Friday, March 11, 2016

on Leave a Comment

BENARKAH ADA TAHRIF ALQURAN?

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=882432225203569&id=207119789401486


assalamu alaikum ust smg antum d berkahi. ana ingin tanya da buku kecil berjudul skandal alquran syiah. penulisnya dr sidogiri.
d tulisan tu sang penulis mencatut nama mufassir syiah lalu d gambarkan bhwa bbrp mufassir syiah meyakini tahrif. sprt tafsir al qummi, tafsir ayyasi, furat al kafi dll. dlm tafsir al qummi ktika menafsirkan ayat 57-59, beliau menyebut "kemudian nama ali d hapus dr tempat itu". ust d hapus mksud menurut beliau tafsir al qummi pa ust?
mulla muhsin alfaidh al kasyani dlm tafsir as shafi juz 1 hal 52, d situ beliau mengatakan ttng i'tiqod al kulayni akan adanya tahrif.
pa yg sbnrnya hendak d sampaikan ketika brbicara tahrif sprt prktaan al kasyani d atas dan pndpt2 lainnya yg menggambarkan mereka meyakini tahrif? syukron ust ats prhtian antum jazakumullah khoiron kastiro
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- He he ...sepertinya penulisnya itu harus melek banget supaya tidak ada yang luput dibaca dalam kitab. Jangan hanya cuklak cuklik tapi tidak mengerti maksud penulisannya.

2- Untuk ayat 57-59 itu dari surat apa?

3- Saya sudah sering menjelaskan bahwa hadits tahri Qur an itu ada di kedua belah pihak, Sunni dan Syi'ah. Di Sunni tidak tanggung-tanggung, sebab ada di Shahih Bukhari atau Muslim.

4- Hadits-hadits tahrif yang ada di kedua belah pihak itu, tidak bisa diterima dan memang tidak diterima oleh kedua belah pihak. Sebab sudah melanggar kaidah, yaitu bertentangan dengan Qur an dan hadits shahih lainnya.

5- Saya juga menyebutkan bahwa semua ulama Syi'ah meyakini tidka ada tahrif kecuali satu orang yang kita kenal al-Nuuri itu.

6- Kalau di Sunni bisa dikatakan bahwa hampi seluruhnya meyakini perubahan Qur an. Karena menurut Sunni, bismillah di setiap depan surat selain Fatihah, ditambahi oleh Utsman dan timnya. Jadi, di Qur an menurut jumhur Sunni, sudah memiliki tambahan 112 ayat yang berupa bismillaah. Sebab seluruh Qur an memiliki 114 surat, dan surat Fatihah sebagian Sunni meyakini memang milik Fatihah sementara surat Taubah tidak memiliki bismillah.

7- Saya sudah berulang-ulang menerangkan bahwa hadits Syi'ah yang cenderung menerangkan adanya Tahrif itu bisa dibagi pada beberapa bagian:

a- Ada yang bisa ditakwil. Seperti penghapusan nama imam Ali as. Hal ini bisa ditakwil bahwa yang dimaksudkan dengan penghapusan itu adalah pada maknanya. Jadi, yagn ditahrif itu bukan Qur an nya melainkan maknanya yang diberikan oleh Rasulullah.

b- Ada yang tidak bisa ditakwil. Yang tidak bisa ditakwil ini tidak bisa diikuti dan hanya bisa dinukilkan sebagai amanat bagi penulisan hadits. Sebab penukilan hadits tidak mesti harus shahih saja, yang tidak shahih juga dinukilkan, sebagaimana kitab-kitab hadits Sunni juga seperti itu. Tapi nanti dijelaskan bahwa hadits ini tidak shahih dari sisi sanad/perawiannya atau dari sisi matan/maknanya.

8- Kalau untuk yang Tafisr Shafi itu, maka si penukil yang antum maksudkan itu mesti buka matanya lebar-lebar kala membaca kitab, supaya tahu maksudnya.

Maksud dari penulisan al-Kaasyaani ra itu adalah justru membantah penukilan riwayat tentang adanya tafrif. Beliau ra mengatakan kalau semua ayat dimahzhuf-mahzhuf seperti itu, yakni semua ayat ditakwil sesuai dengan riwayat hadits yang ada secara lahiriah (sebelum ditakwil) maka "kata beliau ra", kita tidak bisa lagi mempercayai Qur an ini. Karena berarti sudah terjadi tahrif.

Nah, justru beliau ra ingin menafikan tahrif itu.

