Monday, March 21, 2016

on Leave a Comment

Mohon penjelasan riwayat tentang GAIBNYA IMAM MAHDI AS wakilnya dan syarat-syarat KEMUNCULANNNYA kelak?

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=887181568061968&id=207119789401486


Mhn penjelasan riwayat ini ust.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
يَا عَلِىَّ بْنَ مُحَمَّدٍ السَّمرىّ، اَعْظَمَ اللهُ اَجْرَ اِخْوَانِكَ فِيْكَ فَاِنَّكَ مَيِّتٌ مَا بَيْنَكَ وَ بَيْنَ سِتَّةِ اَيَّامٍ، فَاجْمَعْ اَمْرَكَ وَلاَ تُوصِ اِلىٰ اَحَدٍ فَيَقُوْمَ مَقَامَكَ بَعْدَ وَفَاتِكَ فَقَدْ وَقَعَتِ الْغَيْبَةُ التَّامَّةُ فَلاَ ظُهُوْرَ اِلاَّ بَعْدَ اِذْنِ اللهِ تَعَالىٰ ذِكْرُهُ وَ ذَالِكَ بَعْدَ طُوْلِ الْاَمَدِ وَ قَسْوَةِ الْقُلُوْبِ وَامْتِلاَءِ الْاَرْضِ جَوْراً وَ سَيَأتِى شِيْعَتِىْ مَنْ يَدَّعِى الْمُشَاهَدَةَ اَلاَ فَمَنِ ادَّعىَ الْمُشَاهَدَةَ قَبْلَ خُرُوْجِ السُّفْيَانِىّ وَ الصَّيْحَةِ فَهُوَ كَذَّابٌ مُفْتَرٌ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ-
Al Ghaybah by Shaikh at-Tusi (r.a.), p. 593; Kamaaluddin vol. 2, p. 615; Al Ehtejaaj, vol. 2, p. 874; Bihar al-Anwar vol. 51, p. 63, vol. 25, p. 151 and vol. 35, p. 813; E’laamul Waraa’ p. 714; Yaumul Khalaas (Persian tr.) vol. 1, p. 403; Ayanush Shiah (Persian tr.) p. 55; Muntakhabul Asar (Old Edn.) p. 993; Yanaabiul Mawaddah (Urdu) p. 517.
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Seingatku saya sudah pernah menjelaskan tentang hal ini. Ringkasan dan ulangannya sebagai bertiku:

1- Terjemahannya:

Imam Mahdi as berkata kepada wakil terakhir beliau as yaitu wakil yang ke empat di masa Ghaib Kecil (ghaib yang masih bisa berkomunikasi dengan beliau as melalui para wakil yang ditunjuk beliau as secara langsung) yang bernama Ali bin Muhammad:

"Wahai Ali bin Muhammad al-Samuri, semoga Allah membesarkan pahala saudara-saudaramu atas dirimu, karena sesungguhnya enkau akan mati di antara enam hari ke depan. Selesaikanlah semua urusan keperwakilaanmu dan jangan mewasiatkan kepada orang lain untuk menempati posisimu setelah meninggalmu. Telah sampai masa Ghaibah Penuh (yang tidak bisa lagi seseorang berhubungan dengan beliau as melalui wakil beliau as yang ditunjuk secara langsung oleh beliau as) yang tidak ada kezhuhuran kecuali setelah adanya ijin Allah swt. Yaitu setelah panjangnya penyelesaian dan kerasnya hati dan terpenuhinya bumi dengan kezhaliman. Dan akan muncul dari syi'ahku/pengikutku yang akan mendakwa diri tentang pertemuan (denganku). Maka barang siapa yang mendakwa pertemuan sebelum keluarnya Sufyani dan Teriakan, maka ia pendusta besar pengada-ngada. Tiada kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung."

2- Keterangan Hadits:

a- Hadits di atas menandakan bahwa setelah Ali bin Muhammad itu, sudah tidak ada lagi wakil langsung yang ditunjuk Imam Mahdi as.

b- Ghaibah (ketidakkenalan) terhadap Imam Mahdi as, ada dua macam:

b-1- Ghaibah Sughra atau Ghaibah Kecil, yaitu yang masih berhubungan dengan Imam Mahdi as melalui wakil yang ditunjuk langsung oleh beliau as.

b-2- Ghaibah Kubra atau Ghaibah Taam atau Ghaibah Besar, yaitu yang sudah tidak bisa berhungan dengan beliau as melalui wakil khusus yang ditunjuk langsung oleh beliau as itu.

c- Wakil Makshumin as sejak masih ada dan hidupnya mereka sampai sekarang, memiliki dua bentuk:

c-1- Wakil Khusus, yaitu yang ditunjuk langsung sebagaimana Nabi saww dan para Imam as menunjuka wakil-wakil mereka, termasuk Imam Mahdi as yang memiliki empat wakil secara berturut yang ditunjuk beliau as secara berturut pula dimana wakil ke empat dan terakhirnya adalah si Ali bin Muhammad di atas.

