Friday, March 11, 2016

on Leave a Comment

Mohon penjelasan mengenai jazad yang masih utuh setelah puluhan tahun di kubur

Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/953480894701817

Salam.
a. Bagaimana penjelasan ttg jasad seseorang yang masih utuh walo sdh dimakamkan slm puluhan tahun?
b. apakah jasad seorang yg lahiriah saleh di dunia bisa disinyalir jasadnya akan utuh ketika ia sdh mati?
c. ada jenazah yg slm di dunia diketahui byk maksiatnya, sdh dimakamkan selama beberapa tahun, tapi jasadnya masih utuh, bagaimana penjelasan terkait hal ini?
Trims ust Sinar Agama
Komentar

Mawar Al-Qurba Salam nyimak.

Guzman Zaky Elmasud Firaun juga awet

org soleh atw org bejad jasadnya awet paling jd mumi atw vampir

Saenal Ibn Sa'in Wajib nyimak...

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Seingatku, saya sudah pernah membahasnya. Kurang lebih isinya adalah:

a- Awetnya jasad secara umum bisa dijadikan rabaan tentang kebaikan orang yang meninggal.

b- Fir'aun itu sengaja diawetkan Tuhan untuk menjadi contoh keburukan perbuatan manusia agar manusia lain tidak menirunya.

c- Yang poin a itu juga bisa untuk contoh kebaikan manusia agar manusia lain bisa mencontohnya.

d- Poin a dan c itu dapat dipastikan kebaikannya kalau memang sesuai dengan sejarah hidup yang terawetkan itu, akan tetapi kalau tidak, maka tidak bisa dipastikan akan kebaikan yang terawetkan. Artinya awet ini bukan dalil satu-satunya yang pasti terhadap kebaikan yang terawetkan.

e- Pengawetan yang terjadi itu, sudah pasti ada sebabnya serta hikmahnya. Sedang hikmahnya, apapun itu, yakni baik tidaknya yang terawetkan, akan mengingatkan yang melihat pada keAgungan Tuhan Sang Pencipta.

f- Sedang untuk meraba sebab-sebabnya ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:

f-1- Manusia itu memiliki ruh yang non materi. Ruh itu definisinya adalah "Non materi secara dzatnya dan materi secara aktiifitasnya". Maksudnya ruh manusia itu memang non materi, akan tetapi kalau ingin beraktifitas seperti mendengar, berjalan, berbicara, merasa panas, dan semacamnya, memerlukan kepada materi, baik badan atau selain badannya.

Beda dengan malaikat yang non materi secara dzat dan sekaligus aktifitas. Karena itu malaikat tidak memerlukan materi sama sekali.

f-2- Ruh non materi itu memiliki empat daya:

- Daya-tambang, yang mengatur puturan-putaran atom badan dan semacamnya seperti detak jantung dan putaran darah.

- Daya-nabati, yang mengatur pertumbuhan tubuh dan beranak-pinaknya.

- Daya-hewani, yang mengatur gerak ikhtiari, rasa dan perasaannya.

- Daya-akal, yang mengatur pengertian, pemahaman dan berfikirnya.

f-3- Ketika manusia terjaga, maka aktiflah semua daya-daya ruhnya itu. Ketika manusia tidur, maka daya-akal dan daya-hewaniahnya tidak aktif. Hanya daya-nabati dan daya-tambangnya yang tetap aktif.

f-4- Ketika manusia itu mati, maka semua dayanya tidak aktif kecuali daya-tambangnya.

f-5- Kalau dalam Islam dikatakan harus menghormati kuburan kaum muslimin dan mengucap salam secara langsung kepada mereka kalau melewati pekuburan kaum muslimin dengan mengucapa "Assalaamu 'alaikum ya ahlalqubuur" ("Keselamatan ATAS KALIAN wahai orang-orang di kuburan"), hal itu karena ruh orang mati itu tetap ada bersama jasadnya persis seperti orang tidur. Bedanya kalau orang tidur daya-nabatinya masih aktif akan tetapi kalau sudah mati daya-nabati ini juga tidak aktif lagi.

f-6- Nah, kalau semua itu sudah dimengerti atau diingat kembali, maka ketahuilah bahwa dalam keterjagaan tubuh yang meninggal itu, bisa saja dengan jalan penguatan yang diberikan oleh Allah pada ruh yang tetap berhubungan dengan badannya itu hingga ruhnya terus tetap menjaga dari kehancurannya.

f-7- Selain rabaan di atas, bisa juga Tuhan memerintahkan malaikat penjaga materi untuk menjaga badannya supaya tidak hancur.

f-8- Selain rabaan di atas, bisa juga Tuhan memerintahkan bumi untuk tidak menghancurkannya, atau melarang ulat-ulat untuk memakannya, atau memerintahkan tubuh itu sendiri untuk tetap terjaga.

