pada malam itu.” Harits bin Mughirah berkata: aku melakukannya sehingga dikaruniai anak Ali dan Hisein. (Mustadrak Al-Wasail 2: 616)
Trims ust.
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Sudah tentu bisa diamalkan. Yang tidak boleh langsung merujuk ayat dan hadits itu dalam penyimpulan hukum (haram, wajib, makruh, mubah dan sunnah). Tapi kalau pengamalan suatu amalan, asal tidak diiringi dengan pemberian hukum, dan pengerjaannya juga dengan niat mengharap ridha dan istibah Allah, maka jelas tidak masalah.

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.