Setelah menafikan adanya tahrif beliau ra mengatakan bahwa mungkin saja ada pembelaan terhadap penghapusan sebagian kata seperti nama Imam Ali as, yaitu dengan mengatakan bahwa tahrif yang tidak bisa terjadi adalah yang mengganggu penghidayahan Qur an dan/atau menjadi penyimpangan. Tapi kalau tidak sampai sebatas itu, maka tidak masalah.

TAPI INGAT beliau ra hanya memungkinkan saja adanya orang yang berkata seperti itu. Jadi, bukan kepercayaan beliau ra sendiri. Yakni hanya memungkinkan adanya pendapat yang bisa diutarakan untuk menjawab debatan beliau ra itu dengan kata-kata yang agak masuk akal tersebut. Karena beliau ra menentang tahrif seperti yang sedang dibahasnya itu, akan tetapi barang kali ada orang yang membantah beliau ra dengan argumentasi di atas itu, yakni ada rada-rada masuk akalnya itu.

Karena itu beliau ra bantah lagi di bawahnya dengan mengatakan bahwa hal yang dikatakan oleh pendebat kepada beliau ra, yakni pendebat dalam alam perumpamaan pemikiran itu, masih bisa didebat lagi yaitu bahwa maksud dari penyebutan nama Imam Ali as dalam hadit-hadits para imam makshum as itu, adalah bukan rangka mau mengatakan bahwa ada ayat yang menyebut nama Imam Ali as, akan tetapi maksud ayat tersebut adalah Imam Ali as. Jadi, para imam makshum as hanya ingin mengajarkan bahwa telah terjadi perubahan pemaknaan pada beberapa ayat Qur an dimana tadinya dimaksudkan kepada Imam Ali as, akan tetapi sekarang sudah tidak seperti itu lagi.

Ini saya nuklkan dari halaman 50-nya kitab tersebut:


Sinar Agama
.

[ 50 ]
فهو قوله تعالى: كنتم خير امة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله. فقال أبو عبد الله (عليه السلام) لقارئ هذه الآية: خير امة تقتلون أمير المؤمنين والحسين بن علي (عليهما السلام) فقيل له كيف نزلت يابن رسول الله فقال إنما نزلت خير أئمة أخرجت للناس الا ترى مدح الله لهم في آخر الآية تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله، ومثله إنه قرأ على أبي عبد الله * (الذين يقولون ربنا هب لنا من أزواجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما) * فقال أبو عبد الله (عليه السلام) لقد سألوا الله عظيما أن يجعلهم للمتقين إماما فقيل له يا بن رسول الله كيف نزلت فقال: ؟ إنما نزلت: واجعل لنا من المتقين إماما. وقوله تعالى: له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله. فقال أبو عبد الله (عليه السلام) كيف يحفظ الشئ من أمر الله وكيف يكون المعقب من بين يديه فقيل له وكيف ذلك يا بن رسول الله فقال إنما انزلت له معقبات من خلفه ورقيب من بين يديه يحفظونه بأمر الله، ومثله كثير قال: وأما ما هو محذوف عنه فهو فوله لكن الله يشهد بما انزل إليك في علي كذا أنزلت أنزله بعلمه والملائكة يشهدون، وقوله: يا أيها الرسول بلغ ما انزل إليك من ربك في على فإن لم تفعل فما بلغت رسالته، وقوله: إن الذين كفروا وظلموا آل محمد حقهم لم يكن الله ليغفر لهم. وقوله: وسيعلم الذين ظلموا آل محمد حقهم أي منقلب ينقلبون، وقوله وترى الذين ظلموا آل محمد حقهم في غمرات الموت، ومثله كثير نذكره في مواضعه إن شاء الله. قال: وأما التقديم والتأخير فإن آية عدة النساء الناسخة (1) التي هي أربعة أشهر وعشر قدمت على المنسوخة التي هي سنة وكان يجب أن يقرأ المنسوخة التي نزلت قبل ثم الناسخة
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

التي نزلت بعد. وقوله: أفمن كان على بينة من ربه ويتلوه شاهد منه ومن قبله كتاب موسى إماما ورحمة، وإنما هو ويتلوه شاهد منه...Lihat Selengkapnya
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

