Tuesday, March 8, 2016

on Leave a Comment

APAKAH NABI ISA AS MASIH HIDUP ATAU SUDAH SYAHID DI SALIB?


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=878914125555379&id=207119789401486

Assalamu alaikum
Pak ustad sya punya pertanya tentang keberadaan nabi isa As
Banyk yang bilang bahwa yang di salib adalah nabi isa As
Dan mengapa agama lain berkata bahwa nabi isa adlah anak allah
Sementra tlah di perjlz kn bahwa allah tdk berank atau pn
Di peranakan dN bukan di alquran surat annisa ayat 157di perjls kn bahwa bukan nabi isa yg di salib tp orang yg menyerupai beliau dan di mna keberadaan belaiau
Sya minta penjlsan
Trimakasih wassalam
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Tentang pembahasan nabi Isa as, memang agak panjang, apakah beliau as sudah syahid dibunuh waktu pensaliban itu atau belum; bahkan sudah wafat atau belum. Mungkin secara sangat ringkas saya akan mengurai di sini.

2- Ayat yang antum maksudkan adalah sebagai berikut, QS: 4:157-158:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157)
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158)

"Dan perkataan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masiih 'Isa bin Maryam seorang rasul Allah.' Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya melaikan telah diserupakan kepada mereka. Sesungguhnya yang mereka pertikaikan di dalamnya itu dalam keadaan ragu terhadapnya. Mereka sama sekali tidak memiliki ilmu tentangnya melainkan mengikuti prasangka. Mereka tidak membunuhnya secara meyakinkan (157). Bahkan -Allah- telah mengangkatnya (Isa as) kepadaNya dan Allah Maha Mulia dan Bijaksana."

Ayat pengangkatan kepada Allah itu setelah menukil pernyataan para kaum Yahudi yang merasa telah membunuh nabi Isa as.

3- Kalau diperhatikan ayatnya, maka Tuhan menolak kata-kata orang Yahudi. Apa yang ditolak Allah? Jawabnya setidaknya dua hal:

a- Bahwa mereka telah membunuh nabi Isa as.

b- Bahwa mereka telah menyalib nabi Isa as.

Kalau Tuhan menolak pembunuhan dan penyaliban tersebut, maka jelas yang dimaksudkan penolakan yang terjadi pada badan nabi Isa as, yaitu pembunuhan dan penyaliban terhadap badan beliau as.

4- Kalau point 3 di atas dipahami dengan baik, maka ketika ayat berikutnya yang menyatakan bahwa Allah swt telah mengangkat beliau as kepadaNya, maka yang diangkat jelas bukan ruh nabi Isa as, melainkan tubuh beliau as tersebut. Jadi, kalau boleh saya tuliskan maksud ayatnya kurang lebih akan menjadi seperti ini:

"Mereka tidak membunuh dan menyalib tubuh nabi Isa as secara meyakinkan, melainkan Tuhan telah mengangkat tubuhnya itu kepadaNya."
Lihat Terjemahan

Sinar Agama .

5- Nah, kalau yang ditolak itu keterbunuhan dan ketersaliban badan nabi Isa as, maka berarti beliau as masih hidup sampai sekarang. Sebab kalau sudah wafat, baik ketika itu atau setelahnya, maka yang diangkat pasti hanya ruh beliau as, bukan badan beliau as.

6- Apalagi kalau ayat itu diteruskan, yaitu pada QS: 158, maka sangat menjadi terang bahwa nabi Isa as belum wafat dan kelak akan kembali lagi. Bunyi ayatnya adalah:

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

"Dan tidaklah ada seorangpun dari Ahlulkitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa as) sebelum matinya (Isa as) dan pada hari kiamat dia (Isa as) akan menjadi saksi terhadap mereka."

Dengan ayat ini maka jelas beliau as masih hidup dan akan menjadi penerang bagi seluruh Ahlulkitab hingga mereka beriman kepada beliau as bahwa beliau as adalah seorang nabi dan bukan anak Tuhan dan akan mewajibkan mereka untuk mengikuti agama Tuhan yang lebih baru yaitu yang dibawa nabi Muhammad saww.

7- Ayat di point 6 di atas memang ada beberapa penafsiran, begitu pula yang sebelumnya. Akan tetapi saya hanya menukilkan di sini yang lebih kuatnya dan lebih umumnya.