c-2- Wakil Umum/'aam, yaitu para alim dan adil (tidak melakukan dosa besar dan kecil). Sebab Nabi saww dan para Imam Makshum as memerintahkan umat untuk merujuk kepada para alim yang adil ini manakala tidak tahu atau tidak mengerti urusan agama dan jauh dari para makshumin as.

d- Wakil yang diputus oleh Imam Mahdi as setelah Ali bin Muhammad itu adalah wakil khusus ini, bukan wakil 'aam/umum.

e- Wakil Khusus itu ditunjuk oleh Nabi saww dan Imam Makshum as melalui para makshumin as itu sendiri secara langsung dan melalui identitas yang ditunjuk. Sedang Wakil Umum ditunjuk oleh makshumin as melalui sifat-sifat dan kriteria, bukan identitas seseorang. Kriteria yang dipakai adalah alim dan adil sebagaimana maklum. Jadi, kalau ada orang alim/mujtahid dan adil, maka dia adalah akil makshumin as.

f- Wakil Umum itu, bisa menjadikan dirinya marja' taqlid dan bisa juga tidak. Tapi wajib menjawab apapun pertanyaan umat tentang agama yang tidak diketahuinya.


Sinar Agama .

g- Ketika Ghaib Taam sudah datang, maka tidak akan ada kezhuhuran Imam Mahdi as kecuali setelah adanya ijin Tuhan. Yaitu yang waktunya lama sekali dimana tanda-tandanya adalah:

g-1- Panjangnya penyelesaian.
Misalnya seperti Palestina dan hancurnya tiga serangkai Amerik/barat, Israel dan Wahabi. Kezhaliman yang dilakukan para anti Islam dimana saja berada, tidak mudah dihancurkan dan dihentikan.

g-2- Kerasnya hati.
Sebagian orang yang percayapun, bisa keras hati dan ragu hingga menolak keberadaan Imam Mahdi as. Orang yang tidak percaya sebelumnya, tembah keras hati ketika diberitahu bahwa ada Imam Mahdi as yang makshum. Sekalipun dalilnya teramat kuat, misalnya tanpa Imam Makshum maka jaran lurus tidak mungkin ada. Dan kalau tidak ada, lalu mengapa Tuhan mewajibkan kita memintanya di setiap shalat ketika mewajibkan kita membaca surat al-Faatihah?

g-3- Terpenuhinya bumi dengan kezhaliman.
Dulu ketika saya masih Syafi'i dan mendengar cerita sesepuh kita tetang Dajjal, maka saya sangat mengherankan dan rada bingung. Kok bisa ada makhluk seperti itu. Karena yang diceritakan pasa sesepuh sesuai dengan keyakinan Sunni tentang Dajjal adalah bahwa Dajjal itu memiliki ciri: Mengaku Tuhan; Tangannya sampai ke matahati; Yang menolaknhya langsung dibunuh; Yang menerimanya diberi tempat di sisinya; Menjanjikan surga; dan seterusnya; Mengancam neraka.

Tapi sekarang dengan kejadian tiga serangkai Wahabi, Amerika/barat dan Israel (Yahudi Zionist, bukan Yahudi biasa), dimana langsung main penggal saja terhadap orang yang tidak menerimanya, dimana ia mengaku-ngaku pembawa ajaran murni Tuhan hingga membunuh yang tidak ikut, dimana ia menjajakan surga, dimana ia menakuti dengan neraka, dimana kuasa tiga serangkai ini sampai ke matahari (baca: angkasa), dimana mereka berbuat layaknya Tuhan yang SANGAT memastikan siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka, dimana dan dimana, maka semua identitas yang dikisahkan para sesepuh Syafi'i di Indonesia itu, adalah benar adanya. Dan saya yakin kisah mereka itu diambil dari riwayat.

Kejahatan mereka semakin merajalela. Yang tadinya membantai orang-orang Sunni di Jaziarah Arab saja, kini sudah mendunia. Dan pendukungnya juga mendunia.

Kejahatan mereka semakin merajalela manakala dunia sendiri pada takut untuk angkat bicara.