إماما ورحمة ومن قبله كتاب موسى، وقوله: وما هي إلا حياتنا الدنيا نموت ونحيا وإنما هو نحيي ونموت لأن الدهرية لم يقروا بالبعث بعد الموت وإنما قالوا: نحيى ونموت فقدموا حرفا على حرف ومثله كثير. قال: وأما الآيات التي هي في سورة وتمامها في سورة اخرى فقول م...Lihat Selengkapnya
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

وكحذف بعض الآيات وكتمانه فان الانتفاع بالباقي...Lihat Selengkapnya
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

القرآن تغييرا ونقصانا
---
[ 53 ]
والصحيح من مذهب أصحابنا خلافه وهو الذي نصره المرتضى (رضي الله عنه) واستوفى الكلام فيه غاية الاستيفاء في جواب المسائل الطرابلسيات. وذكر في مواضع: أن العلم بصحة نقل القرآن كالعلم بالبلدان والحوادث الكبار والوقائع العظام والكتب المشهورة وأشعار العرب المسطورة فان العناية اشتدت والدواعي توفرت على نقله وحراسته وبلغت حدا لم تبلغه فيما ذكرناه لأن القرآن معجزة النبوة ومأخذ العلوم الشرعية والأحكام الدينية وعلماء المسلمين قد بلغوا في حفظه وحمايته الغاية حتى عرفوا كل شئ اختلف فيه من إعرابه وقرأته وحروفه وآياته فكيف يجوز أن يكون مغيرا ومنقوصا مع العناية الصادقة والضبط الشديد. وقال أيضا (قدس الله روحه): إن العلم بتفصيل القرآن وابعاضه في صحة نقله كالعلم بجملته وجرى ذلك مجرى ما علم ضرورة من الكتب المصنفة ككتاب سيبويه والمزني فان أهل العناية بهذا الشأن يعلمون من تفصيلها ما يعلمونه من جملتها حتى لو أن مدخلا أدخل في كتاب سيبويه بابا في (من خ ل) النحو ليس من الكتاب لعرف وميز وعلم أنه ملحق وليس من أصل الكتاب وكذلك القول في كتاب المزني ومعلوم أن العناية بنقل القرآن وضبطه أصدق من العناية بضبط كتاب سيبويه ودواوين الشعراء وذكر ايضا أن القرآن كان على عهد رسول الله مجموعا مؤلفا على ما هو عليه الآن واستدل على ذلك بأن القرآن كان يدرس ويحفظ جميعه في ذلك الزمان حتى عين على جماعة من الصحابة في حفظهم له وإنه كان يعرض على النبي (صلى الله عليه وآله وسلم) ويتلى عليه وأن جماعة من الصحابة مثل عبد الله بن مسعود وابي بن كعب وغيرهما ختموا القرآن على النبي (صلى الله عليه وآله وسلم) عدة ختمات وكل ذلك يدل بأدنى تأمل على انه كان مجموعا مرتبا غير مبتور ولا مبثوث. وذكر أن من خالف في ذلك من الامامية والحشوية لا يعتد بخلافهم فان الخلاف في ذلك مضاف إلى قوم من أصحاب الحديث نقلوا أخبارا
Lihat Terjemahan

Sinar Agama ................... dan seterusnya dari pembahasan bahwa Qur an itu mustahil ada pengurangan dan penambahannya. Karena dia mu'jizat, dijaga Allah dan diriwayatkan secara jauh melebihi mutawatir sampai diumpakan sebagai penukilan tentang ada kota besar oleh umat manusia yang pasti diriwayatkan oleh ribuan orang dan ditatap dengan jelas.

9- Saya sudah sering menjelaskan bahwa kalau Qur an ada penambahan dan pengurangan, berarti ia akan keluar dari mu'jizat yang tidak bisa disaingi sastranya. Padahal kan tidak demikian bukan?

10- Tentang Tafsir Qommi itu apa, maka jawabannya adalah kitab tafsir yang ditulis oleh ulama Qom pada abad 3-4 Hijriah yang bernamana Abu al-Hasan 'Ali bin Ibrahim al-Qommi.

11- Tentang bismillah yang ada di setiap awal surat yang di Sunni dikatakan sebagai bukan bagian dari surat dimana hal itu berarti tambahan, tapi kalau di Syi'ah ia termasuk bagian dari surat. Paling-paling yang beda seperti menganggap bismillaah itu sebagai ayat pertama atau tidak secara penamaannya secara umum. Jadi, bisa saja ia bagian dari surat akan tetapi dalam penomoran ayatnya tidak dimulai dari dirinya (bismillaah). Wassalam.