f-9- Walhasil, apapun itu, maka bisa banyak rabaan dan kemungkinan yang bisa diperkirakan dalam masalah ketetaputuhan badan manusia di dalam kubur.

f-10- Apapun rabaan dan kemungkinan itu, semuanya kembali pada satu atau dua hikmah, yaitu Kuasa Tuhan dan Pembelajaran bagi manusia. Sudah tentu ini dari sisi sosialnya.

f-11- Akan halnya dari sisi hubungannya antara Tuhan dan yang mati, maka sudah pasti ada hikmah tersendiri di dalamnya. Misalnya:

a- Tuhan ingin membalas kebaikan yang mati walau dia kafir seperti Fir'aun. Karena Fir'aun pada akhirnya ia beriman ketika sudah mulai tenggelam. Memang iman seperti ini tidak ada manfaatnya, akan tetapi untuk di akhirat. Sedang Tuhan yang Maha Pengasih, tetap memberikan balasan kebaikan di dunia ini. Misalnya dengan memudahkan matinya atau dengan mengutuhkan badannya.

b- Tuhan ingin membalas kebaikan orang beriman yang taqwanya tinggi, di dunia sebelum membalasnya di akhirat kelak. Inilah yang menjadi prediksi pertama bagi orang yang terkekalkan badannya kalau dia seorang mukmin yang baik. Misalnya orang syahid dan semacamnya seperti para wali.

c- Tuhan ingin membalas kebaikan orang beriman di dunia sebelum di akhirat kelak walaupun tidak terlalu beriman dan bertaqwa tinggi. Misalnya karena pernah melakukan sesuatu yang disukai Tuhan hingga Dia berkenan menerima dan melimpahkan balasan kebaikan padanya.

d- Tuhan ingin menghormati badannya yang sering mendapatkan tabarruk dari kekasihNya. Misalnya selalu diusapi air mata yang keluar ketika menangisi Imam Husain as. Saya pernah bertemu dengan seorang ibu yang anaknya mati syahid dan kuburannya tidak ketemu. Setelah sekitar 16 tahunan kuburannya ketemu dan si ibu ingin memindahkannya ke negaranya sendiri. Lalu dibongkarlah kuburan itu dan ternyata tubuh anaknya utus seperti sedia kala.

Katanya, anaknya itu kalau membaca ziarah untuk Imam Husain as dan menangis, atau mendengarkan ceramah yang membahas kesyahidan Imam Husain as dan menangis, selalu ia bertabarruk dengan air matanya sendiri itu dengan mengambil air matanya dan mengucap-usapkannya ke seluruh tubuhnya. Maksud si anaknya itu ra, bukan supaya utuh di kuburan, melainkan supaya tidak terkena api neraka dengan syafaat Imam Husain as dan barakah yang ditimbulkan dari air mata yang menangis karena Imam Husain as.

f-12- Dan seterusnya yang tentu masih banyak lagi dari rabaan tentang rahasia alam, agama dan keTuhanan yang berhubungan dengan tetaputuhnya tubuh orang mati di kuburan walaupun sudah bertahun-tahun dan berabad-abad lamanya.

Sinar Agama .

Penutup: Jawaban Soal:
Dengan semua penjelasan di atas, maka dapat pertanyaan antum dapat dijawab dengan:

a- Hampir semua rabaan di atas, merupakan jawaban dari pertanyaan point "a" antum.

b- Tidak bisa dipastikan. Sebab hal itu tergantung pada apa yang diinginkan Tuhan. Artinya, keterjagaan jasad itu bukan pasti sebagai dalil pasti terhadap kebaikan seseorang. Atau bukan dalil pasti bagi keselamatan seseorang kelak di akhirat.

c- Bisa saja point 11 di atas degnan seluruh cabang-cabangnya merupakan kemungkinan adanya pengawetan tubuh yang tukang maksiat tersebut. Yaitu membalas sedikit kebaikannya di dunia karena kebaikannya itu memang tidak dapat menolongnya di akhirat kelak.

Tentu saja, pemberian Tuhan itu, adalah karena Kasih SayangNya pada makhluk-makhlukNya. Jadi, pemberian kelebihan di dunia itu, merupakan pemberian dari Kasih SayangNya sekalipun orang tersebut tidak layak mendapatkannya lantaran banyaknya maksiat yang dilakukannya. Jadi, pemberian kelebihan di dunia dimana hal itu sudah merupakan kelebihan dan kePemurahan Tuhan. Pendek kata, kalaulah dia berlumur maksiat yang akan dimasukkan ke neraka, akan tetapi kebaikan yang sedikit yang dimilikinya itu, sekalipun tidak dapat menolongnya di akhirat, setidaknya dapat memancing pemberianNya di dunia ini. Wassalam.

Khommar Rudin
اللَّهُمَّے صَلِّے عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِے مُحَمَّدٍ
وعَجِّلْے فَرَجَهُمْے
Lihat Terjemahan

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.