Thursday, March 10, 2016

on Leave a Comment

Mengapa sebagian muslim sering menggunakan photo editan untuk menyerang pihak lain dan apakah photo atau video bisa dijadikan dalil sebuah keyakinan

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=880882728691852&id=207119789401486

Salam ustad....
Tanya:
1.knapa sih,sebagian muslim masih teralu percaya dg video dan foto2 palsu yg ada di media.sperti gambar imam khomeini yg di dekatkan dg wanita2 murahan(naudzubillah).....
Klw dikasih tau itu rekayasa....tetap aja ia percaya dan menambah lg dg foto2 lainx.....?
2.apakah sebuah foto at video bisa dijadikan dalil dalam memeprtahankan sebuah keyakinan selain qur'an,hadits dan akal...?
Trimkasih.
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Antum tidak perlu heran karena membuat hal-hal seperti itu mendapatkan biaya yang tinggi. Jadi, bagi mereka hal tersebut sudah merupakan bisnis mereka. Jadi, mereka sudah mengunci mati akal mereka dan mencari uang dengan jalan seperti itu.

Bisa juga mereka merupakan korban dari para bisnismen itu. Yaitu yang tertipu dengan semangat jihad dan membela kebenaran. Bagi mereka para korban ini, kebenaran tidak ada kecuali yang datang dari guru-guru mereka para Wahabi itu.

Bisa juga korban biasa tanpa nafas jihad. Seperti Wahabi-wahabi kecil yang atau bahkan Sunni yang tidak mengerti yang telah menjadi korban hal tersebut.

Ketika mereka pembisnis, maka bukan mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya, wong mereka sendiri yang membuat foto-foto dan berita-berita palsu itu, melainkan mereka telah menyengaja membuat semua itu demi mendapatkan uang.

Sedang para menager mereka mau memberi uang besar (di Iran sendiri ada ratusan situs-situs palsu yang kerjanya seperti itu dan sudah banyak yang tertangkap dan diurai ke masyarakat apa-apa yang mereka lakukan dalam sidang terbuka di pengadilan, saya biasanya melihat berita-berita timur tengah melalui berbagai media) dengan harapan bisa memberikan kerancuan sepanjang jaman. Karena kapan saja ada berita palsu yang mereka buat, maka diharapkan akan memberikan efek. Kalaupun sudah dijawab oleh komentator yang mengerti kelicikan mereka, mereka tetap saja akan mengulangnya di masa depan. Mengapa? Sebab mereka terus mengharap ada pembaca baru yang belum tahu jawaban komentator yang pernah diberikan. Apalagi mereka memiliki program yang bisa mengetahui berapa pembaca yang telah membacanya. Facebook sendiri kalau di page, menyediakan berapa jumlah jangkauannya. Nah, kalau pada pemuatan berita palsu pertama memiliki 2000 jangkauan, maka di harapkan pada yang ke dua dan ke tiga, lebih dari itu atau setidaknya menjaring pembaca baru. Begitu seterusnya akan diulang.

Mengulang berita hoax/palsu setelah membuat kepalsuannya itu, adalah berfungsi seperti mengulangnya nafas-nafas mereka untuk tetap eksis di muka bumi dengan kemenjajahan mereka tanah Jazirah Arab milik Sunni dan yang dulu di bawah kekuasaan khalifah Sunni Utsmaniyyah.

Para Wahabi keroco di Indonesia, ra'syih banget. Kalau mau mempromosikan sistem kekhalifaan maka salah satu yang dibangggakan adalah kekhalifaan Utsmaniyyah. Padahal kekhalifaan itu musuh bebuyutan pendiri Wahabiyyah yaitu Muhammad bi Abdulwahhaab. Karena pembuat Wahabi ini, beberapa kali dipenjara oleh khalifah Utsmaniyyah karena kesesatannya yang suka menyesatkan dan mensyirikkan orang lain. Setelah keluar dari penjara ke sekian kalinya, dia bersekongkol dengan Aalu Saud yang Yahudi dan dengan didanai serta dipersenjatai oleh Inggris, maka terjadilah permberontakan Wahabiah itu dan menduduki Jazirah Arab. Ribuan Sunni digorok seperti kambing di lapangan terbuka di kota-kota Jazirah Arab (Saudi Arabiah sekarang) apalagi di kota Makkah dan Madinah. Persis seperti apa yang terjadi sekarang di Suriah dan Iraq serta Yaman.

Ra'syihnya Wahabi keroco itu karena kalau sistem khalifah itu haq seperti Utsmaniyyah, maka mereka harus mengafirkan Wahabi yang sekarang mereka anut. Kalau mereka membenarkan Wahabiah yang mereka anut sekarang ini, maka mesti mengatakan bahwa sistem khalifah itu tidak benar, setidaknya Utsmaniyyah. Nah, kalau Utsmaniyyah tidak benar, maka khalifah mana yang benar dan apa ukurannya?