Saya yakin bahwa yang dimaksudkan hadits tersebut sudah bisa diterapkan, yaitu terpenuhinya bumi dengan kezhaliman. Sebab sudan menjadi kezhaliman internasional dan dimana-mana, serta didukung secara langsung atau tidak langsung, oleh dunia internasional. Baik mendukung langsung dan terlibat seperti negara yang mendukung Saudi Arabiah dan Amerika. Atau yang tidak langsung seperti yang tidak berani angkat bicara.

g-4- Keluarnya Sufyaani.
Saya sudah pernah menjelaskan tentang hal ini. Yaitu, kalau maksudnya keturunan Abu Sufyaan secara badani, maka sangat jauh kemungkinannya. Sebab Tuhan mengatakan bahwa keturunan musuh-musuh Nabi saww itu abtar atau terputus. Kalau keturunan secara batini seperti sabda Nabi saww bahwa beliau saww dan Ali as adalah ayah dari umat Islam ini, maka saya mengira dengan kuat bahwa sudah muncul, yaitu dengan munculnya para teroris di Suriah dan sekitarannya yang dibarengi dengan suka bermain kepala orang dan memakan jantung korbannya. Hal ini persis seperti yang dilakukan Hindun yang juga merupakan keluarga Abu Sufyan. Begitu pula kebencian pada Ahlulbait Nabi saww, yang ditiru pada Wahabi itu bisa dijadikan dalil bagi keberturunan para Wahabi itu dari Abu Sufyan. Karena itu, bisa disebut sebagai Sufyaani, yakni yang bekarakter seperti Abu Sufyan.

g-5- Sedang al-Shaihah?
Shaihah adalah teriakan. Dalam banyak riwayat diaktakan bahwa teriakan itu adalah terikan malaikat Jibril as yang berteriak dan didengar oleh seluruh umat di dunia yang bunyi teriakannya adalah" Wahai orang-orang yang menunggu. Yang kalian tunggu telah datang." Yakni Imam Mahdi as.

h- Sedang al-Musyaahadah?
Musyaahadah di sini adalah musyaahadah yang seperti musyaahadahnya antara Imam Mahdi as dan Ali bin Muhammad. Karena itulah maka Musyaahadahnya dibubuhhi alif dan laam yang menunjukkan 'ahd atau dirujuk pada yang sudah diketahui. Yaitu musyaahadah antara Imam Mahdi as dan Ali bin Muhammad.

Artinya, musyaahadah yang dimaksudkan Imam Mahdi as dalam sabdanya yang mengatakan tidak akan terjadi lagi Musyaahadah itu kecuali setelah keluarnya beliau as kelak, adalah musyaahadah dalam artian perwakilan khusus, bukan sembarang musyaahadah dan pertemuan.

Karena itu, maka siapa saja bisa bertemu Imam Mahdi as kalau beliau as menghendakinya. Dan kalau yang bertemu itu bercerita kepada orang lain, maka ia tidak mesti berdusta sekalipun bisa saja berdusta. Sebab yangn dimaksud Imam Mahdi as dengan Pendusta Besar adalah yang mengaku bertemu beliau as dengan dibarengi pengangkatan sebagai wakil khusus.

i- Sedang syi'ahku yang akan berbohong?
Kita mesti teliti pada sabda Imam Mahdi as. Ketika beliau as mengatakan "syi'ahku", maka artinya adalah umum, yaitu yang mengikuti beliau as, yaitu yang percaya para beliau as. Jadi, kita tidak bisa mengartikan dengan "yang percaya dan beriman pada dua belas imam". Sebab Imam Mahdi as hanya mengatakan "syi'ahku", yakni "yang beriman padaku", "yang mengakuiku sebagai salah satu ajaran Islam" dan semacamnya.

Dengan demikian, maka siapa saja yang beriman pada ajaran tentang Imam Mahdi as, maka dia bisa dikatakan sebagai syi'ah beliau as atau pengikut beliau as, yakni pengikut ajaran tentang imam Mahdi as.

Oleh karena itu maka yang akan mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi as itu lebih umum dari pengikut 12 imam, sebab yang percaya pada Imam Mahdi as, bukan hanya dari kalangan yang percaya pada 12 imam, melainkan Sunni juga mengimani Imam Mahdi as, baik Imam Mahdi as yang sudah lahir atau akan lahir.

Karena itu, jangan heran kalau di Indonesia sekarang ini ada yang mengaku Imam Mahdi as seperti Lia Eden, Zubeir Amir Abdullah yang bikin heboh beberapa waktu lalu. Atau seperti ketua Imam Mahdi yang diyakini golongan Arqom Malaysia yang imam Mahdinya ghaib di Jawa Barat. Atau Imam Mahdi yang dipercayi kelompok tertentu di Sulawesi terutama orang-orang Pelopo Sulawesi. Atau juga Mirza Ghulam Ahmad dan semacamnya. Walhasil sampai sekarang sudah puluhan orang mengaku imam Mahdi as.

Mereka semua bisa dikatagorikan sebagai syi'ah imam Mahdi as, yakni pengikut ajaran yang mengajarkan tentang ada dan wajibnya mengikuti imam Mahdi as.

Tambahan: Di tahun-tahun 80-an juga ada orang Indonesia yang mengaku sebagai imam Mahdi as yang datang ke kedutaan Iran di Jakarta di masa perang dengan Iraq dan berkata:

"Kalau Iran ingin selamat, mesti mengakui saya sebagai Imam Mahdi as."