Abu Zakiyyah al hamdulillah antum tak lelah dlm menyampaikan pa yg hrs d sampaikan.

Abu Zakiyyah afwan ana lupa menyertakan surat yg d dlm tafsirnya d jadikan granat oleh lawannya. surat yg d maksud az zukhruf ayat 57-59, dmn bwliau mngtakan nama imam ali d hapus. ana sdh cek bahwa nama imam ali d hapus dr tempat tu? maksud dr tempat tu apkh sebuah ayat atau ayat, krn al qummi tdk menywbut nama imam ali d hapus dr ayat atau surat zukhruf. krn ketika ana memabaca buku kecil sidogiri tu, dengan menukil tafsir al qummi berusaha mwnggiring pembaca bahwa seharusnya dlm surat zukhruf ayat 57-59 nama imam ali d hapus dr ayat. jd uzt antum bs berikan kami d sini ilmu pa yg swbenarnya d mksud "nama imam ali d hapus dr tempat tu" ? syukron ust atas prhtian antum. salam kenal sebelumnya

Sinar Agama Abu Zakiyyah, kan sudah dijelaskan di atas bahwa ada hadits-hadits di periwayatan Syi'ah yang menyatakan secara sepintas seperti itu. Yakni nama Imam Ali as dihapus dari ayat.

Akan tetapi hadits-hadits semacam itu masih memiliki berbagai cara penyelesaian seperti yang sudah diterangkan dia atas. Yakni kalau bisa ditakwil, maka ditakwil. Seperti maksud Imam as menerangkan penghapusan makna ayatnya. Yakni ayat yang diturunkan untuk Imam Ali as, telah dihapus dalam pemahamannya dari pemahaman kaum muslimin. Hadits yang bisa ditakwil ini adalah hadits yang jelas-jelas menjelaskan maksud ayatnya, atau tidak jelas menyatakan penghapusan dari ayat lahiriahnya, bukan dari maknanya.

Kalau tidak bisa ditakwil, misalnya haditsnya menyatakan bahwa nama Imam Ali as dihapus dari LAHIRIAH AYATNYA (bukan makna dan maksud ayatnya), maka sudah pasti hadits ini adalah hadits palsu yang tidak bisa diterima sebagaimana banyak sekali hadits palsu di Sunni yang menyatakan tentang adanya tahrif dalam Qur an, seperti riwayat 'Aisyah dan Umar sebagaimana maklum di catatan-catatan sebelumnya.


Abu Zakiyyah sebenarnya ironis sekali ust, tampaknya isu tahrif al quran bakal berdengung stp masa dngn lakon baru. padahal dr pihak imamiyah berulang2 membantah kan adanya tahrif tp rupanya mereka tdk bergeming. d stp acr mereka menjajakan isu tahrif, sdngkn para penjaja bungkam adanya isu tahrif d kalangan mreka sndri. syukron ust ats prhtiannya. jazakumullah khoiron kastiro. smg allah swt slalu mmberikan ptunjuk melalui hamba2 yg sholeh. smg ilmu antum yg d bagikan kpd kami d sini, kan muncul generasi yg akan menjajakan islam rahmatan lilalamin. tanpa mengurangi rasa hormat dngn ponpes sidogiri, al quran tetap utuh bg umat islam aplg dlm pandangan imamiyah, yg d waspadai haruslah kalau kita tdk meyakini Allah swt, al musthofa, al quran itulah yg d bicarakan oleh alquran. salam ukhuwah smg ikhwan dan akhwat d rahmati Allah swt.

Sinar Agama Abu Zakiyyah, kalau dengan sekali tabligh, ucapan dan tulisan semua orang kembali ke jalan benar dan tidak membangkang, maka para nabi dan rasul as tidak perlu berjuang dan berjihad. Namanya pembangkangan itu memang seperti itu. Diberi nasihat sekali. Kalau dilanggar, diulang yang ke dua. Kalau dilanggar lagi diulang yang ke tiga. Begitu seterusnya. Karena itulah para nabi dikatakan sebagai "Nadziir" atau "Pemberi Nasihat".

Neraka itu sengaja disediakan Tuhan bukan untuk orang yang melakukan kesalahan dimana begitu sadar langsung berhenti dan taubat. Tapi untuk orang-orang yang memang tidak mau jera, tidak sadar, dan tidak mau kembali.
Lihat Terjemahan

Andika Allahumma sholli ala Muammad wa Aali Muhmmad..
SukaBalasBaru saja

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.