8- Ayat tentang nabi Isa as yang masih hidup ini, merupakan keimanan semua kaum muslimin. Sebab di hadits-hadits Sunni terdapat banyak sekali hadits yang menerangkan bahwa nabi Isa as masih hidup dan akan kembali di akhir jaman.

Akan tetapi setelah sampainya kepada umat Indonesia tetang ajaran Islam yang melalui Ahlulbait as yang juga dikenal dengan Syi'ah, maka mereka mulai gelisah. Terutama Wahabi-wahabi yang beringas dan kasar itu. Kenapa gelisah, karena dalam hadits-hadits Sunni bahkan seperti di Shahih Bukhari dan Muslim, dikatakan bahwa nabi Isa as ini bermakmum pada imam kaum muslimin dan di banyak hadits lainnya dikatakan bahwa Imam tersebut adalah Imam Mahdi as.

Sebenarnya, sebelum maraknya pembahasan tentang Syi'ah, bahasan Imam Mahdi as juga terlalu banyak di hadits-hadits shahih Sunni dan merupakan keyakinan Sunni bahwa Imam Mahdi as akan datang.

Tapi ketika umat Sunni Indonesia baru mendengar tentang Syi'ah, sekitar tahun-tahun awal 80-an yaitu setelah terdengarnya berita kemenangan revolusi Islam di Iran yang mayoritas Syi'ah, maka mulailah beberapa wajah menunjukkan cemberutnya.

Mungkin saja sebagian pencemberut ini, sampai menolak kehidupan nabi Isa as segala sebagaimana menolak Imam Mahdi as yang akan datang. Atau menolak Imam Mahdi as yang masih hidup dan akan datang di akhir jaman. Jadi, bisa mereka menolak Imam Mahdi as sama sekali, atau bisa saja menolak Imam Mahdi as yang hidup lebih dari seribu tahun walau, para salaf mereka, meyakini kelahiran beliau as pada abad tiga sesuai dengan riwayat dan hadits yang juga ada di Sunni serta sesuai dengan para ahli syajarah/nasab dari ulama Sunni (rinciannya lihat catatan tetang imam Mahdi as dan syajarah/nasab beliau as di kitab-kitab Sunni).

Karena itu yang tidak menolak seratus persen mengatakan bahwa Imam Mahdi as yang akan datang bukan Imam Mahdinya Syi'ah. Dan yang menolak seratus persen maka jelas kepentok dalam masalah nabi Isa as itu. Nah, di sinilah bisa saja mereka menolak kehidupan nabi Isa as dan menolak diutuskannya kembali ke bumi.

Mungkin saja mereka akan mengambil ayat-ayat yang seperti menerangkan bahwa nabi Isa as telah wafat, seperti di QS: 3:55:

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

"Ketika Allah berfirman: 'Wahai Isa, sesunguhnya Aku akan mematikanmu dan mengangkatmu kepadaKu."

Atau akan mengambil ayat QS: 5:117:

كُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

"Aku menjadi saksi atas mereka selama aku bersama mereka, akan tetapi setelah Engkau mematikanku maka Engkaulah yang menjadi saksi atas mereka dan Engkau menyaksikan segala sesuatu."

9- Andaikan mereka nekad melakukan hal di point 8 itu, yaitu menginkari kedatangan nabi Isa as supaya tidak repot membahas Imam Mahdi as, maka jawabannya adalah:

a- Ayat di QS: 3:55 itu ada kelanjutannya, yaitu:

وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

"...dan mensucikanmu (Isa as) dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu (Isa as) di atas (dimenangkan ke atas) orang-orang yang kafir sampai hari kiamat."

Artinya, bahwa yang beriman kepada nabi Isa as dengan iman yang benar, dan orang-orang kafir, akan ada terus sampai hari kiamat. Dengan demikian, maka tidak bertentangan dengan belum wafatnya nabi Isa as. Jadi, ketika Tuhan berfirman bahwa Dia akan mematikan nabi Isa as, bukan berarti telah mematikannya sekarang ini dan di jaman ini. Yakni setelah peristiwa pensaliban dan sebelum datangnya nabi Muhammad saww. Sebab yang beriman kepada beliau as dengan iman yang benar, yaitu yang sebagai nabi utusan Tuhan dan bukan anakNya, dan yang mengantarkan umat beliau as kepada keimanan pada nabi Muhammad saww, ada sampai hari kiamat.