Orang yang Indonesia yang kerja di kedutaan yang juga tahu agama, bertanya padanya:

"Kamu sudah baca riwayat-riwayat tentang Imam Mahdi as?"

Ia menjawab: "Sudah."

Pegawai bertanya lagi:

"Anak dari siapa Imam Mahdi as itu dalam riwayat?"

Ia menjawab:

"Anak Hasan al-'Askari?"

Pegawai bertanya:

"Lalu kamu?"

Ia terdiam dan tidak lama pergi dari kantor kedutaan Iran di Jakarta.

Semua yang mengimani ajaran Islam tentang Imam Mahdia as, maka bisa dikatigorikan sebagai syi'ah Imam Mahdi as, yakni "Pengikut Ajaran Imam Mahdi as", bukan mesti yang juga beriman kepada sebelas imam makshum yang lainnya as. Wassalam.


Faizal Arifin Salam ustd. Mohon penjelasannya. Berarti masa datangnya imam mahdi ketika dunia sedang "porak poranda" ya ustd?

Sinar Agama Faizal Arifin, kurang lebih demikian. Seperti sekarang ini juga sudah bisa dikatakan porak poranda. Hukum mana yang membolehkan menyerang negara lain seperti ke Yaman, Iraq, Suriah, Palestina dan Afghanistan sementara dunia diam saja dan tidak serempak melawan kezhaliman walau di PBB.

Dia dalam ayat Qur an membunuh satu orang sama dengan membunuh semua orang, lah ini ribuan orang secara terang-terangan dibantai. Dan dunia tidak teriak.


Faizal Arifin Salam ustd. Kalau diperbolehkan bertanya lagi. Pernah ada seorang ulama yang bercerita tentang ke ghaiban imam mahdi dengan analogi lamu penerang jalan. Dan intinya selama masyarakat masih memecahkan lampu penerang jalan maka lampu itu tidak akan dipasang. Jadi yang sy pahami adalah kemumculan imam mahdi itu ketika manusia sudah siap menerima ke munculannya dan itu berrti masyarakat dalam kondisi beriman bukan porak poranda.

Sinar Agama Faizal Arifin, kalau umat sudah beriman dan menegakkan negara Islam yang makshum, lalu buat apa dikirimkan Imam Mahdi as?

Kita harus memahami porak porandanya itu. Porak poranda yang ditekankan itu, bukan pada berzina atau mabok. Kalau seperti ini, lalu buat apa juga Imam Mahdi as dikirimkan?

Porak poranda yang ditekankan dalam riwayat atau setidaknya dalam memahami riwayat adalah adalah dua kelompok dimana yang satu membanti (zhalim) sementara yang lainnya dibantai (dizhalimi).

Jadi, ada penindas dan yang tertindas. Yang tertindas sudah tentu zhalim dan batil, sedang yang ditindas bisa batil dan bisa orang-orang beriman. Sebab yang ditindas bisa saja karena imannya dan bisa karena kebebasan kemanusiaannya. Nah, pada waktu itulah Imam Mahdi as keluar untuk memimpin yang ditindas dari orang-orang beriman dan memberantas yang menindas.


Sinar Agama .

Tambahan:

Begitu dikatakan dalam riwayat dengan adanya kezhaliman, berarti ada yang terzhalimi. Begitu cara memahami matan/kandungan hadits. Kalau zhalim saja lalu siapa yang dizhalimi? Dengan demikian, maka Imam Mahdi as akan memimpin yang dizhalimi dari orang-orang beriman atau Ahlulkitab yang menjadi beriman karena bimbingan nabi Isa as, lalu memberantas yang zhalim yang dipimpin oleh Dajjal itu.


Faizal Arifin salam ustd. Melanjutkan. Logika yang masih saya pahami adalah keghaiban imam mahdi karena kalau beliau tidak ghaib maka nyawanya terancam. Dan beliau as akan muncul ketika orang yang beriman sudah banyak dan kuat jadi beliau muncul. Lah karena orang yang beriman/menerima beliau as sudah banyak, maka orang baik di dunia banyak jadi orang yang dzalim sedikit dan tidak berani berlaku dzalim setelah itu beliau as muncul. Mohon koreksinya

Sinar Agama Faizal Arifin, bukan begitu. Tapi dunia dipenuhi kezhaliman seperti halnya hadits yang menjelaskan. Nah, karena dipenuhi kezhaliman maka bumi juga dipenuhi kemazhluman (yang tertindas). Karena itulah maka tidak bisa dikatakan lebih banyak yang baiknya. Justru yang baik itu kalah karena dakhsyatnya kejahatan orang yang buruk. Dan Imam Mahdi as akan datang untuk memimpin yang kalah atau belum menang itu.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.