Walhasil, kembali ke masalah pengulangan fitnah itu, maka hal itu memang disengaja dengan harapan tetap bisa memberikan efek dan mendapatkan korban-korban baru. Karena dengan hal itu, maka dapat mencegah persatuan kaum muslimin. Sebab kalau muslimin bersatu, maka mereka akan balas dendam pada Wahabi. Sebab muslimin, terutama Sunni, telah menjadi korban mereka sepanjang sejarahnya. Selain menjadi korban digorok dalam jumlah yang tidak terhitung, juga menjadi korban pembid'ahan, pensyirikan, pemukulan di waktu haji kala bertabaruuk dengan Ka'bah dan semacamnya, penerakaan dan semacamnya. Nah, dengan demikian dapat dipahami bahwa pengulangan itu sama artinya dengan nafas-nafas mereka sendiri. Tanpa pengulangan, maka sama dengan berhenti bernafas. Berhenti bernafas sama dengan kehancuran kerajaan mereka dan keuangan mereka. Hancurnya kerajaan dan keuangan mereka, maka sama dengan hancurnya bangunan takfiriah yang mereka lakungan sepanjang masa. Hancurnya takfiriah di seluruh dunia, sama dengan tidak adanya harapan untuk kembali berkuasa. Dan tidak adanya harapan kembali berkuasa, maka sama dengan hancurnya Israel sebagai raja diraja mereka. Karena kerajaan mereka sudah tidak ada, uang mereka sudah tidak ada, tentara berani mati mereka sudah tidak ada lagi hingga tidak bisa melindungi Israel sebagai pusat mereka.

Itulah mengapa Suriah dan Iraq harus dihancurkan, begitu pula Yaman yang bisa menutup laut keluar masuknya Saudi ke dunia luar. Sebab kalau Suriah dan Iraq utuh, maka Israel bisa diujung tanduk. Itulah mereka buat berbagai pasukan takfiri baik dengan nama Thaliban, Al-Qaidah, ISIS dan semacamnya demi membentengi Israel dengan nama Islam. Nah, kalau semua benteng itu hancur, maka pusat pemerintahan mereka yaitu Israel akan menjadi hancur pula. Karena itu mereka teramat keras dalam berjuang menembaki dan membantai siapa saja yang berusaha mendekat Israel. Begitu gigihnya sampai-sampai mereka ingin membuat keder/takut muslimin dengan membantai-i anak-anak sekalipun. Ini semua dibuat supaya muslimin takut menghadapi mereka hingga mereka terus kuat menjaga pos pertahanan Israel di pinggiran negeri Israel dengan bendera Islam.

2- Oh tentu bisa bagi Wahabi. Kan Wahabi itu pakai Qur an dan Hadits kalau menghadapi yang lainnya yang memakai kata mujtahid 9Syi'ah) atau ulama (Sunni). Tapi kalau di antara mereka, maka kata-kata guru mereka bisa melebihi Qur an dan Hadits. Karena itu, foto-foto dan berita-berita hoax guru-guru atau group-group mereka, diutamakan dari Qur an dan Hadits. Jadi, kalau kita berdalil dengan Qur an dan Hadits dalam mendebati foto-foto dan berita-berita palsu itu, maka sama sekali tidak ada artinya.

Mereka ini sudah diprediksi oleh kanjeng Nabi saww, seperti keluarnya dari Najd, kejam dan semacamnya. Ada juga yang diriwayatkan dengan nama Dajjal.

Tugas kita, terus mengulangi debatan dan komentar kita. Merka mungkin bergaya menghindari debat, tapi fitnah jadi wajib. Debat dihindari, tapi mensyirikkan dan membid'ahkan serta meng-ahli-nerakakan orang lain, jadi wajib.

Yang saya maksud debat atau membantah dengan tegas tapi tidak dengan kata-kata kotor dan umpatan.

Bembong Asytari Maaf ustadz......

Jawaban no 2 nya tdk ada at mungkin belum ada.
Mungkin jg krn jawaban ustad panjang -aku suka penjelasan yg panjang-sehingga hp aku ga mampu menampung semua penjelasan ustadz.krn maklum aku cm pakai hp biasa yg kafasitas di teks komentarx cm 2000 huruf.
Itu kemungkinan.krn aku tdk tau baxk masalah seluk beluk frogram ke-hp-an.
Kwl bisa....jawabannya(susunanx) sperti jawaban ustad pd ZOEY,ketika menjelaskan tulisan Ayatullah Muthahhari.

Trims.

Sinar Agama Bembong Asytari, kalau bisa ganti HP. Sebab saya tidak mungkin harus memotong-motong terus jawabanku, Sebab tidak mungkkin bisa ingat dan juga akan mengganggu pikiranku hingga tidak bisa konsen.

Ini jawaban no 2-nya yang sudah ana tuliskan di atas, saya copas di sini:

2- Oh tentu bisa bagi Wahabi. Kan Wahabi itu pakai Qur an dan Hadits kalau menghadapi yang lainnya yang memakai kata mujtahid 9Syi'ah) atau ulama (Sunni). Tapi kalau di antara mereka, maka kata-kata guru mereka bisa melebihi Qur an dan Hadits. Karena itu, foto-foto dan berita-berita hoax guru-guru atau group-group mereka, diutamakan dari Qur an dan Hadits. Jadi, kalau kita berdalil dengan Qur an dan Hadits dalam mendebati foto-foto dan berita-berita palsu itu, maka sama sekali tidak ada artinya.

Mereka ini sudah diprediksi oleh kanjeng Nabi saww, seperti keluarnya dari Najd, kejam dan semacamnya. Ada juga yang diriwayatkan dengan nama Dajjal.

Tugas kita, terus mengulangi debatan dan komentar kita. Merka mungkin bergaya menghindari debat, tapi fitnah jadi wajib. Debat dihindari, tapi mensyirikkan dan membid'ahkan serta meng-ahli-nerakakan orang lain, jadi wajib.

Yang saya maksud debat atau membantah dengan tegas tapi tidak dengan kata-kata kotor dan umpatan.

Bembong Asytari Trims ustad....atas penjelasanx.

Ya,insya Allah klw ada rizki akan aku ganti hp aku.maklum ustad.....banyak tanggungan....jd ga sempat ganti.

Jd....sekali lg aku mohon maaf sdh sangat merepotkan ustad.....

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..
SukaBalasBaru saja

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.