Itu artinya bahwa nabi Isa as belum wafat sampai sekarang. Karena yang beriman seperti di atas itu tidak ada di masa kini akan tetapi dinyatakan dalam ayat bahwa mereka ada sampai datangnya hari kiamat. Itu berarti bahwa nabi Isa as akan turun sebagaimana diisyaratkan dalam ayat-ayat sebelumnya dan dinyatakan dalam sebegitu banyaknya hadits-hadits Syi'ah dan Sunni.

b- Sedang QS: 5:117 di atas, maka lebih mudah dipahami. Karena bukan hanya yang beriman kepada nabi Isa as dengan keimanan yang benar yang ada sampai hari kiamat, tapi orang kafir juga seperti itu. Sementara beliau as, akan wafat sebelum hari kiamat.

Jadi, penyaksian beliau as yang sebatas wafatnya beliau as itu, tidak berarti bahwa beliau as sudah wafat sekarang. Sebab kesaksian itu sampai hari kiamat. Jadi, beliau as akan turun lagi dan mengajak umat Ahlulkitab pada agama Islam yang dipimpin Imam Mahdi as, lalu umat manusia ada yang beriman dengan beliau as dengan benar dan ada yang kafir. Lalu beliau as menjadi saksi di waktu beliau as masih hidup, lalu ketika beliau as wafat sebelum hari kiamat, maka kesaksian sudah tidak di dalam tanggung jawab beliau as lagi.
Lihat Terjemahan

Sinar Agama .

10- Sedang dimana sekarang beliau as tinggal, maka sulit dipastikan. Yang pastinya adalah di angkat ke langit. Akan tetapi ada isyarat kepada tempat tinggal beliau as dalam hadits Israa' dan Mi'raaj, yaitu berada di langit ke dua. Seperti yang dinyatakan oleh Nabi saww dalam hadits panjang yang menceritakan peristiwa Israa' dan Mi'raaj itu, yaitu:

ثم صعدنا إلى السماء الثانية فإذا فيها رجلان متشابهان فقلت: من هذان يا جبرئيل؟ فقال لي: ابنا الخالة يحيى و عيسى (عليهما السلام) فسلمت عليهما و سلما علي و استغفرت لهما و استغفرا لي ....

"Kemudian kami (Nabi saww dan malaikat Jibril as) naik ke langit ke dua di mana di dalamnya ada dua orang yang sama-sama mirip. Aku berkata: 'Siapa dua orang ini wahai Jibril?' Jibril berkata: 'Kedua anak bibi (bibi Nabi saww), Yahya as dan Isa as.' Akupun mengucap salam untuk mereka dan memintakan ampunan untuk mereka dan mereka berdua juga memintakan ampunan untukku."

Seingatku, saya sudah pernah menjelaskan bahwa maqam di langit ke dua itu, bisa saja maqam dan derajat beliau as. Tapi bisa saja bukan maqam sebenarnya melainkan tugas yang diberikan Tuhan di tingkatan langit ke dua itu. Bisa juga bermakna maqam penungguan sebelum hari kiamat tiba. Atau memiliki berbagai makna lain yang memang sebenarnya. Kita tidak wajib mengetahui apa arti keberadaan beliau as di langit ke dua itu. Yang paling penting adalah bahwa beliau as berada di langit ke dua tersebut.

Yang perlu ditulis di sini adalah bahwa maqam di langit ke dua itu, tidak mesti tempat tinggal beliau as yang dengan badan beliau as. Jadi, bisa saja tempat beliau as secara badani bukan di langit ke dua. Sebab langit ke dua itu, bisa saja bukan langit materi lagi. Sebab QS: 37:6:

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ

"Sesungguhnya Kami hiasi langit dunia itu dengan keindahan gemintang."

Dengan demikian, maka sangat mungkin selama ada galaxi yang terlihat sebagai bintang-bintang itu adalah langit pertama yang diistilahkan dengan langit dunia, yakni dunia materi.

Karena itulah maka langit ke dua, sangat mungkin sudah merupakan langit non materi. Sementara kita sedang membahas badan dan tubuh nabi Isa as berada di mana sebelum turun lagi ke bumi dan bermakmum pada Imam Mahdi as sebagaimana disabdakan kanjeng Nabi saww dalam hadits-hadit Sunni dan Syi'ah seperti:

3449 - حَدَّثَنَا ابْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى أَبِى قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ » .

Nabi saww bersabda: "Hebatnya kalian ketika ibnu Maryam turun diantara kalian, sementara imam kalian adalah dari kalian." (Shahih Bukhari, hadits ke: 3193, 3449; Shahih Muslim, hadits ke: 222, 224, 409, 411; dan lain-lain).

Dengan semua penjelasan di atas maka dapat diraba dan diperkirakan bahwa nabi Isa as secara ruh dan badani, bisa saja ada di langit dunia di atas. Sedang maqam barzakhinya atau ruhinya, untuk sementara ada di langit ke dua. Wassalam.

Sinar Agama .

11- Peringatan:

Di sebagian ayat di atas diterangkan bahwa tidak seorangpun yang tidak akan beriman pada nabi Isa as dari Ahlulkitab, sebelum wafatnya beliau as. Di lain ayat diterangkan bahwa yang beriman kepada beliau as itu akan dimenangkan ke atas yang kafir sampai hari kiamat.

Dari beberapa ayat tersebut dapat dipahami bahwa:

a- Iman kepada beliau as itu adalah iman yang benar sebagaimana sudah diterangkan sebelumnya. Yaitu yang menerangkan bahwa diri beliau as adalah nabi dan bukan anak Tuhan dan yang juga memiliki tugas mengabarkan akan datangnya nabi terakhir yang bernama Muhammad saww.

Jadi, iman kepada beliau as adalah iman yang sesuai yang hakikatnya. Karena itulah maka beliau as bermakmum pada Imam Mahdi as sebagai pemimpin di jaman setelah nabi Muhammad saww dan di jaman beliau as (nabi Isa as) diturunkan kembali.

b- Bahwa muslim yang benar dan kafir akan ada sampai hari kiamat. Tapi muslimin akan dimenangkan ke atas kafirin.

c- Lalu apa arti tak seorangpun dari Ahlulkitab kecuali beriman kepada nabi Isa as sebelum wafatnya beliau as? Ada dua penafsiran:

c-1- Kafir di atas tidak hanya Ahlulkitab. Jadi, yang Ahlulkitab beriman kepada beliau as sementara yang lainnya ada yang tidak beriman seperti agama Budha dan semacamnya.

c-2- Tafsiran di atas, sangat mungkin memiliki masalah/problem. Sebab nabi Isa as adalah nabi Ulul al-'Azmi, yaitu nabi yang membawa ajaran yang, sudah tentu diutus untuk seluruh umat manusia, bukan satu dua kaum saja. Dengan demikian, maka tafsiran ke dua ini bisa lebih kuat, yaitu:

Yang akan beriman kepada beliau as kelak ketika sudah diturunkan, ada dua macam:

c-2-a- Keimanan yang ikhlash dan tidak terpaksa dimana keimanan seperti ini yang akan diterima Allah. Jadi, Ahlulkitab itu megnimani beliau as sebagai rasulullah (bukan anak Tuhan) yang mengabarkan kebenaran kenabian nabi Muhammad saww. Lalu kelompok Ahlulkitab yang beriman tersebut mengimani kenabian nabi Muhammad saww dan Imam Mahdi as secara ikhlash pula. Kelompok ini benar-benar menjadi muslim yang sebenarnya.

c-2-b- Keimanan yang tidak ikhlash dan terpaksa dimana keimanan seperti ini yang tidak akan diterima Allah.

Kalau antum masih ingat tulisan-tulisan sebelumnya yang menerangkan tentang umat di masa Imam Mahdi as datang dan di masa kemenangan pemerintahan beliau as atas seluruh agama dan umat di seluruh dunia, apakah masih ada yang kafir? Yang kemudian sudah dijelaskan masih ada yang kafir dimana bahkan beliau as sendiri akan terbunuh di tangan kafirin (wanita Yahudi).

Lalu apa arti kemenangan itu? Sudah diterangkan pula bahwa arti kemenangan itu adalah, sekalipun orang kafir masih ada, atau madzhab lain masih ada, akan tetapi semuanya tunduk pada pemerintahan beliau as. Yakni tunduk secara terpaksa.

Nah, begitu pula dengan kelompok ke dua dari Ahlulkitab ini. Mereka beriman semua sebelum nabi Isa as wafat kelak, akan tetapi keimanan mereka hanyalah keterpaksaan saja dan iman seperti ini tidak ada manfaatnya kelak di akhirat. Wassalam.
Lihat Terjemahan

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..
SukaBalas11 menit

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.